Firman Tuhan Harian: Jalan Masuk ke Dalam Kehidupan | Kutipan 409

10 Maret 2021

Dalam memercayai Tuhan, setidaknya engkau harus berusaha membina hubungan yang normal dengan Tuhan. Tanpa hubungan yang normal dengan Tuhan, maka makna kepercayaanmu kepada Tuhan pun hilang. Membina hubungan yang normal dengan Tuhan sepenuhnya dapat dicapai dengan menenangkan hatimu di hadirat Tuhan. Hubungan yang normal dengan Tuhan berarti mampu untuk tidak meragukan ataupun mengingkari pekerjaan Tuhan dan tunduk pada pekerjaan Tuhan itu. Itu berarti memiliki niat yang benar di hadirat Tuhan, tidak menyusun rencana sendiri, selalu menjadikan kepentingan keluarga Tuhan sebagai yang terpenting dalam segala hal; ini berarti menerima pemeriksaan Tuhan, dan menaati pengaturan-Nya. Engkau harus mampu menenangkan hatimu di hadirat Tuhan dalam segala hal yang engkau lakukan. Bahkan andaipun engkau tidak memahami kehendak Tuhan, engkau harus tetap memenuhi tugas dan tanggung jawab dengan sebaik mungkin. Begitu kehendak Tuhan telah diungkapkan kepadamu, bertindaklah, dan itu tidak akan terlambat. Apabila hubunganmu dengan Tuhan telah menjadi normal, engkau juga akan memiliki hubungan yang normal dengan orang-orang. Semuanya dibangun atas dasar firman Tuhan. Dengan makan dan minum firman Tuhan, kemudian menerapkan tuntutan Tuhan, arahkanlah sudut pandangmu dengan benar, dan jangan melakukan hal-hal yang melawan Tuhan atau mengacaukan gereja. Jangan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi kehidupan saudara-saudarimu, jangan mengucapkan hal-hal yang tidak berguna bagi orang lain, jangan melakukan hal-hal yang memalukan. Bersikaplah adil dan terhormat dalam segala hal yang kau lakukan, dan pastikan bahwa setiap tindakanmu layak di hadapan Tuhan. Meskipun daging terkadang lemah, engkau harus mampu mengutamakan kepentingan keluarga Tuhan, tanpa keserakahan untuk keuntungan pribadi, dan engkau harus mampu bertindak dengan benar. Apabila engkau dapat melakukan penerapan seperti ini, hubunganmu dengan Tuhan akan menjadi normal.

Dalam segala hal yang engkau lakukan, engkau harus memeriksa apakah niatmu sudah benar. Jika engkau mampu bertindak sesuai dengan tuntutan Tuhan, hubunganmu dengan Tuhan sudah normal. Inilah standar yang paling minim. Selidikilah niatmu, dan jika engkau menemukan timbulnya niat yang tidak benar, mampu meninggalkannya, dan bertindak sesuai dengan firman Tuhan, maka engkau akan menjadi orang yang benar di hadapan Tuhan, yang pada gilirannya menunjukkan bahwa hubunganmu dengan Tuhan normal, dan bahwa semua yang engkau lakukan adalah demi Tuhan, dan bukan demi dirimu sendiri. Dalam segala hal yang engkau lakukan dan katakan, engkau harus mampu menetapkan hati yang lurus dan bertindak benar, dan tidak dituntun oleh emosi, maupun bertindak sesuai dengan kehendakmu sendiri. Inilah prinsip yang harus dimiliki orang-orang yang percaya kepada Tuhan dalam menjaga perilakunya. Hal-hal kecil dapat mengungkapkan niat dan tingkat pertumbuhan seseorang, oleh karena itu, agar seseorang dapat memasuki jalan penyempurnaan oleh Tuhan, dia harus terlebih dahulu meluruskan niatnya sendiri dan hubungannya dengan Tuhan. Hanya ketika hubunganmu dengan Tuhan normal, engkau bisa disempurnakan oleh Tuhan, dan baru setelah itu, penanganan, pemangkasan, pendisiplinan, dan pemurnian oleh Tuhan dapat mencapai dampak yang diinginkan atas dirimu. Dengan kata lain, jika manusia dapat memiliki Tuhan dalam hati mereka dan tidak mencari keuntungan pribadi atau memikirkan masa depan mereka sendiri (secara kedagingan), melainkan menanggung beban untuk memasuki hidup, melakukan yang terbaik untuk mengejar kebenaran, dan tunduk pada pekerjaan Tuhan—apabila engkau dapat melakukan ini, maka sasaran yang engkau kejar akan benar, dan hubunganmu dengan Tuhan akan menjadi normal. Dapat dikatakan, memperbaiki hubungan dengan Tuhan adalah langkah pertama dalam memasuki perjalanan rohani. Meski takdir manusia ada di tangan Tuhan, telah ditetapkan oleh Tuhan sejak semula dan tidak dapat diubah oleh mereka sendiri, soal apakah engkau dapat atau tidak dapat disempurnakan atau didapatkan oleh Tuhan akan bergantung pada apakah hubunganmu dengan Tuhan normal. Mungkin ada bagian-bagian yang lemah atau tidak taat pada dirimu—tetapi selama pandangan dan niatmu sudah tepat, dan selama hubunganmu dengan Tuhan benar dan normal, maka engkau memenuhi syarat untuk disempurnakan oleh Tuhan. Apabila engkau tidak memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan, dan bertindak demi daging atau demi keluargamu, maka seberapa pun kerasnya engkau bekerja, itu semua akan sia-sia. Apabila hubunganmu dengan Tuhan normal, segala sesuatu akan berjalan dengan lancar. Tuhan tidak melihat hal lain selain apakah pandanganmu dalam kepercayaan kepada Tuhan sudah benar: siapa yang engkau percayai, demi siapa engkau percaya, dan mengapa engkau percaya. Apabila engkau dapat melihat semua ini dengan jernih, dan melakukan penerapan dengan pandangan yang positif, maka hidupmu akan mengalami kemajuan, dan engkau pasti dapat memasuki jalur yang benar. Apabila hubunganmu dengan Tuhan tidak normal, dan pandanganmu tentang kepercayaan kepada Tuhan menyimpang, semua hal yang lain pun sia-sia, dan sebesar apa pun engkau beriman, engkau tidak akan meraih apa pun. Hanya setelah hubunganmu dengan Tuhan sudah normal, engkau akan dipuji oleh Tuhan di saat engkau meninggalkan daging, berdoa, menderita, bertahan, taat, membantu saudara-saudarimu, lebih banyak mengorbankan diri bagi Tuhan, dan seterusnya. Soal apakah perbuatanmu bermanfaat dan bermakna atau tidak, tergantung pada apakah niat dan sudut pandangmu sudah benar. Zaman sekarang, kepercayaan sebagian besar orang kepada Tuhan dapat diibaratkan seperti menatap jam dengan kepala dimiringkan—sudut pandang mereka menjadi menyimpang, dan mereka harus diluruskan lewat terobosan. Jika masalah ini diselesaikan, semua akan baik-baik saja; jika tidak, segalanya akan sia-sia. Ada orang-orang yang berperilaku baik di hadapan-Ku, tetapi di belakang-Ku, yang mereka lakukan hanyalah melawan-Ku. Ini adalah perwujudan kebengkokan dan tipu daya, dan orang seperti ini adalah hamba Iblis, mereka adalah jelmaan khas dari Iblis untuk menguji Tuhan. Engkau adalah orang yang benar hanya apabila engkau mampu tunduk pada pekerjaan-Ku dan firman-Ku. Selama engkau dapat makan dan minum firman Tuhan, selama semua yang engkau lakukan layak di hadapan Tuhan dan engkau bersikap adil dan terhormat dalam semua yang engkau lakukan; selama engkau tidak melakukan hal-hal yang memalukan, atau hal-hal yang dapat membahayakan hidup orang lain; selama engkau hidup dalam terang, dan tidak membiarkan dirimu diperalat oleh Iblis, maka hubunganmu dengan Tuhan berjalan dengan benar.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Bagaimana Hubunganmu dengan Tuhan?"

Lihat lebih banyak

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Tinggalkan Balasan

Bagikan

Batalkan