Firman Tuhan Harian: Mengenal Pekerjaan Tuhan | Kutipan 153

14 Agustus 2020

Dibandingkan dengan di zaman-zaman sebelumnya, pekerjaan Tuhan di Zaman Kerajaan lebih praktis, lebih ditujukan pada hakikat manusia dan perubahan dalam wataknya, serta bagi semua orang yang mengikut Dia, lebih mampu menjadi kesaksian bagi Tuhan itu sendiri. Dengan kata lain, selama Zaman Kerajaan, selagi Dia bekerja, Tuhan lebih banyak memperlihatkan diri-Nya kepada manusia melebihi di masa-masa yang lampau. Ini berarti visi yang harus diketahui oleh manusia kini lebih tinggi daripada di zaman-zaman yang lalu. Karena pekerjaan Tuhan di antara manusia telah memasuki wilayah yang belum pernah ada sebelumnya, visi yang dikenal manusia di Zaman Kerajaan pun merupakan yang tertinggi di antara seluruh pekerjaan pengelolaan. Pekerjaan Tuhan telah memasuki wilayah yang belum pernah dimasuki sebelumnya sehingga visi yang harus diketahui manusia menjadi yang tertinggi di antara semua visi, dan sebagai hasilnya, penerapan manusia pun menjadi lebih tinggi daripada di zaman-zaman sebelumnya, karena penerapan manusia berubah sejalan dengan perubahan visi itu, dan penyempurnaan visi itu juga menandai penyempurnaan persyaratannya bagi manusia. Begitu seluruh pengelolaan Tuhan berhenti, penerapan manusia juga berhenti, dan tanpa pekerjaan Tuhan, manusia tidak akan punya pilihan lain selain mematuhi doktrin-doktrin masa lampau, atau mereka tidak akan punya tempat untuk berpaling. Tanpa visi yang baru, tidak ada hal baru yang bisa manusia terapkan; tanpa visi yang lengkap, tidak akan ada penerapan sempurna yang bisa manusia lakukan; tanpa visi yang lebih tinggi, tidak akan ada penerapan yang lebih tinggi yang manusia bisa lakukan. Penerapan manusia berubah seiring dengan langkah-langkah Tuhan, dan demikian pula, pengetahuan dan pengalaman manusia juga berubah seiring dengan pekerjaan Tuhan. Seberapa pun mampunya manusia, dia tetap tidak bisa terpisah dari Tuhan, dan kalau Tuhan berhenti bekerja sejenak saja, manusia akan langsung binasa oleh karena murka-Nya. Manusia tidak memiliki apa pun untuk disombongkannya, karena seberapa pun tingginya pengetahuan manusia saat ini, seberapa pun dalamnya pengalaman manusia, dia tetap tidak dapat dipisahkan dari pekerjaan Tuhan—karena penerapan manusia, hal-hal yang dia harus cari dalam kepercayaannya kepada Tuhan, semua itu tidak terpisahkan dari visi. Di dalam setiap peristiwa pekerjaan Tuhan terdapat visi yang harus diketahui oleh manusia, visi yang diikuti dengan persyaratan Tuhan yang sesuai bagi manusia. Tanpa visi ini sebagai dasarnya, manusia sama sekali tidak akan mampu melakukan penerapan dan tidak akan mampu mengikut Tuhan tanpa tergoyahkan. Jika manusia tidak mengenal Tuhan atau tidak memahami kehendak-Nya, segala sesuatu yang dilakukannya adalah sia-sia, dan tidak mungkin bisa diperkenan oleh Tuhan. Seberapa pun berlimpahnya karunia manusia, dia tetap tidak dapat dipisahkan dari pekerjaan dan tuntunan Tuhan. Seberapa pun baiknya atau banyaknya tindakan manusia, semua itu tidak mampu menggantikan pekerjaan Tuhan. Jadi, dalam keadaan apa pun, penerapan manusia tidak dapat dipisahkan dari visi. Orang-orang yang tidak menerima visi yang baru tidak memiliki penerapan yang baru. Penerapan yang mereka lakukan tidak berkaitan sama sekali dengan kebenaran, karena mereka mematuhi doktrin dan berpegang pada hukum yang mati; mereka tidak memiliki visi yang baru sama sekali, dan akibatnya, mereka tidak menerapkan apa pun di zaman yang baru. Mereka telah kehilangan visi dan karenanya mereka juga telah kehilangan pekerjaan Roh Kudus serta telah kehilangan kebenaran. Mereka yang tidak memiliki kebenaran adalah keturunan dari kebodohan, mereka adalah perwujudan si Iblis. Seberapa pun baiknya manusia, mereka tidak bisa tanpa memiliki visi tentang pekerjaan Tuhan, dan tidak bisa tanpa memiliki kehadiran Roh Kudus. Begitu orang kehilangan visi, mereka langsung turun ke dalam dunia orang mati dan hidup dalam kegelapan. Orang-orang yang tidak memiliki visi adalah mereka yang mengikut Tuhan secara bodoh, yang sama sekali tanpa pekerjaan Roh Kudus, dan yang sedang hidup di neraka. Orang-orang seperti ini tidak mengejar kebenaran dan memajang nama Tuhan bagaikan papan iklan. Mereka yang tidak mengenal pekerjaan Roh Kudus, yang tidak mengenal Tuhan yang berinkarnasi, yang tidak mengenal ketiga tahap pekerjaan dalam seluruh pengelolaan Tuhan—mereka ini tidak mengenal visi dan karena itu tidak memiliki kebenaran. Dan, bukankah semua orang yang tidak memiliki kebenaran adalah para pelaku kejahatan? Mereka yang bersedia melakukan kebenaran, yang bersedia mencari pengenalan akan Tuhan, dan yang sungguh-sungguh bekerja sama dengan Tuhan; adalah orang-orang yang baginya visi itu berfungsi sebagai landasan. Mereka diperkenan oleh Tuhan karena mereka bekerjasama dengan Tuhan, dan kerja sama inilah yang seharusnya dilakukan oleh manusia.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pekerjaan Tuhan dan Penerapan Manusia"

Lihat lebih banyak

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Bagikan

Batalkan