Firman Tuhan Harian: Mengenal Tuhan | Kutipan 92

24 Februari 2021

Berkat Tuhan

Kejadian 17:4-6 Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku denganmu, engkau akan menjadi bapa bagi banyak bangsa. Dan namamu tidak akan lagi disebut Abram, melainkan Abraham; karena Aku telah membuatmu menjadi bapa banyak bangsa. Aku akan membuat engkau memiliki banyak sekali keturunan dan Aku akan membuat engkau menjadi banyak bangsa, dan raja-raja akan lahir darimu.

Kejadian 18:18-19 Abraham akan menjadi bangsa yang besar dan berkuasa, dan semua bangsa di bumi akan diberkati di dalam dia. Karena Aku tahu bahwa dia akan memerintahkan anak-anak dan seisi rumahnya, supaya mereka tetap hidup menurut jalan Yahweh, dengan melakukan keadilan dan kebenaran, dan supaya Yahweh memberikan kepada Abraham apa yang sudah dijanjikan-Nya kepadanya.

Kejadian 22:16-18 Demi diri-Ku sendiri Aku bersumpah, demikianlah firman Yahweh: "karena engkau telah melakukan hal ini dan tidak menahan anakmu, anakmu satu-satunya, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu bertambah banyak seperti bintang di langit dan pasir di tepi laut; dan keturunanmu akan menguasai pintu gerbang musuhnya. Maka oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan diberkati, karena engkau sudah menaati suara-Ku."

Ayub 42:12 Maka Yahweh memberkati Ayub dalam kehidupan berikutnya lebih daripada sebelumnya; dia memiliki 14.000 domba, dan 6.000 unta, dan 1.000 lembu, dan 1.000 keledai betina.

Sikap dan Karakteristik Unik Perkataan Sang Pencipta adalah Simbol dari Identitas dan Otoritas Unik Sang Pencipta (Bagian-bagian Pilihan)

Banyak orang ingin meminta, dan memperoleh, berkat Tuhan, tetapi tidak setiap orang dapat memperoleh berkat ini, karena Tuhan memiliki prinsip-Nya sendiri, dan memberkati manusia dengan cara-Nya sendiri. Janji yang Tuhan buat kepada manusia, dan besarnya kasih karunia yang Dia limpahkan kepada manusia dialokasikan berdasarkan pikiran dan tindakan manusia. Jadi apakah yang ditunjukkan melalui berkat Tuhan? Apa yang dapat dilihat orang di dalamnya? Pada titik ini, mari kita kesampingkan diskusi tentang jenis orang seperti apa yang Tuhan berkati, atau prinsip dari berkat Tuhan kepada manusia. Sebaliknya, mari kita lihat berkat Tuhan kepada manusia dengan tujuan mengetahui otoritas Tuhan, dari perspektif mengetahui otoritas Tuhan.

Empat nas kitab suci di atas semuanya adalah catatan tentang berkat Tuhan kepada manusia. Semuanya memberikan keterangan terperinci mengenai penerima berkat Tuhan, seperti Abraham dan Ayub, juga alasan Tuhan melimpahkan berkat-Nya, dan apa yang terkandung dalam berkat ini. Nada dan cara perkataan Tuhan, dan perspektif serta posisi yang Dia gunakan saat berbicara, memungkinkan orang untuk mengapresiasi bahwa Pribadi yang melimpahkan berkat dan penerima berkat tersebut memiliki identitas, status, dan hakikat yang sangat berbeda. Nada dan cara semua perkataan ini, dan posisi ketika semua itu diucapkan, adalah milik Tuhan semata, yang memiliki identitas Sang Pencipta. Dia memiliki otoritas dan kekuatan, juga martabat Sang Pencipta, dan kemegahan yang tidak dapat diragukan oleh manusia mana pun.

Mari kita lihat Kejadian 17:4-6: "Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku denganmu, engkau akan menjadi bapa bagi banyak bangsa. Dan namamu tidak akan lagi disebut Abram, melainkan Abraham; karena Aku telah membuatmu menjadi bapa banyak bangsa. Aku akan membuat engkau memiliki banyak sekali keturunan dan Aku akan membuat engkau menjadi banyak bangsa, dan raja-raja akan lahir darimu." Firman ini adalah perjanjian yang Tuhan adakan bersama Abraham, juga berkat Tuhan untuk Abraham: Tuhan akan menjadikan Abraham bapak bangsa-bangsa, membuatnya beranak cucu sangat banyak; membuat bangsa-bangsa dari dirinya, dan raja-raja akan diturunkan darinya. Apakah engkau melihat otoritas Tuhan dalam semua firman ini? Dan bagaimana engkau melihat otoritas tersebut? Aspek manakah dari hakikat otoritas Tuhan yang engkau lihat? Dengan membaca semua firman ini secara cermat, tidak sukar untuk menemukan bahwa otoritas dan identitas Tuhan sangat jelas diungkapkan dalam susunan kata perkataan Tuhan. Sebagai contoh, saat Tuhan berkata "Inilah perjanjian-Ku denganmu, engkau akan ... Aku telah membuatmu ... Aku akan membuat engkau ...," frasa seperti "engkau akan" dan "Aku akan," yang susunan katanya mengandung penegasan akan identitas dan otoritas Tuhan, di satu sisi merupakan indikasi kesetiaan Sang Pencipta, dan di sisi lain, merupakan firman khusus yang digunakan oleh Tuhan, yang memiliki identitas Sang Pencipta—juga merupakan bagian dari kosakata konvensional. Jika seseorang berkata mereka berharap orang lain akan beranak cucu sangat banyak, bahwa bangsa-bangsa akan berasal dari mereka, dan bahwa raja-raja akan berasal dari mereka, tidak diragukan lagi, itu adalah semacam doa, dan bukan janji atau berkat. Oleh karena itu, orang tidak berani berkata: "Aku akan menjadikanmu seperti demikian, engkau akan seperti demikian ...," karena mereka tahu bahwa mereka tidak memiliki kuasa seperti itu; itu tidak terserah mereka, dan bahkan jika mereka mengatakan hal seperti itu, perkataan mereka hampa, hanya omong kosong, didorong oleh hasrat dan ambisi mereka. Apakah ada yang berani berbicara dengan nada begitu angkuh jika mereka merasa bahwa mereka tidak dapat mencapai keinginan mereka? Setiap orang mendoakan hal baik untuk keturunan mereka, dan berharap bahwa mereka akan unggul dan menikmati kesuksesan besar. "Betapa beruntungnya jika salah satu dari mereka menjadi kaisar! Jika seseorang ingin menjadi gubernur itu juga bagus—selama mereka menjadi orang penting!" Semua ini adalah doa semua orang, tetapi orang hanya dapat mengharapkan berkat atas keturunan mereka, dan tidak dapat memenuhi atau membuat janji mereka menjadi kenyataan. Dalam hati mereka, setiap orang sungguh tahu bahwa mereka tidak memiliki kekuatan untuk mencapai hal seperti itu, karena segala sesuatunya berada di luar kendali mereka, jadi bagaimana mungkin mereka bisa mengatur nasib orang lain? Padahal, alasan Tuhan dapat mengatakan firman seperti ini adalah karena Tuhan memiliki otoritas seperti itu, dan mampu mencapai serta mewujudkan semua janji yang Dia buat untuk manusia, dan membuat semua berkat yang Dia berikan kepada manusia menjadi kenyataan. Manusia diciptakan oleh Tuhan, dan bagi Tuhan, membuat seseorang beranak cucu sangat banyak itu mudah sekali; untuk membuat makmur keturunan seseorang hanya diperlukan sepatah firman dari-Nya. Dia tidak akan pernah membuat diri-Nya bersusah payah untuk hal tersebut, atau berpikir sangat keras, atau menjadi pusing karenanya; ini adalah kuasa Tuhan, otoritas Tuhan yang sesungguhnya.

Setelah membaca "Abraham akan menjadi bangsa yang besar dan berkuasa, dan semua bangsa di bumi akan diberkati di dalam dia" dalam Kejadian 18:18, bisakah engkau semua merasakan otoritas Tuhan? Bisakah engkau semua merasakan keluarbiasaan Sang Pencipta? Bisakah engkau semua merasakan supremasi Sang Pencipta? Firman Tuhan bersifat pasti. Tuhan berfirman seperti itu bukan karena, atau untuk menyatakan, keyakinan-Nya akan kesuksesan; melainkan semua itu adalah bukti otoritas perkataan Tuhan, dan perintah yang menggenapi firman Tuhan. Ada dua ungkapan yang engkau semua harus perhatikan di sini. Ketika Tuhan berkata "Abraham akan menjadi bangsa yang besar dan berkuasa, dan semua bangsa di bumi akan diberkati di dalam dia," adakah unsur ambiguitas dalam firman ini? Adakah elemen kekhawatiran? Adakah unsur ketakutan? Karena kata-kata "tentu akan" dan "akan" dalam perkataan Tuhan, semua unsur ini, yang khusus untuk manusia dan sering ditampilkan dalam dirinya, tidak pernah memiliki hubungan apa pun dengan Sang Pencipta. Tidak seorang pun berani menggunakan kata-kata demikian ketika mendoakan hal baik untuk orang lain, tidak seorang pun berani memberkati orang lain dengan bangsa besar dan kuat dengan begitu yakin, atau berjanji bahwa semua bangsa di bumi akan diberkati dalam dirinya. Semakin pasti firman Tuhan, semakin firman tersebut membuktikan sesuatu—dan apakah sesuatu itu? Firman tersebut membuktikan bahwa Tuhan memiliki otoritas seperti itu, bahwa otoritas-Nya dapat mencapai hal-hal ini, dan bahwa pencapaian mereka tidak dapat dihindari. Tuhan yakin dalam hati-Nya, tanpa keraguan sedikit pun, dengan semua hal yang Dia berkati kepada Abraham. Lebih jauh lagi, seluruhnya akan dicapai sesuai dengan firman-Nya, dan tidak ada kekuatan yang akan mampu mengubah, menghalangi, merusak, atau mengganggu pemenuhannya. Terlepas dari apa yang telah terjadi, tidak satu pun yang dapat mencabut atau memengaruhi pemenuhan dan pencapaian firman Tuhan. Ini adalah kekuatan sesungguhnya dari firman yang diucapkan dari mulut Sang Pencipta, dan otoritas Sang Pencipta yang tidak mau menerima penolakan manusia! Setelah membaca firman ini, apakah engkau masih merasa ragu? Firman ini diucapkan dari mulut Tuhan, dan ada kuasa, keagungan, dan otoritas dalam firman Tuhan. Kuasa dan otoritas tersebut, juga pencapaian fakta yang pasti akan terjadi, tidak mungkin dicapai oleh makhluk ciptaan atau bukan ciptaan, dan tidak dapat dilampaui oleh makhluk ciptaan atau bukan ciptaan. Hanya Sang Pencipta yang dapat berbicara dengan umat manusia dengan nada dan intonasi seperti itu, dan banyak fakta yang telah membuktikan bahwa janji-Nya bukanlah perkataan hampa, atau omong kosong, tetapi merupakan ungkapan dari otoritas unik yang tak tertandingi oleh orang, benda, atau objek mana pun.

—Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Tuhan itu Sendiri, Tuhan yang Unik I"

All Bible quotations in this video are translated freely from English Bible.

Lihat lebih banyak

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Tinggalkan Balasan

Bagikan

Batalkan