Firman Tuhan Harian: Mengenal Pekerjaan Tuhan | Kutipan 163

13 Maret 2021

Yesaya, Yehezkiel, Musa, Daud, Abraham, dan Daniel adalah para pemimpin di antara bangsa pilihan Israel. Mengapa mereka tidak disebut Tuhan? Mengapa Roh Kudus tidak memberi kesaksian tentang mereka? Mengapa Roh Kudus memberi kesaksian tentang Yesus semenjak awal Yesus memulai pekerjaan-Nya dan mulai mengucapkan firman-Nya? Lalu, mengapa Roh Kudus tidak memberi kesaksian tentang yang lain? Mereka, manusia yang adalah daging, semua disebut "tuan." Terlepas dari sebutan mereka, pekerjaan mereka merepresentasikan wujud dan hakikat mereka, dan wujud serta hakikat mereka merepresentasikan identitas mereka. Hakikat mereka tidak ada kaitannya dengan sebutan mereka. Hakikat mereka direpresentasikan oleh apa yang mereka nyatakan, dan apa yang mereka hidupi. Di Perjanjian Lama, tak ada yang luar biasa mengenai panggilan Tuhan, dan seseorang dapat dipanggil apa saja, tetapi hakikat dan identitas inherennya tidak terubahkan. Di antara para Kristus palsu, nabi palsu, dan penyesat itu, bukankah ada juga yang disebut Tuhan? Lalu, mengapa mereka bukan Tuhan? Sebab mereka tak dapat melakukan pekerjaan Tuhan. Pada dasarnya, mereka itu manusia, penyesat orang-orang, bukanlah Tuhan, karena itu mereka tidak memiliki identitas Tuhan. Bukankah Daud juga disebut tuan di antara kedua belas suku? Yesus juga disebut Tuhan. Mengapa hanya Yesus sendiri yang disebut Tuhan yang berinkarnasi? Bukankah Yeremia juga dikenal sebagai Anak manusia? Apakah Yesus tidak dikenal sebagai Anak manusia? Mengapa Yesus disalibkan atas nama Tuhan? Bukankah karena hakikat-Nya berbeda? Bukankah karena pekerjaan yang dilakukan-Nya berbeda? Apakah gelar sebutan memang penting? Meskipun Yesus juga disebut Anak manusia, Dialah inkarnasi Tuhan yang pertama, Dia datang untuk mengambil kuasa, dan menyelesaikan pekerjaan penebusan. Hal ini membuktikan bahwa identitas dan hakikat Yesus berbeda dari orang-orang lain yang juga disebut Anak manusia. Sekarang, siapakah dari antaramu berani mengatakan bahwa perkataan yang diucapkan oleh orang-orang yang dipakai Roh Kudus itu semuanya berasal dari Roh Kudus? Adakah orang yang berani berkata demikian? Jika engkau berkata seperti itu, mengapa kitab nubuat Ezra dibuang, dan mengapa hal yang sama dilakukan pada kitab-kitab yang ditulis oleh orang-orang kudus dan para nabi di masa lampau? Jika semua itu berasal dari Roh Kudus, mengapa engkau semua berani membuat pilihan yang seenaknya begitu? Apakah engkau semua layak memilih pekerjaan Roh Kudus? Banyak cerita dari Israel juga dibuang. Jika engkau percaya bahwa tulisan-tulisan dari masa lalu ini semua berasal dari Roh Kudus, mengapa beberapa kitab dibuang? Jika semua itu berasal dari Roh Kudus, semua harus dijaga, dan dikirim ke saudara dan saudari seiman di gereja-gereja untuk dibaca. Tulisan-tulisan itu tidak boleh dipilah-pilih atau dibuang seturut kehendak manusia; itu perbuatan yang salah. Mengatakan bahwa pengalaman Paulus dan Yohanes bercampur dengan pemahaman pribadi mereka bukan berarti bahwa pengalaman dan pengetahuan mereka berasal dari Iblis, hanya saja ada hal-hal yang berasal dari pengalaman dan pemahaman pribadi mereka. Pengetahuan mereka berdasarkan latar belakang pengalaman nyata mereka pada waktu itu, dan siapa yang dapat berkata dengan yakin bahwa semua pengalaman itu berasal dari Roh Kudus? Jika Keempat Injil semua berasal dari Roh Kudus, mengapa Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes masing-masing mengatakan hal yang berbeda tentang pekerjaan Yesus? Jika engkau semua tidak percaya hal ini, lihatlah catatan di Alkitab mengenai bagaimana Petrus menyangkal Yesus tiga kali: Semuanya berbeda, dan masing-masing memiliki ciri-cirinya sendiri. Banyak orang bodoh berkata, Tuhan yang berinkarnasi juga manusia, mungkinkah perkataan yang Dia katakan sepenuhnya berasal dari Roh Kudus. Jika perkataan Paulus dan Yohanes bercampur dengan kehendak manusia, apakah perkataan yang diucapkan-Nya benar-benar tidak bercampur dengan kehendak manusia? Orang-orang yang mengatakan hal semacam itu buta, dan bodoh. Bacalah Keempat Injil dengan saksama. Bacalah apa yang dicatat Keempat Injil ini mengenai perkara-perkara yang dilakukan Yesus, dan perkataan yang diucapkan-Nya. Setiap catatan, dapat dikatakan dengan gamblang, cukup berbeda, dan masing-masing memiliki sudut pandangnya sendiri. Jika hal yang ditulis oleh penulis-penulis kitab ini semua berasal dari Roh Kudus, catatan-catatan itu seharusnya sama dan konsisten. Lalu, mengapa ada perbedaan? Bukankah manusia sangat bodoh jika tidak dapat memahami hal ini? Jika engkau semua diminta untuk memberi kesaksian tentang Tuhan, kesaksian seperti apa yang bisa engkau berikan? Dapatkah cara mengenal Tuhan yang demikian menjadi kesaksian bagi-Nya. Jika orang lain bertanya kepadamu, "Jika tulisan Yohanes dan Lukas bercampur dengan kehendak manusia, apakah perkataan yang diucapkan oleh Tuhanmu tidak bercampur dengan kehendak manusia?" Dapatkah engkau memberi jawaban yang jelas? Setelah Lukas dan Matius mendengar perkataan Yesus, dan melihat pekerjaan Yesus, mereka mengutarakan pengetahuan mereka sendiri, dalam bentuk kenangan yang memerinci sejumlah kenyataan yang diperbuat Yesus. Dapatkah engkau berkata bahwa pengetahuan mereka sepenuhnya diwahyukan oleh Roh Kudus? Di luar Alkitab, ada banyak tokoh rohani yang pengetahuannya lebih tinggi daripada mereka; mengapa perkataan tokoh-tokoh ini tidak diambil oleh generasi berikutnya? Tidakkah mereka juga dipakai oleh Roh Kudus? Ketahuilah bahwa dalam pekerjaan pada zaman sekarang, Aku tidak mengatakan pemahaman-Ku sendiri berdasarkan pada landasan yang diletakkan oleh pekerjaan Yesus, Aku juga tidak membicarakan pengetahuan-Ku sendiri dengan latar belakang pekerjaan Yesus. Pekerjaan apa yang Yesus lakukan pada saat itu? Lalu, pekerjaan apa yang sedang Aku lakukan saat ini? Apa yang Aku lakukan dan katakan belum pernah ada sebelumnya. Jalan yang Kujalani saat ini belum pernah dijalani sebelumnya, jalan itu belum pernah dijalani oleh orang-orang dari zaman dan generasi sebelumnya. Saat ini, jalan itu terbuka, maka bukankah ini pekerjaan Roh Kudus? Meskipun pekerjaan itu pekerjaan Roh Kudus, para pemimpin masa lalu melakukan pekerjaannya di atas landasan yang dibangun orang lain. Akan tetapi, pekerjaan Tuhan sendiri berbeda, begitu pula tahap pekerjaan Yesus. Dia membuka jalan yang baru. Pada waktu Dia datang, Dia mengabarkan Injil kerajaan surga, dan mengatakan bahwa manusia harus bertobat, dan mengaku. Setelah Yesus menyelesaikan pekerjaan-Nya, Petrus dan Paulus mulai melanjutkan pekerjaan Yesus. Setelah Yesus dipakukan ke kayu salib dan naik ke surga, mereka diutus Roh untuk menyebarkan jalan salib. Meskipun perkataan Paulus mulia, perkataan itu dibangun di atas landasan yang diletakkan oleh Yesus, seperti kesabaran, kasih, penderitaan, menudungi kepala, pembaptisan, dan ajaran-ajaran lain yang harus diikuti. Semua ini dilandaskan di atas perkataan Yesus. Mereka tidak dapat membuka jalan yang baru, sebab mereka semua hanya manusia yang dipakai Tuhan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mengenai Sebutan dan Identitas"

Lihat lebih banyak

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Bagikan

Batalkan