Firman Tuhan Harian: Jalan Masuk ke Dalam Kehidupan | Kutipan 430

06 Maret 2021

Tuhan tidak menuntut manusia untuk mampu berbicara tentang realitas; itu terlalu mudah, bukan begitu? Mengapa kemudian Tuhan berbicara tentang jalan masuk ke dalam kehidupan? Mengapa Dia berbicara tentang perubahan? Jika orang hanya mampu mengatakan omong kosong tentang realitas, dapatkah mereka mencapai perubahan watak? Laskar kerajaan yang baik bukan dilatih untuk menjadi sekelompok orang yang hanya mampu berbicara tentang realitas atau membual; sebaliknya, mereka dilatih untuk hidup dalam firman Tuhan setiap saat, pantang menyerah apa pun kemunduran yang mereka hadapi, dan selalu hidup sesuai dengan firman Tuhan serta tidak kembali kepada dunia. Inilah realitas yang Tuhan maksudkan; inilah tuntutan Tuhan terhadap manusia. Oleh karena itu, jangan memandang realitas yang diucapkan oleh Tuhan itu terlalu sederhana. Sekadar mengalami pencerahan Roh Kudus tidak sama artinya dengan memiliki realitas. Ini bukanlah tingkat pertumbuhan manusia—ini adalah anugerah Tuhan, dan manusia tidak memiliki sumbangsih di dalamnya. Setiap orang harus menanggung penderitaan Petrus, dan bahkan lebih lagi, memiliki kemuliaan Petrus, yang harus mereka hidupi setelah mereka memperoleh pekerjaan Tuhan. Hanya ini yang bisa disebut realitas. Jangan berpikir bahwa engkau memiliki realitas hanya karena engkau mampu membicarakannya; ini merupakan kekeliruan. Pemikiran semacam itu tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, dan tidak memiliki makna penting yang nyata. Jangan mengatakan hal-hal seperti itu di masa mendatang—hentikan perkataan seperti itu! Semua orang yang memiliki pemahaman yang salah akan firman Tuhan adalah orang yang tidak percaya. Mereka tidak memiliki pengetahuan nyata, apalagi tingkat pertumbuhan yang nyata; mereka hanyalah orang-orang bodoh tanpa realitas. Dengan kata lain, semua orang yang hidup di luar esensi firman Tuhan adalah orang-orang yang tidak percaya. Mereka yang dianggap orang tidak percaya oleh manusia adalah binatang buas di mata Tuhan, dan mereka yang dianggap orang tidak percaya oleh Tuhan adalah mereka yang tidak memiliki firman Tuhan sebagai hidup mereka. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa mereka yang tidak memiliki realitas firman Tuhan dan yang gagal untuk hidup dalam firman Tuhan adalah orang yang tidak percaya. Maksud Tuhan adalah untuk menjadikan setiap orang hidup dalam realitas firman Tuhan—bukan sekadar membuat setiap orang membicarakan realitas, tetapi lebih dari itu, untuk memungkinkan setiap orang untuk hidup dalam realitas firman-Nya. Yang manusia anggap sebagai realitas terlalu dangkal, tidak memiliki nilai dan tidak dapat memenuhi kehendak Tuhan. Realitas seperti itu terlalu rendah dan bahkan tidak layak disebutkan. Realitas seperti itu memiliki terlalu banyak kekurangan dan terlampau jauh dari standar tuntutan Tuhan. Engkau masing-masing akan menjalani pemeriksaan besar untuk mengetahui siapakah di antaramu sekalian yang hanya tahu bicara tentang pemahamanmu tetapi tidak dapat menunjukkan jalan, dan juga untuk menemukan siapakah di antaramu yang merupakan sampah yang tidak berguna. Ingatlah ini mulai sekarang! Jangan cuma berbicara tentang pemahaman kosong; bicarakanlah hanya jalan penerapan dan realitas. Beralihlah dari pengetahuan nyata kepada penerapan yang nyata, dan kemudian beralihlah dari penerapan menjadi hidup dalam realitas. Jangan menguliahi orang lain, dan jangan bicara tentang pengetahuan nyata. Jika pemahamanmu adalah sebuah jalan, bolehlah engkau bebas bicara tentang itu; jika itu bukan jalan, maka tutup mulutmu, dan berhentilah bicara! Apa yang engkau katakan tidak ada gunanya. Engkau membicarakan pemahaman untuk menipu Tuhan dan membuat orang lain iri kepadamu. Bukankah itu ambisimu? Bukankah engkau sengaja mempermainkan orang lain? Apakah ini ada nilainya? Jika engkau berbicara tentang pemahaman setelah mengalaminya, engkau tidak akan dianggap membual. Jika tidak, engkau hanya melontarkan perkataan sombong. Ada banyak hal dalam pengalaman nyatamu yang tidak mampu kau atasi, dan engkau tidak sanggup memberontak melawan dagingmu sendiri; engkau selalu melakukan apa pun yang kauinginkan, tidak pernah memuaskan kehendak Tuhan—tetapi engkau masih punya nyali untuk berbicara tentang pemahaman teoretis. Sungguh tidak tahu malu! Engkau masih memiliki keberanian untuk berbicara mengenai pemahamanmu tentang firman Tuhan. Betapa lancangnya! Berpidato dan membual telah menjadi naturmu, dan engkau telah menjadi begitu terbiasa melakukannya. Kapan pun engkau ingin bicara, engkau melakukannya dengan lancar, tetapi begitu harus melakukan pengamalan, engkau mengutamakan penampilan belaka. Bukankah ini cara membodohi orang lain? Engkau mungkin bisa menipu orang lain, tetapi Tuhan tidak bisa dibodohi. Manusia tidak tahu dan tidak memiliki kemampuan untuk membedakan dan memahami berbagai hal, tetapi Tuhan serius tentang hal-hal seperti itu, dan Dia tidak akan menyayangkan dirimu. Saudara dan saudarimu mungkin mendukungmu, memuji-muji pemahamanmu, dan menyanjungmu, tetapi jika engkau tidak memiliki realitas, Roh Kudus tidak akan mengampunimu. Mungkin Tuhan yang nyata tidak akan mencari kekuranganmu, tetapi Roh Tuhan akan mengabaikanmu, dan itu sudah cukup sulit bagimu untuk menanggungnya. Apakah engkau percaya ini? Bicaralah lebih banyak tentang realitas penerapan; apakah engkau sudah lupa? Bicaralah lebih banyak tentang jalan penerapan; apakah engkau sudah lupa? "Bicaralah lebih sedikit tentang teori-teori yang muluk atau omong besar yang tidak berharga; yang terbaik adalah memulai penerapan sejak sekarang." Sudahkah engkau lupa perkataan ini? Apakah engkau tidak memahami semua ini? Apakah engkau tidak memiliki pengertian akan kehendak Tuhan?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Melakukan Kebenaranlah yang Berarti Memiliki Realitas"

Lihat lebih banyak

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Tinggalkan Balasan

Bagikan

Batalkan