Firman Tuhan Harian: Tiga Tahap Pekerjaan | Kutipan 15

Sepanjang seluruh pekerjaan pengelolaan-Nya, pekerjaan terpenting adalah penyelamatan manusia dari pengaruh Setan. Kunci dari pekerjaan ini adalah penaklukan seutuhnya atas manusia yang rusak, dengan demikian mengembalikan kembali rasa hormat akan Tuhan dalam hati manusia yang tertaklukkan, dan membiarkan manusia mencapai hidup yang normal, yang artinya, kehidupan normal makhluk ciptaan Tuhan. Pekerjaan ini sangat penting, dan menjadi inti dari pekerjaan pengelolaan-Nya. Dalam tiga tahap pekerjaan keselamatan, tahap pertama pekerjaan hukum Taurat jauh dari inti pekerjaan pengelolaan Tuhan; itu hanyalah sekilas tampilan dari pekerjaan keselamatan, dan bukanlah awal dari pekerjaan Tuhan menyelamatkan manusia dari wilayah kekuasaan Setan. Tahap pertama dari pekerjaan-Nya dikerjakan langsung oleh Roh karena, di bawah hukum Taurat, manusia hanya mengerti untuk mematuhi hukum Taurat, dan tidak memiliki lebih banyak kebenaran, dan karena pekerjaan di Zaman Hukum Taurat hampir tidak membuahkan perubahan watak manusia, terlebih lagi yang terkait dengan bagaimana menyelamatkan manusia dari wilayah kekuasaan Setan. Dengan demikian Roh Tuhan menyelesaikan tahap yang sangat sederhana ini yang tidak berkaitan dengan watak rusak manusia. Tahap pekerjaan ini memiliki sedikit kaitan dengan inti pengelolaan-Nya, dan tak memiliki kaitan kuat dengan pekerjaan resmi penyelamatan manusia, sehingga tidak mengharuskan Tuhan yang mengambil rupa manusia untuk menjalankan pekerjaan-Nya secara pribadi. Pekerjaan yang dilakukan Roh tersirat dan tak bisa diduga, dan hal ini menakutkan serta tak dapat didekati manusia; Roh tak tepat melaksanakan pekerjaan keselamatan secara langsung, dan tidak tepat memberikan kehidupan langsung kepada manusia. Yang paling tepat bagi manusia adalah mengubah pekerjaan Roh menjadi suatu pendekatan yang dekat pada manusia, yang artinya, apa yang paling sesuai bagi manusia adalah Tuhan menjadi orang biasa, manusia seutuhnya untuk melaksanakan pekerjaan-Nya. Hal ini mengharuskan Tuhan yang berinkarnasi untuk menggantikan pekerjaan Roh, dan bagi manusia, tak ada cara yang lebih tepat daripada Tuhan yang mengerjakannya. Di antara tiga tahap pekerjaan-Nya, dua tahap dikerjakan oleh daging, dan keduanya adalah fase kunci dari pekerjaan pengelolaan Nya. Kedua inkarnasi ini saling melengkapi dan menyempurnakan satu sama lain. Tahap pertama inkarnasi Tuhan yang meletakkan dasar bagi tahap kedua, dan bisa dikatakan bahwa kedua inkarnasi Tuhan membentuk satu keutuhan, dan tidak bertentangan satu dengan yang lainnya. Kedua tahap pekerjaan Tuhan dilaksanakan dalam identitas inkarnasi-Nya karena keduanya begitu penting bagi keseluruhan pekerjaan pengelolaan-Nya. Dapat dikatakan, tanpa kedua inkarnasi Tuhan, keseluruhan pekerjaan pengelolaan-Nya akan berhenti, dan pekerjaan penyelamatan umat manusia akan menjadi omong kosong yang tak berarti. Penting tidaknya pekerjaan ini didasarkan pada kebutuhan umat manusia, dan realitas kerusakan manusia, dan parahnya ketidaktaatan Setan serta pengaruhnya atas pekerjaan-Nya. Orang yang tepat untuk menjalankan tugas itu dipilih berdasarkan sifat dan kepentingan dari pekerjaan itu. Bila bicara soal kepentingan pekerjaan ini, masalah metode apa yang akan dipakai—pekerjaan ini dikerjakan langsung oleh Roh, atau dikerjakan oleh Tuhan yang berinkarnasi atau dilakukan melalui manusia—yang pertama disingkirkan adalah pekerjaan yang dikerjakan lewat manusia, dan, berdasarkan sifat dari tugas ini, dan sifat dari pekerjaan Roh versus daging, akhirnya diputuskan tugas ini dilakukan oleh daging karena lebih menguntungkan bagi manusia daripada dikerjakan langsung oleh Roh, dan memberikan lebih banyak manfaat. Inilah pemikiran Tuhan saat memutuskan apakah tugas ini akan dikerjakan oleh Roh atau oleh daging. Ada kepentingan dan dasar untuk tiap tahap pekerjaan. Tahapan-tahapan itu bukanlah imajinasi tanpa dasar, bukan pula dikerjakan semaunya; ada kebijaksanaan tertentu di dalamnya. Itulah kebenaran di balik semua pekerjaan Tuhan. Secara khusus, ada lebih banyak lagi rencana Tuhan dalam pekerjaan agung seperti Tuhan yang berinkarnasi secara pribadi dan berkerja di antara manusia. Maka, hikmat Tuhan dan keseluruhan keberadaan-Nya tercermin dalam setiap tindakan, pikiran, dan ide dalam pekerjaan-Nya; inilah keberadaan Tuhan yang lebih konkret dan sistematik. Pemikiran dan ide yang mendalam ini sulit dibayangkan manusia, dan sulit dipercaya manusia, dan, lebih jauh lagi, sulit diketahui manusia. Pekerjaan yang dilakukan manusia sesuai dengan prinsip umum, yang bagi manusia sangat memuaskan. Namun bila dibandingkan dengan pekerjaan Tuhan, ada perbedaan yang amat besar; meskipun perbuatan Tuhan itu hebat dan skala pekerjaan-Nya luar biasa, di balik semua itu ada banyak detail dan rencana serta pengaturan yang tepat yang tak dapat dibayangkan manusia. Setiap tahap pekerjaan-Nya tidak hanya sesuai dengan prinsip, tetapi juga berisi banyak hal yang tidak bisa diartikan oleh bahasa manusia, dan ada banyak hal yang tak terlihat oleh manusia. Entah apakah itu pekerjaan Roh atau Tuhan yang berinkarnasi, masing-masing berisi rencana pekerjaan-Nya. Dia tidak bekerja tanpa dasar, dan tidak melakukan pekerjaan tak penting. Saat Roh bekerja langsung Dia bekerja dengan tujuan dan saat Dia mengambil rupa manusia (dapat dikatakan, saat Dia mengganti "bungkus"-Nya) untuk berkerja, ini bahkan lebih dekat dengan tujuan-Nya. Mengapa pula Dia mengubah identitas-Nya dengan sengaja? Mengapa pula Dia dengan sengaja mengambil rupa manusia yang dianggap rendah dan teraniaya?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Manusia yang Rusak Lebih Membutuhkan Keselamatan dari Tuhan yang Berinkarnasi"

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Konten Terkait