Firman Tuhan Harian: Tempat Tujuan dan Kesudahan | Kutipan 595

22 Juli 2020

Mendekatnya kesudahan segala sesuatu menunjukkan akhir pekerjaan Tuhan dan perkembangan manusia. Ini berarti, keadaan manusia yang dirusak oleh Iblis telah mencapai akhir perkembangan mereka, dan keturunan Adam dan Hawa telah berkembang biak hingga kesudahan mereka masing-masing. Ini juga berarti bahwa mustahil bagi manusia seperti itu—yang sudah dirusak oleh Iblis—untuk terus berkembang. Adam dan Hawa pada awalnya belum rusak, tetapi Adam dan Hawa yang diusir dari Taman Eden telah dirusak oleh Iblis. Ketika Tuhan dan manusia masuk ke tempat perhentian bersama-sama, Adam dan Hawa—yang diusir dari Taman Eden—dan keturunan mereka akan berakhir. Manusia di masa depan tetap merupakan keturunan Adam dan Hawa, tetapi mereka tidak akan menjadi orang-orang yang hidup di bawah wilayah kekuasaan Iblis. Sebaliknya, mereka akan menjadi orang-orang yang telah diselamatkan dan dikuduskan. Inilah manusia yang telah dihakimi dan dihajar, sehingga menjadi kudus. Orang-orang ini tidak akan serupa dengan umat manusia sebelumnya; bisa dikatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang sama sekali berbeda dari Adam dan Hawa semula. Orang-orang ini akan dipilih dari antara mereka yang dirusak oleh Iblis, dan mereka akan menjadi orang-orang yang akhirnya berdiri teguh selama penghakiman dan penghajaran Tuhan. Mereka akan menjadi kelompok terakhir yang tersisa dari antara umat manusia yang rusak. Hanya kelompok inilah yang bisa bersama-sama masuk ke tempat perhentian terakhir bersama dengan Tuhan. Mereka yang mampu berdiri teguh dalam masa penghakiman dan penghajaran Tuhan pada akhir zaman—yaitu pada masa pentahiran terakhir—adalah orang-orang yang akan masuk ke dalam tempat perhentian terakhir bersama Tuhan; karena itu, mereka yang masuk ke tempat perhentian semua pasti terbebas dari pengaruh Iblis dan sudah menjadi milik Tuhan setelah melalui pekerjaan pentahiran terakhir-Nya. Orang-orang ini, yang pada akhirnya akan menjadi milik Tuhan, akan masuk ke tempat perhentian terakhir. Esensi pekerjaan penghakiman dan hajaran Tuhan adalah pentahiran manusia, untuk hari perhentian terakhir. Jika tidak, seluruh umat manusia tidak akan pernah bisa mengikuti sesamanya atau masuk ke tempat perhentian terakhir. Inilah satu-satunya jalan agar manusia bisa masuk ke tempat perhentian. Hanya pekerjaan pentahiran Tuhan yang mampu mentahirkan manusia dari ketidakbenaran mereka, dan hanya pekerjaan hajaran dan penghakiman-Nya yang mampu menyoroti hal-hal yang tidak patuh di antara manusia, sehingga memisahkan orang-orang yang dapat diselamatkan dari yang tidak, serta mana yang akan tinggal dari yang tidak. Saat pekerjaan-Nya telah selesai, mereka yang tinggal akan ditahirkan dan menikmati kehidupan manusia kedua yang lebih indah di bumi saat mereka memasuki alam manusia yang lebih tinggi; dengan kata lain, mereka akan masuk ke hari perhentian manusia dan hidup bersama Tuhan. Setelah mereka yang tidak bisa tinggal menjalani hajaran dan penghakiman, wujud asli mereka akan seluruhnya terungkap. Setelah ini, mereka semua akan dihancurkan dan, sama seperti Iblis, mereka tidak akan diizinkan untuk bertahan hidup di bumi. Manusia di masa depan tidak akan lagi terdiri dari jenis orang-orang seperti ini; orang-orang ini tidak layak masuk ke tanah tempat perhentian akhir, maupun memasuki hari perhentian yang akan dimiliki Tuhan bersama dengan manusia, karena mereka adalah target penghukuman dan merupakan orang-orang jahat, dan mereka bukan orang-orang benar. Mereka sudah pernah ditebus, dan sudah dihakimi dan dihajar; mereka juga sudah pernah memberikan pelayanan kepada Tuhan, tetapi ketika hari terakhir tiba, mereka tetap akan dilenyapkan dan dihancurkan oleh karena kejahatan mereka sendiri dan oleh karena ketidaktaatan dan sifat mereka sendiri yang tidak dapat ditebus. Mereka tidak akan ada lagi di dunia masa depan, dan mereka tidak akan ada lagi di antara umat manusia di masa depan. Semua dan setiap pelaku kejahatan, semua dan setiap orang yang belum diselamatkan akan dihancurkan ketika yang kudus di antara umat manusia memasuki tempat perhentian, terlepas apakah mereka adalah roh orang mati ataupun mereka masih hidup dalam daging. Terlepas pada zaman apakah roh-roh pelaku kejahatan, dan orang-orang pelaku kejahatan, atau roh-roh orang benar dan orang-orang yang melakukan kebenaran itu hidup. Setiap pelaku kejahatan akan dihancurkan dan setiap orang benar akan bertahan hidup. Apakah seseorang atau sesosok roh menerima keselamatan tidak sepenuhnya ditentukan berdasarkan pekerjaan di akhir zaman, tetapi lebih ditentukan berdasarkan apakah mereka telah menolak atau tidak taat kepada Tuhan. Jika orang-orang pada zaman sebelumnya melakukan kejahatan dan tidak dapat diselamatkan, mereka pasti akan menjadi sasaran penghukuman. Jika orang-orang pada zaman ini melakukan kejahatan dan tidak dapat diselamatkan, mereka juga pasti akan menjadi sasaran penghukuman. Orang dipisahkan atas dasar kebaikan dan kejahatan, bukan atas dasar zaman. Begitu orang dipisahkan atas dasar kejahatan dan kebaikan, mereka tidak langsung dihukum atau diberi upah; sebaliknya Tuhan hanya akan melakukan pekerjaan-Nya untuk menghukum orang jahat dan memberi upah orang baik setelah Ia melakukan pekerjaan penaklukan-Nya di akhir zaman. Sebenarnya, Ia telah menggunakan kebaikan dan kejahatan untuk memisahkan manusia sejak Ia mulai melakukan pekerjaan-Nya di antara manusia. Ia hanya akan memberi upah kepada orang yang benar dan menghukum orang yang jahat setelah menyelesaikan pekerjaan-Nya, dan bukan memisahkan orang yang jahat dan orang yang benar setelah Ia menyelesaikan pekerjaan-Nya pada akhirnya, dan kemudian segera memulai pekerjaan-Nya untuk menghukum orang yang jahat dan memberi upah orang yang benar. Pekerjaan terakhir-Nya untuk menghukum orang yang jahat dan memberi upah orang yang baik dilakukan sepenuhnya untuk benar-benar memurnikan seluruh umat manusia, sehingga Ia dapat membawa umat manusia yang sepenuhnya kudus ke tempat perhentian yang abadi. Tahap pekerjaan-Nya ini adalah tahap pekerjaan yang paling penting. Ini merupakan tahap terakhir dari seluruh pekerjaan pengelolaan-Nya. Jika Tuhan tidak menghancurkan orang jahat dan membiarkan mereka tetap ada, seluruh umat manusia tetap tidak dapat masuk ke tempat perhentian, dan Tuhan tidak dapat membawa seluruh umat manusia ke alam yang lebih baik. Pekerjaan semacam ini tidak akan sepenuhnya selesai. Ketika Ia menyelesaikan pekerjaan-Nya, seluruh umat manusia akan sepenuhnya kudus. Hanya dengan cara inilah Tuhan dapat tinggal dengan damai di tempat perhentian.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama"

Lihat lebih banyak

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Tinggalkan Balasan

Bagikan

Batalkan