Firman Tuhan Harian: Mengenal Tuhan | Kutipan 168

Cerita 2. Gunung Besar, Anak Sungai Kecil, Angin Kencang, dan Gelombang Dahsyat

Ada anak sungai kecil yang berkelok-kelok kian kemari, akhirnya tiba di kaki gunung yang besar. Gunung itu menghalangi jalan anak sungai kecil, sehingga anak sungai itu meminta kepada gunung dengan suaranya yang lemah dan kecil: "Tolong biarkan aku lewat, engkau berdiri di jalanku dan menghalangi jalanku ke depan." Gunung kemudian bertanya: "Ke mana engkau akan pergi?" Anak sungai kecil menjawab: "Aku mencari rumahku." Gunung berkata: "Baiklah, silakan dan mengalirlah tepat di atasku!" Tetapi karena anak sungai kecil terlampau lemah dan terlalu muda, tidak mungkin mengalir di atas gunung yang begitu besar, jadi anak sungai kecil tidak punya pilihan selain terus mengalir ke kaki gunung ...

Angin kencang menyapu, membawa serta pasir dan debu ke tempat gunung itu berdiri. Angin berteriak pada gunung: "Biarkan aku lewat!" Gunung bertanya: "Ke mana engkau akan pergi?" Angin kembali menderu-deru: "Aku ingin pergi ke sisi gunung itu." Gunung berkata: "Baiklah, jika engkau dapat menembus bagian tengahku, engkau bisa pergi!" Angin kencang menderu-deru kian kemari, tapi tidak peduli seberapa kencangnya angin bertiup, tidak mampu menembus bagian tengah gunung. Angin mulai lelah, dan berhenti untuk beristirahat. Jadi hanya di sisi gunung itu, angin lemah bertiup dengan gelisah, yang menyenangkan hati orang-orang di sana. Demikianlah salam yang diberikan gunung kepada manusia ...

Di pantai, semburan lautan bergulung lembut menerpa karang. Sekonyong-konyong, gelombang dahsyat muncul dan bergemuruh menuju arah gunung. "Menyingkirlah!" teriak gelombang dahsyat. Gunung bertanya: "Ke mana engkau akan pergi?" Gelombang dahsyat tidak berhenti, dan terus melonjak saat menjawab: "Aku sedang memperluas wilayahku dan ingin meregangkan tanganku sedikit." Gunung berkata: "Baiklah, jika engkau dapat melewati puncakku, aku akan memberikan jalan." Gelombang dahsyat bergerak mundur sedikit, dan kemudian sekali lagi melonjak ke arah gunung. Tetapi tak peduli betapa kerasnya gelombang dahsyat itu mencoba, ia tidak mampu melewati gunung. Ia tidak punya pilihan selain perlahan-lahan surut kembali ke arah dari mana datangnya semula ...

Selama berabad-abad, anak sungai kecil mengalir perlahan-lahan di sekitar kaki gunung. Dengan mengikuti jalur yang telah dibuat oleh gunung, anak sungai kecil kembali ke rumahnya; bergabung dengan sungai, dan mengalir ke laut. Dengan pemeliharaan gunung, anak sungai kecil tidak pernah tersesat. Anak sungai kecil dan gunung besar saling mengandalkan, mereka menahan, dan bergantung satu sama lain.

Selama berabad-abad, angin kencang tidak mengubah kebiasaannya menderu-deru di gunung. Angin kencang mengembuskan putaran besar pasir ketika "mengunjungi" gunung seperti sebelumnya. Ia mengancam gunung, tetapi tidak pernah menembus bagian tengah gunung. Angin kencang dan gunung besar saling mengandalkan, mereka saling menahan, dan bergantung satu sama lain.

Selama berabad-abad, gelombang dahsyat juga tidak beristirahat, dan tidak pernah berhenti memperluas wilayah. Ia akan bergemuruh dan melonjak berulang kali ke arah gunung, namun gunung tidak pernah bergerak sedikit pun. Gunung itu mengawasi lautan, dan dengan cara ini, setiap makhluk di laut berkembang biak dan berkembang. Gelombang dahsyat dan gunung besar saling mengandalkan, mereka saling menahan, dan bergantung satu sama lain.

Kisah ini usai. Pertama, apakah yang bisa engkau sekalian ceritakan kepada-Ku tentang cerita ini, apakah isi utamanya? Pertama ada gunung, lalu apa? (Anak sungai kecil, angin kencang, dan gelombang dahsyat.) Apakah yang terjadi di bagian pertama dengan anak sungai kecil dan gunung besar? Mengapa kita berbicara tentang gunung besar dan anak sungai kecil? (Karena gunung melindungi anak sungai, sehingga anak sungai tidak pernah tersesat. Mereka mengandalkan satu sama lain.) Apakah menurutmu gunung melindungi atau menghalangi anak sungai kecil? (Melindunginya.) Mungkinkah gunung menghalanginya? Gunung dan anak sungai kecil itu bersama-sama; gunung melindungi anak sungai, dan juga merupakan penghalang. Gunung melindungi anak sungai kecil sehingga ia bisa mengalir ke sungai, tetapi juga mencegahnya mengalir ke seluruh tempat di mana ia bisa menjadi air bah dan menjadi bencana bagi umat manusia. Inikah pokok utama dari bagian ini? (Ya.) Perlindungan gunung atas anak sungai dan perannya sebagai penghalang melindungi rumah orang-orang. Kemudian ada anak sungai kecil yang bergabung dengan sungai di kaki gunung dan kemudian mengalir ke laut; bukankah itu merupakan keharusan bagi anak sungai kecil? Ketika anak sungai mengalir ke sungai dan kemudian ke laut, apakah yang dia andalkan? Bukankah ia mengandalkan gunung? Anak sungai bergantung pada perlindungan gunung dan bertindak sebagai penghalang; inikah intinya? (Ya.) Apakah engkau melihat pentingnya gunung bagi air dalam hal ini? (Ya.) Apakah ini penting? (Ya.) Apakah Tuhan mempunyai tujuan-Nya dalam membuat gunung-gunung baik tinggi maupun rendah? Memang punya tujuan, kan? Ini merupakan bagian kecil dari cerita ini, dan dari sekadar anak sungai kecil dan gunung besar, kita dapat melihat nilai dan makna dari kedua hal ini dalam penciptaan Tuhan atas mereka. Kita juga dapat melihat hikmat dan tujuan-Nya dalam cara-Nya mengatur kedua hal ini. Bukankah itu benar?

Apakah bagian kedua dari cerita ini? (Angin kencang dan gunung besar.) Apakah angin itu hal yang baik? (Ya.) Belum tentu, karena kadang-kadang jika angin terlalu kencang bisa menjadi bencana. Bagaimana perasaanmu jika engkau harus berada di luar saat angin kencang? Tergantung seberapa kencang angin itu, kan? Jika angin itu sepoi-sepoi, atau jika angin itu berada di level 3-4, tentu masih bisa diterima, paling tidak orang hanya akan kesulitan membuka mata mereka. Tetapi bisakah engkau mengatasinya jika angin bertiup cukup kuat hingga menjadi tornado? Engkau tidak akan sanggup menerimanya. Jadi sungguh keliru bila orang mengatakan bahwa angin itu selalu baik atau selalu buruk karena tergantung pada seberapa kuat anginnya. Jadi apa gunanya gunung di sini? Bukankah agaknya seperti filter untuk angin? Gunung menerima angin kencang dan menyusutkannya menjadi apa? (Angin sepoi-sepoi.) Kebanyakan orang dapat menyentuh dan merasakannya di lingkungan tempat mereka tinggal—apakah itu angin kencang atau angin sepoi-sepoi yang mereka rasakan? (Angin sepoi-sepoi.) Bukankah ini salah satu tujuan di balik penciptaan Tuhan atas gunung? Bukankah ini maksud-Nya? Seperti apakah rasanya bagi orang-orang yang hidup di lingkungan tempat angin kencang mengembuskan pasir tanpa apa pun yang menghalangi atau menyaringnya? Mungkinkah dengan pasir dan batu yang beterbangan di sekitar, menyebabkan orang tidak bisa hidup di tanah itu? Beberapa orang mungkin terkena benturan di kepala mereka karena batu yang beterbangan, atau yang lain mungkin kemasukan pasir di mata mereka dan tidak akan bisa melihat. Manusia bisa tersedot ke udara, atau angin bisa berembus begitu kencang sehingga mereka tidak mampu berdiri. Rumah akan hancur dan segala macam bencana akan terjadi. Apakah angin kencang memiliki nilai? (Ya.) Nilai apakah ini? Ketika Aku mengatakan bahwa angin itu buruk, orang mungkin merasa bahwa angin tidak memiliki nilai, tetapi benarkah itu? Tidakkah mengubahnya menjadi angin sepoi-sepoi memiliki nilai? Apakah yang paling dibutuhkan oleh manusia saat lembap atau gerah? Mereka membutuhkan angin sepoi-sepoi yang perlahan-lahan menerpa mereka, menyegarkan dan menjernihkan kepala mereka, mempertajam pikiran mereka, memperbaiki dan memperbarui keadaan pikiran mereka. Misalkan, engkau sekalian duduk di sebuah ruangan dengan banyak orang dan udaranya pengap, dan apakah yang paling engkau butuhkan? (Angin sepoi-sepoi.) Di tempat-tempat dengan udara keruh dan penuh dengan kotoran, keadaan tersebut bisa memperlambat pikiran seseorang, mengurangi aliran darah mereka, dan membuat mereka berpikir kurang jernih. Namun, udara akan menjadi segar jika mendapat kesempatan untuk bergerak dan bersirkulasi, dan orang-orang akan merasa jauh lebih baik. Meskipun anak sungai kecil dan angin kencang bisa menjadi bencana, selama gunung ada di sana, ia akan mengubahnya menjadi hal yang benar-benar menguntungkan manusia; benar, kan?

Bercerita tentang apakah bagian ketiga dari cerita itu? (Gunung besar dan gelombang dahsyat.) Gunung besar dan gelombang dahsyat. Pemandangannya di cerita ini adalah sebuah gunung di tepi laut tempat kita dapat melihat gunung, semburan laut, dan juga, gelombang dahsyat. Apakah makna gunung bagi gelombang dalam hal ini? (Pelindung dan penahan.) Keduanya, pelindung dan penahan. Tujuan melindunginya adalah untuk menjaga agar bagian laut ini tidak lenyap sehingga makhluk-makhluk yang hidup di dalamnya dapat berkembang. Sebagai penahan, gunung menjaga air laut—kumpulan air ini—agar tidak meluap dan menyebabkan bencana, yang akan membahayakan dan menghancurkan rumah-rumah orang. Jadi dapat dikatakan bahwa gunung adalah keduanya, sebagai penahan dan pelindung.

Ini menunjukkan makna dari saling ketergantungan antara gunung dan anak sungai, gunung dan angin kencang, serta gunung dan gelombang dahsyat dan bagaimana keduanya saling menahan dan bergantung satu sama lain, sebagaimana yang telah Kubicarakan. Ada aturan dan hukum yang memerintah kelangsungan hidup dari segala hal yang diciptakan Tuhan. Dapatkah engkau melihat hal yang Tuhan lakukan dari apa yang terjadi di dalam cerita itu? Apakah Tuhan menciptakan alam semesta dan kemudian mengabaikan apa yang terjadi sesudahnya? Apakah Dia memberi mereka aturan dan merancang cara-cara mereka berfungsi dan kemudian mengabaikannya setelah itu? Itukah yang terjadi? (Tidak.) Kalau begitu apa? (Tuhan memegang kendali.) Tuhan masih mengendalikan air, angin, dan gelombang. Dia tidak membiarkan mereka mengamuk. Dia juga tidak membiarkan mereka membahayakan atau menghancurkan rumah orang, dan karena ini orang-orang dapat terus hidup dan berkembang di tanah ini. Ini berarti bahwa Tuhan telah merencanakan aturan untuk keberadaan ketika Dia menciptakan alam semesta. Ketika Tuhan menjadikan hal-hal ini, Dia memastikan agar semua itu akan bermanfaat bagi umat manusia, dan Dia juga mengendalikan segala sesuatu sehingga semua itu tidak akan menyusahkan atau mendatangkan bencana bagi umat manusia. Jika tidak dikelola oleh Tuhan, bukankah air akan mengalir ke seluruh penjuru? Bukankah angin akan bertiup ke semua tempat? Apakah mereka mengikuti aturan? Jika Tuhan tidak mengelola, mereka tidak akan diatur oleh aturan apa pun, dan angin akan menderu-deru serta air akan pasang dan mengalir ke mana-mana. Jika gelombang dahsyat lebih tinggi dari gunung, apakah wilayah laut itu masih ada? Laut tidak akan ada. Jika gunung tidak setinggi gelombang, wilayah laut itu tidak akan ada dan gunung akan kehilangan nilai dan maknanya.

—Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Tuhan itu Sendiri, Tuhan yang Unik VII"

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Konten Terkait