Pekerjaan Tuhan dan Penerapan Manusia (Bagian Dua)

Ketika pekerjaan Tuhan mencapai suatu titik tertentu, dan pengelolaan-Nya mencapai suatu titik tertentu, mereka yang berkenan di hati Tuhan semuanya akan sanggup memenuhi persyaratan-Nya. Tuhan menetapkan persyaratan bagi manusia menurut standar-Nya sendiri, dan menurut batas kesanggupan pencapaian manusia. Sambil membicarakan pengelolaan-Nya, Tuhan juga menunjukkan jalan bagi manusia dan menyediakan bagi manusia sebuah jalan untuk bertahan hidup. Pengelolaan Tuhan dan penerapan manusia, keduanya berada di tahap pekerjaan yang sama, dan dilaksanakan secara bersamaan. Pembahasan tentang pengelolaan Tuhan menyentuh perubahan watak manusia; sedangkan pembahasan tentang hal yang harus dilakukan oleh manusia serta perubahan watak manusia menyentuh pekerjaan Tuhan. Tidak ada pemisahan sama sekali di antara kedua hal ini. Penerapan manusia selalu berubah, langkah demi langkah. Ini adalah karena persyaratan Tuhan bagi manusia juga berubah, dan karena pekerjaan Tuhan juga senantiasa berubah serta bergerak maju. Jika penerapan manusia tetap terperangkap dalam doktrin, ini berarti dia tidak lagi memiliki pekerjaan dan arahan Tuhan. Jika penerapan yang dilakukan manusia tidak pernah berubah atau menjadi semakin dalam, ini membuktikan bahwa penerapan manusia itu dilakukan berdasarkan kehendak manusia, dan ini bukan melakukan kebenaran. Jika manusia tidak memiliki jalan untuk ditempuh, ini berarti dia telah jatuh ke tangan Iblis dan telah dikendalikan oleh Iblis, yang berarti dia telah dikendalikan oleh roh jahat. Jika penerapan yang dilakukan manusia tidak menjadi semakin dalam, ini berarti pekerjaan Tuhan tidak akan berkembang, dan jika tidak ada perubahan dalam pekerjaan Tuhan, jalan masuk manusia akan terhenti; hal ini pasti dan tak terhindarkan. Di sepanjang seluruh pekerjaan Tuhan, jika manusia harus selalu menuruti hukum Yahweh, maka pekerjaan Tuhan tidak akan bergerak maju, bahkan tidaklah mungkin untuk mengakhiri keseluruhan zaman itu. Jika manusia terus memikul salib dan menerapkan kesabaran serta kerendahan hati, menjadi tidak mungkinlah bagi pekerjaan Tuhan untuk terus bergerak maju. Pengelolaan selama enam ribu tahun tidak mungkin selesai di antara orang-orang yang hanya bertahan dengan hukum Taurat, atau hanya memikul salib dan menerapkan kesabaran serta kerendahan hati. Sebaliknya, seluruh pekerjaan pengelolaan Tuhan akan selesai di antara orang-orang di akhir zaman, yang mengenal Tuhan dan telah pulih dari cengkeraman Iblis dan telah sepenuhnya melepaskan diri dari pengaruh Iblis. Ini adalah arah pekerjaan Tuhan yang tak terhindarkan. Mengapa dikatakan bahwa penerapan yang dilakukan oleh mereka di gereja-gereja agamawi telah ketinggalan zaman? Karena penerapan yang mereka lakukan itu terpisah dari pekerjaan Tuhan pada zaman sekarang. Di Zaman Kasih Karunia, yang mereka lakukan itu benar, tetapi karena zaman itu telah berlalu dan pekerjaan Tuhan kini telah berubah, penerapan mereka telah berangsur menjadi ketinggalan zaman. Tertinggal oleh pekerjaan yang baru dan terang yang baru. Berdasarkan landasan yang semula, pekerjaan Roh Kudus telah bergerak maju beberapa langkah lebih dalam. Namun, orang-orang itu tetap saja terjebak di dalam tahap semula pekerjaan Tuhan dan tetap bertahan dengan penerapan-penerapan yang lama dan terang yang lama. Pekerjaan Tuhan bisa sangat berubah dalam waktu tiga atau lima tahun saja, sehingga bukankah transformasi yang jauh lebih besar bisa saja terjadi dalam jangka waktu 2.000 tahun? Jika manusia tidak memiliki terang atau penerapan yang baru untuk dilakukan, ini berarti dia tidak mengikuti pekerjaan Roh Kudus. Inilah kegagalan manusia. Keberadaan pekerjaan Tuhan yang baru tidak bisa disangkal karena, pada zaman sekarang, mereka yang bertahan dengan pekerjaan semula Roh Kudus tetap melakukan penerapan-penerapan yang telah ketinggalan zaman. Pekerjaan Roh Kudus selalu bergerak maju, dan semua orang yang ada di dalam aliran Roh Kudus harus pula bergerak maju lebih dalam dan berubah, langkah demi langkah. Mereka tidak boleh berhenti di tahap tertentu. Hanya mereka yang tidak mengenal pekerjaan Roh Kuduslah yang akan tetap bertahan di dalam pekerjaan-Nya yang semula dan tidak menerima pekerjaan Roh Kudus yang baru. Hanya mereka yang tidak taatlah yang tidak akan mampu mendapatkan pekerjaan Roh Kudus. Jika penerapan yang dilakukan manusia tidak mengikuti kecepatan pekerjaan Roh Kudus yang baru, maka penerapan manusia ini pasti akan terpisah dari pekerjaan zaman sekarang, dan pasti tidak sesuai dengan pekerjaan zaman sekarang. Orang-orang yang ketinggalan zaman ini sama sekali tidak mampu mencapai kehendak Tuhan, apalagi menjadi orang-orang terakhir yang akan menjadi kesaksian bagi Tuhan. Selain itu, seluruh pekerjaan pengelolaan tidak bisa diselesaikan di tengah-tengah kelompok orang semacam ini. Bagi mereka yang dahulu pernah berpegang teguh pada Hukum Yahweh, dan mereka yang dahulu pernah menderita karena salib, jika mereka tidak bisa menerima tahap pekerjaan di akhir zaman, ini berarti segala sesuatu yang telah mereka lakukan akan menjadi sia-sia dan tidak berguna. Ungkapan yang paling jelas dari pekerjaan Roh Kudus adalah dalam merangkum "di sini" dan "sekarang", bukan berpaut pada masa lampau. Mereka yang belum mengikuti pekerjaan zaman sekarang, dan yang telah terpisah dari penerapan zaman sekarang, adalah orang-orang yang melawan dan yang tidak menerima pekerjaan Roh Kudus. Orang-orang seperti ini menentang pekerjaan Tuhan di masa sekarang. Meskipun mereka berpegang pada terang di masa yang lampau, tidak dapat disangkal bahwa mereka tidak mengenal pekerjaan Roh Kudus. Mengapa ada semua pembahasan tentang perubahan dalam penerapan yang harus dilakukan manusia, perbedaan antara penerapan manusia di masa lampau dan di masa sekarang, tentang bagaimana penerapan dilakukan di zaman yang sebelumnya dan bagaimana penerapan itu dilakukan di masa sekarang? Pemisahan dalam penerapan manusia selalu dibahas karena pekerjaan Roh Kudus selalu bergerak maju secara konstan, sehingga penerapan manusia pun harus senantiasa berubah. Jika manusia terjebak terus di satu tahap tertentu, ini membuktikan bahwa dia tidak mampu mengikuti pekerjaan Tuhan dan terang yang baru; itu tidak membuktikan bahwa rencana pengelolaan Tuhan itu belum berubah. Mereka yang berada di luar aliran Roh Kudus selalu berpikir diri mereka benar, padahal sebenarnya, pekerjaan Tuhan di dalam diri mereka telah berhenti jauh sebelumnya, dan pekerjaan Roh Kudus telah meninggalkan mereka. Pekerjaan Tuhan telah lama dipindahkan ke kelompok manusia yang lain, kelompok yang di dalam dirinya Tuhan telah bermaksud untuk menyelesaikan pekerjaan baru-Nya. Karena mereka yang agamawi ini tidak mampu menerima pekerjaan Tuhan yang baru dan hanya bertahan dengan pekerjaan yang lama di masa yang lampau, maka Tuhan pun telah meninggalkan orang-orang ini, lalu melakukan pekerjaan baru-Nya dalam diri orang-orang yang menerima pekerjaan yang baru ini. Inilah orang-orang yang bekerja sama di dalam pekerjaan Tuhan yang baru, dan hanya dengan cara inilah pengelolaan-Nya akan terselesaikan. Pengelolaan Tuhan selalu bergerak maju, dan penerapan yang harus dilakukan manusia pun selalu naik menjadi lebih tinggi. Tuhan senantiasa bekerja, dan manusia selalu memiliki kebutuhan, maka ketika keduanya mencapai titik puncak, Tuhan dan manusia berada di dalam kesatuan yang utuh. Inilah ungkapan selesainya pekerjaan Tuhan, dan inilah hasil akhir dari seluruh pengelolaan Tuhan.

Di setiap tahap pekerjaan Tuhan, terdapat pula persyaratan yang terkait bagi manusia. Semua orang yang berada di dalam aliran Roh Kudus dikendalikan oleh hadirat dan disiplin Roh Kudus, sedangkan semua orang yang tidak berada di dalam aliran Roh Kudus berada di bawah kendali Iblis serta tidak memiliki pekerjaan Roh Kudus. Orang-orang yang berada di dalam aliran Roh Kudus adalah mereka yang menerima pekerjaan Tuhan yang baru, yang bekerja sama di dalam pekerjaan Tuhan yang baru. Jika orang-orang yang berada di dalam aliran ini tidak mampu bekerja sama dan tidak mampu melakukan kebenaran yang dituntut oleh Tuhan sekarang ini, mereka akan didisiplinkan dan kemungkinan terburuknya mereka akan ditinggalkan oleh Roh Kudus. Mereka yang menerima pekerjaan Roh Kudus yang baru akan hidup di dalam aliran Roh Kudus serta menerima pemeliharaan dan perlindungan Roh Kudus. Mereka yang rela melakukan kebenaran akan dicerahkan oleh Roh Kudus sedangkan mereka yang tidak mau melakukan kebenaran akan didisiplinkan oleh Roh Kudus, dan bahkan mungkin akan dihukum. Terlepas dari orang jenis apa mereka itu, asalkan mereka berada di dalam aliran Roh Kudus, Tuhan akan bertanggung jawab bagi mereka yang menerima pekerjaan-Nya yang baru demi nama-Nya. Mereka yang memuliakan nama-Nya dan rela melakukan firman-Nya akan menerima berkat-Nya; mereka yang tidak taat kepada-Nya dan tidak melakukan firman-Nya akan menerima hukuman-Nya. Orang-orang yang berada di dalam aliran Roh Kudus adalah mereka yang menerima pekerjaan yang baru, dan karena mereka telah menerima pekerjaan yang baru itu, mereka seharusnya telah memiliki kerja sama yang baik dengan Tuhan dan tidak boleh berlaku sebagai pemberontak yang tidak melaksanakan tugasnya. Inilah satu-satunya tuntutan Tuhan terhadap manusia. Namun, tidak demikian halnya dengan orang-orang yang tidak mau menerima pekerjaan yang baru: Mereka berada di luar aliran Roh Kudus, dan disiplin serta teguran Roh Kudus tidak berlaku bagi mereka. Sepanjang hari, orang-orang seperti ini hidup di dalam kedagingan, mereka hidup di dalam pikiran mereka, dan segala sesuatu yang mereka lakukan adalah menurut doktrin yang muncul sebagai hasil dari analisis dan penelitian otak mereka sendiri. Ini bukanlah persyaratan yang dituntut dalam pekerjaan baru Roh Kudus, apalagi kerja sama dengan Tuhan. Mereka yang menolak pekerjaan Tuhan yang baru tidak memiliki hadirat Tuhan, dan lebih jauh lagi, tanpa berkat dan perlindungan Tuhan. Kebanyakan perkataan dan tindakan mereka berpegang pada persyaratan lama dalam pekerjaan Roh Kudus; semua itu adalah doktrin, bukan kebenaran. Doktrin dan peraturan semacam itu cukup membuktikan bahwa satu-satunya hal yang menyatukan mereka semua adalah agama; mereka itu bukanlah orang-orang yang terpilih atau objek pekerjaan Tuhan. Kumpulan orang-orang seperti ini hanya bisa disebut kongres besar agama, tidak bisa disebut gereja. Ini adalah fakta yang tidak bisa diubah. Mereka tidak memiliki pekerjaan Roh Kudus yang baru. Yang mereka lakukan tampaknya berbau agama, yang mereka hidupi seolah-olah penuh dengan agama; tetapi mereka tidak memiliki hadirat dan pekerjaan Roh Kudus, dan mereka lebih-lebih lagi tidak layak menerima disiplin atau pencerahan dari Roh Kudus. Orang-orang ini adalah mayat-mayat tanpa kehidupan dan belatung yang sama sekali tanpa kerohanian. Mereka tidak memiliki pengetahuan akan sifat pemberontakan dan perlawanan manusia, tidak memiliki pengetahuan akan semua perbuatan jahat manusia, dan lebih-lebih lagi tidak mengenal semua pekerjaan Tuhan dan kehendak Tuhan di masa kini. Mereka semua orang-orang yang bodoh dan rendah, orang-orang hina yang tidak pantas disebut orang percaya! Tidak ada satu hal pun yang mereka lakukan yang berhubungan dengan pengelolaan Tuhan, apalagi yang bisa merusakkan rencana Tuhan. Perkataan dan tindakan mereka terlalu menjijikkan, terlalu menyedihkan, dan tidak pantas disebutkan. Tidak ada hal apa pun yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak berada di dalam aliran Roh Kudus yang memiliki keterkaitan dengan pekerjaan Roh Kudus yang baru. Karena hal ini, apa pun yang mereka lakukan, mereka tidak memiliki disiplin Roh Kudus, dan lebih jauh lagi, tidak memiliki pencerahan Roh Kudus, karena mereka semua adalah orang-orang yang tidak memiliki kasih akan kebenaran, yang telah dibenci dan ditolak oleh Roh Kudus. Mereka disebut pelaku kejahatan karena mereka berjalan di dalam kedagingan dan melakukan apa pun yang mereka inginkan dengan membawa-bawa nama Tuhan. Ketika Tuhan bekerja, mereka sengaja memusuhi-Nya, dan lari ke arah yang berlawanan dari-Nya. Kegagalan manusia untuk bekerja sama dengan Tuhan itu sendiri adalah sikap yang sangat memberontak, apalagi kalau kita menyebutkan tentang larinya mereka secara sengaja dari Tuhan. Bukankah karena itu mereka akan menerima ganjarannya dengan adil? Ketika kejahatan orang-orang ini disebutkan, sebagian orang tidak bisa menahan diri dari mengutuki mereka, sementara Tuhan sendiri mengabaikan mereka. Bagi manusia, tampaknya tindakan-tindakan mereka itu adalah demi nama Tuhan, tetapi kenyataannya, bagi Tuhan, semua itu tidak berkaitan dengan nama-Nya maupun menjadi kesaksian untuk-Nya. Tidak peduli apa pun yang orang-orang ini lakukan, semuanya itu tidak berkaitan dengan Tuhan: tidak berkaitan baik dengan nama-Nya maupun dengan pekerjaan-Nya sekarang. Orang-orang ini mempermalukan diri mereka sendiri dan memanifestasikan Iblis, mereka adalah para pelaku kejahatan yang menumpuk kejahatan mereka hingga hari kemurkaan tiba. Hari ini, terlepas dari tindakan-tindakan mereka, asalkan mereka tidak menghalangi pengelolaan Tuhan dan tidak memiliki keterkaitan apa pun dengan pekerjaan Tuhan yang baru, orang-orang seperti ini tidak akan dijatuhi hukuman yang semestinya, karena hari kemurkaan itu belum tiba. Ada banyak hal yang orang-orang yakini bahwa Tuhan seharusnya telah menanganinya, dan menurut mereka para pelaku kejahatan itu seharusnya dihukum sesegera mungkin. Namun karena pekerjaan pengelolaan Tuhan masih belum selesai dan hari kemurkaan itu belum tiba, orang-orang yang tidak benar ini masih terus melakukan perbuatan-perbuatan mereka yang tidak benar. Sebagian orang berkata bahwa orang-orang yang berada di dalam agama tidak memiliki hadirat atau pekerjaan Roh Kudus, dan bahwa mereka itu mempermalukan nama Tuhan; lalu mengapa Tuhan tidak menghancurkan mereka saja, mengapa Tuhan masih memberikan toleransi terhadap perlawanan mereka yang terang-terangan? Orang-orang ini, yang adalah perwujudan Iblis dan yang mengungkapkan kedagingan mereka, adalah orang-orang yang bodoh, rendah, dan konyol. Mereka tidak akan menyaksikan datangnya murka Tuhan sebelum mereka memahami cara Tuhan bekerja di tengah-tengah manusia, dan setelah mereka sepenuhnya ditaklukkan, semua pelaku kejahatan itu akan menerima ganjarannya. Tidak satu pun dari mereka akan sanggup melepaskan diri pada hari kemurkaan. Sekarang ini bukanlah saat hukuman bagi manusia, melainkan saat melaksanakan pekerjaan penaklukan, kecuali ada di antara mereka yang merusakkan pengelolaan Tuhan, dan jika demikian mereka akan dijatuhi hukuman berdasarkan tingkat parahnya tindakan mereka. Selama pengelolaan Tuhan terhadap umat manusia, semua orang yang berada di dalam aliran Roh Kudus memiliki keterkaitan dengan Tuhan. Mereka yang dibenci dan ditolak oleh Roh Kudus hidup di bawah pengaruh Iblis, dan segala yang mereka lakukan tidak memiliki keterkaitan dengan Tuhan. Hanya mereka yang menerima pekerjaan Tuhan yang baru, dan mereka yang bekerja sama dengan Tuhan, yang memiliki keterkaitan dengan Tuhan, karena pekerjaan Tuhan hanya ditujukan bagi orang-orang yang menerimanya, bukan bagi semua orang tanpa memperhatikan apakah mereka menerima atau menolaknya. Pekerjaan yang Tuhan lakukan selalu memiliki sasaran dan tidak pernah dilakukan secara tiba-tiba. Orang-orang yang memiliki keterkaitan dengan Iblis tidak layak menjadi kesaksian untuk Tuhan, apalagi bekerja sama dengan Tuhan.

Setiap tahap pekerjaan Roh Kudus secara bersamaan membutuhkan kesaksian manusia. Setiap tahap pekerjaan merupakan pertempuran antara Tuhan dan Iblis, dan objek dari pertempuran ini adalah Iblis, sedangkan pihak yang akan dijadikan sempurna oleh pekerjaan ini adalah manusia. Pekerjaan Tuhan akan menghasilkan buah atau tidak adalah tergantung pada cara kesaksian manusia untuk Tuhan. Kesaksian inilah yang Tuhan tuntut dari mereka yang mengikut Dia; kesaksian yang dinyatakan di hadapan Iblis dan juga merupakan bukti dari dampak pekerjaan-Nya. Seluruh pengelolaan Tuhan dibagi menjadi tiga tahap, dan di masing-masing tahap, ada persyaratan yang tepat yang ditetapkan bagi manusia. Lebih jauh lagi, seiring dengan zaman berganti dan bergerak maju, persyaratan Tuhan bagi umat manusia menjadi jauh lebih tinggi. Karena itulah, langkah demi langkah, pekerjaan pengelolaan Tuhan ini mencapai titik puncaknya, sampai manusia menyaksikan fakta "penampakan Firman di dalam daging", dan dengan demikianlah persyaratan bagi manusia serta tuntutan untuk manusia menjadi kesaksian menjadi lebih tinggi lagi. Semakin manusia mampu untuk sungguh-sungguh bekerja sama dengan Tuhan, semakin dia memuliakan Tuhan. Kerja sama manusia merupakan kesaksian yang dia wajib nyatakan, dan kesaksian yang dinyatakan itulah penerapan yang harus manusia lakukan. Jadi, apakah pekerjaan Tuhan bisa menghasilkan dampak yang seharusnya, dan apakah ada kesaksian yang sejati, keduanya memiliki keterkaitan dan tidak bisa dipisahkan dari kerja sama dan kesaksian manusia. Ketika pekerjaan itu selesai, yang berarti, ketika seluruh pengelolaan Tuhan telah mencapai akhirnya, manusia akan dituntut untuk menjadi kesaksian yang lebih tinggi tingkatnya, dan ketika pekerjaan Tuhan itu mencapai akhirnya, penerapan dan jalan masuk manusia pun akan mencapai titik puncaknya. Di masa lampau, manusia dituntut untuk taat kepada hukum Taurat dan perintah-perintah, serta dituntut untuk berlaku sabar dan rendah hati. Pada zaman sekarang, manusia dituntut untuk menaati seluruh rancangan Tuhan dan memiliki kasih yang tertinggi kepada Tuhan, serta pada akhirnya dituntut untuk tetap mengasihi Tuhan di tengah-tengah segala kesengsaraan. Ketiga tahap ini adalah persyaratan yang Tuhan tetapkan bagi manusia, langkah demi langkah, di sepanjang seluruh pengelolaan-Nya. Setiap tahap pekerjaan Tuhan lebih dalam daripada tahap yang sebelumnya, dan di setiap tahap persyaratannya bagi manusia menjadi lebih mendalam daripada tahap yang sebelumnya. Dengan demikian, seluruh pengelolaan Tuhan secara bertahap terbentuk. Justru karena persyaratan bagi manusia kini lebih tinggi, maka watak manusia pun menjadi lebih dekat kepada standar yang dituntut Tuhan, serta hanya ketika itulah seluruh umat manusia secara bertahap menjauh dari pengaruh Iblis, sampai, saat pekerjaan Tuhan tiba di titik selesai dan tuntas, seluruh umat manusia diselamatkan dari pengaruh Iblis. Ketika saat itu tiba, pekerjaan Tuhan akan mencapai titik akhir, dan kerja sama manusia dengan Tuhan demi mencapai perubahan dalam wataknya tidak akan ada lagi, lalu seluruh umat manusia akan hidup di dalam terang Tuhan dan mulai saat itu, tidak akan ada lagi pemberontakan atau perlawanan terhadap Tuhan. Tuhan pun tidak akan lagi memberikan tuntutan kepada manusia, dan akan tercipta suatu kerja sama yang lebih harmonis di antara manusia dan Tuhan. Kerja sama yang akan berupa kehidupan di mana manusia dan Tuhan hidup berdampingan, kehidupan yang ada setelah pengelolaan Tuhan telah sepenuhnya tuntas, dan setelah manusia sepenuhnya diselamatkan oleh Tuhan dari cengkeraman Iblis. Mereka yang tidak bisa mengikuti jejak langkah Tuhan dengan saksama tidak akan mampu mencapai kehidupan seperti ini. Mereka akan menurunkan diri sendiri ke dalam kegelapan, dan di sana mereka akan meratap dan menggertakkan gigi; mereka ini adalah orang-orang yang percaya kepada Tuhan tetapi tidak mengikut Dia, yang percaya kepada Tuhan tetapi tidak menaati seluruh pekerjaan-Nya. Karena manusia percaya kepada Tuhan, dia harus mengikuti jejak langkah Tuhan dengan saksama, langkah demi langkah, dia harus "mengikut Sang Anak Domba, ke mana pun Dia pergi". Hanya orang-orang seperti inilah yang mencari jalan yang benar, hanya merekalah yang mengenal pekerjaan Roh Kudus. Orang-orang yang mengikuti huruf-huruf yang tertulis dan doktrin-doktrin bagaikan budak adalah mereka yang telah disingkirkan oleh pekerjaan Roh Kudus. Di setiap kurun waktu, Tuhan akan memulai pekerjaan yang baru, dan di masing-masing kurun waktu itu akan ada permulaan yang baru di antara manusia. Jika manusia hanya mematuhi kebenaran bahwa "Yahweh adalah Tuhan" dan "Yesus adalah Kristus", yang merupakan kebenaran yang berlaku hanya di salah satu zaman, maka manusia tidak akan pernah bisa mengikuti pekerjaan Roh Kudus dan selamanya tidak akan mampu mendapatkan pekerjaan Roh Kudus. Bagaimana pun cara Tuhan bekerja, manusia harus mengikuti tanpa keraguan sedikit pun dan dengan saksama. Dengan cara ini, bagaimana mungkin manusia akan disingkirkan oleh Roh Kudus? Apa pun yang Tuhan lakukan, selama manusia yakin bahwa itu adalah pekerjaan Roh Kudus, dan bekerja sama dalam pekerjaan Roh Kudus tanpa keraguan sedikit pun dan selama manusia tetap berusaha memenuhi persyaratan Tuhan, bagaimana mungkin ia dihukum? Pekerjaan Tuhan tidak pernah berhenti, langkah-langkah kaki-Nya tidak pernah berhenti. Sebelum pekerjaan pengelolaan-Nya tuntas, Dia selalu sibuk dan tidak pernah berhenti. Namun, manusia berbeda. Setelah memperoleh secuil saja pekerjaan Roh Kudus, dia menganggap pekerjaan itu tidak akan pernah berubah; setelah mendapatkan sedikit pengetahuan, dia tidak terus mengikuti jejak langkah pekerjaan Tuhan yang baru; setelah menyaksikan sebagian kecil saja pekerjaan Tuhan, dia langsung menempatkan Tuhan dalam wujud patung kayu tertentu, lalu meyakini bahwa Tuhan akan senantiasa berdiam dalam wujud yang dia lihat di hadapannya. Manusia yakin bahwa jika di masa lampau wujud itu demikian, di masa depan pun akan selalu demikian. Setelah mendapatkan pengetahuan yang dangkal, manusia menjadi begitu sombong dan lupa diri, lalu mulai menyatakan dengan seenaknya bahwa watak dan sosok Tuhan itu tidak ada. Setelah berpaut pada satu tahap pekerjaan Roh Kudus, manusia tetap tidak mau menerima pekerjaan Tuhan yang baru, siapa pun orang yang menyatakannya. Inilah orang-orang yang tidak mampu menerima pekerjaan Roh Kudus yang baru; mereka terlalu konservatif dan tidak mampu menerima hal-hal baru. Orang-orang ini percaya kepada Tuhan tetapi sekaligus menolak Tuhan. Manusia percaya bahwa bangsa Israel bersalah karena "hanya percaya kepada Yahweh dan tidak percaya kepada Yesus", tetapi mayoritas orang hidup dalam peran "hanya percaya kepada Yahweh dan menolak Yesus" serta "menantikan kedatangan kembali Sang Mesias tetapi melawan Mesias yang bernama Yesus itu". Maka, tidak heran, orang-orang tetap hidup di bawah kekuasaan Iblis setelah menerima satu tahap pekerjaan Roh Kudus, dan tetap tidak menerima berkat Tuhan. Bukankah ini adalah akibat dari pemberontakan manusia? Orang-orang Kristen di seluruh dunia yang tidak mengikuti pekerjaan yang baru zaman sekarang semuanya bertahan pada keyakinan bahwa mereka adalah orang-orang yang beruntung dan bahwa Tuhan akan memberikan apa yang mereka inginkan. Namun, mereka tidak bisa berkata dengan pasti mengapa Tuhan akan mengangkat mereka ke surga tingkat ketiga, atau bagaimana kelak Yesus akan datang menjemput mereka dengan mengendarai awan putih, dan mereka lebih-lebih tidak yakin lagi apakah Yesus akan benar-benar datang di atas awan putih pada hari yang mereka bayangkan. Mereka semua cemas dan bingung; mereka sendiri bahkan tidak tahu apakah Tuhan akan mengangkat setiap dari mereka, sekumpulan kecil bermacam jenis orang yang berasal dari berbagai denominasi. Pekerjaan yang Tuhan lakukan saat ini, di zaman sekarang ini, kehendak Tuhan—mereka tidak memahami hal-hal ini sama sekali dan tidak mampu berbuat apa-apa kecuali menghitung hari dengan jari-jari tangan mereka. Hanya mereka yang mengikuti jejak langkah Sang Anak Domba sampai titik terakhirlah yang akan mendapatkan berkat terakhir, sedangkan "orang-orang yang pintar" yang tidak mampu mengikuti sampai titik akhir namun percaya bahwa mereka telah mendapatkan segalanya justru tidak bisa menyaksikan penampakan Tuhan. Mereka semua yakin merekalah orang-orang yang paling pintar di bumi, dan mereka begitu saja menghentikan perkembangan pekerjaan Tuhan tanpa alasan sama sekali, dan sepertinya percaya dengan keyakinan penuh bahwa Tuhan akan mengangkat mereka ke surga, mereka yang "memiliki kesetiaan tertinggi kepada Tuhan, yang mengikut Tuhan, dan mematuhi firman Tuhan". Meskipun mereka memang memiliki "kesetiaan yang tertinggi" terhadap firman yang diucapkan Tuhan, perkataan dan tindakan mereka masih terasa sangat menjijikkan karena mereka melawan pekerjaan Roh Kudus serta melakukan penyesatan dan kejahatan. Mereka yang tidak mengikut sampai titik terakhir, yang tidak mengikuti pekerjaan Roh Kudus, dan yang hanya berpaut pada pekerjaan yang lama, bukan hanya gagal mencapai kesetiaan kepada Tuhan, tetapi sebaliknya, juga telah menjadi orang-orang yang melawan Tuhan, yang ditolak oleh zaman yang baru, dan yang akan dihukum. Adakah yang lebih menyedihkan dibandingkan mereka? Banyak orang bahkan percaya bahwa semua orang yang menolak hukum yang lama dan menerima pekerjaan yang baru adalah orang-orang yang tidak memiliki hati nurani. Orang-orang ini, yang hanya berbicara tentang "hati nurani" tanpa mengenal pekerjaan Roh Kudus, pada akhirnya akan mengalami prospek mereka terpangkas tiba-tiba oleh hati nurani mereka sendiri. Pekerjaan Tuhan bukan mengikuti doktrin, dan meskipun itu adalah pekerjaan-Nya sendiri, Tuhan pun tidak berpaut pada pekerjaan itu. Yang harus disangkal akan disangkal, dan yang harus disingkirkan akan disingkirkan. Namun, manusia menempatkan dirinya dalam posisi permusuhan dengan Tuhan, dengan berpegang pada satu bagian kecil dari pekerjaan pengelolaan Tuhan. Bukankah ini adalah kekonyolan manusia? Bukankah ini adalah kebodohan manusia? Semakin manusia bersikap takut-takut dan terlalu berhati-hati karena takut tidak mendapatkan berkat Tuhan, semakin tidak mampu mereka mendapatkan berkat yang lebih besar dan menerima berkat yang terakhir. Orang-orang yang bagaikan budak mematuhi hukum Taurat, semuanya menunjukkan kesetiaan yang tertinggi kepada hukum itu, dan semakin mereka menunjukkan kesetiaan yang demikian terhadap hukum Taurat, semakin mereka menjadi pemberontak yang melawan Tuhan. Karena sekarang adalah Zaman Kerajaan, bukan Zaman Hukum Taurat, dan pekerjaan pada zaman sekarang tidak bisa dibandingkan dengan pekerjaan di masa yang lampau, dan pekerjaan di masa yang lampau tidak bisa dibandingkan dengan pekerjaan zaman sekarang. Pekerjaan Tuhan telah berubah dan penerapan yang harus dilakukan manusia juga telah berubah. Penerapan manusia sekarang bukanlah berpegang pada hukum Taurat atau memikul salib. Jadi, kesetiaan manusia kepada hukum Taurat dan salib tidak akan mendapatkan perkenan Tuhan.

Manusia akan dijadikan lengkap sepenuhnya di Zaman Kerajaan. Setelah pekerjaan penaklukan, manusia akan menjalani pemurnian dan kesengsaraan. Mereka yang sanggup menang dan menjadi kesaksian selama kesengsaraan ini adalah orang-orang yang pada akhirnya akan dijadikan lengkap; merekalah para pemenang itu. Selama masa kesengsaraan, manusia harus menerima pemurnian ini, dan pemurnian ini adalah pemurnian yang terakhir dalam pekerjaan Tuhan. Inilah terakhir kalinya manusia akan dimurnikan sebelum penuntasan seluruh pekerjaan pengelolaan Tuhan. Semua orang yang mengikut Tuhan harus menerima ujian terakhir ini, harus menerima pemurnian yang terakhir ini. Mereka yang kalah oleh kesengsaraan tidak memiliki pekerjaan Roh Kudus dan tuntunan Tuhan, tetapi mereka yang telah sungguh-sungguh menang dan sungguh-sungguh mencari Tuhan pada akhirnya akan berdiri dengan kokoh; mereka inilah orang-orang memiliki kemanusiaan, yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Apa pun yang Tuhan lakukan, para pemenang ini tidak akan kehilangan visi dan akan tetap melakukan kebenaran tanpa gagal dalam kesaksian mereka. Merekalah yang pada akhirnya akan keluar dari kesengsaraan besar. Meskipun orang-orang yang mengail di air keruh masih berkeliaran bebas saat ini, tidak seorang pun bisa lolos dari kesengsaraan terakhir ini, dan tidak seorang pun bisa lolos dari ujian terakhir ini. Bagi mereka yang menang, kesengsaraan seperti itu akan menjadi pemurnian luar biasa; tetapi bagi mereka yang mengail di air keruh, itulah pekerjaan pemusnahan total. Seberapa pun mereka diuji, kesetiaan mereka yang memiliki Tuhan di dalam hatinya ini tetap tidak berubah; tetapi bagi mereka yang tidak memiliki Tuhan di hatinya, begitu pekerjaan Tuhan tidak menguntungkan bagi kedagingan mereka, mereka berubah pandangan tentang Tuhan dan bahkan menjauh dari Tuhan. Itulah orang-orang yang tidak akan tetap bertahan sampai pada akhirnya, yang hanya mencari berkat Tuhan tanpa memiliki kerinduan untuk mempersembahkan diri kepada Tuhan dan mendedikasikan hidup bagi Tuhan. Orang-orang rendah semacam itu semuanya akan dibuang ketika pekerjaan Tuhan selesai, dan tidak layak dikasihani sama sekali. Mereka yang tidak memiliki kemanusiaan tidak mampu sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Ketika situasinya aman-aman saja, atau ketika mereka bisa mendapatkan keuntungan, mereka taat sepenuhnya kepada Tuhan. Namun begitu keinginan mereka tidak terkabul atau bahkan akhirnya ditolak, mereka langsung memberontak. Bahkan hanya dalam waktu semalam, mereka bisa berubah dari sosok manusia yang penuh senyum dan "baik hati" menjadi pembunuh berwajah buruk yang kejam, yang tiba-tiba memperlakukan orang yang memberi kebaikan kepada mereka kemarin sebagai musuh bebuyutan, tanpa sebab atau alasan. Jika setan-setan ini tidak diusir keluar, setan-setan yang akan membunuh dalam sekejap mata, bukankah mereka akan menjadi sumber penderitaan yang lebih parah lagi? Pekerjaan penyelamatan manusia tidak dicapai setelah selesainya pekerjaan penaklukan. Meskipun pekerjaan penaklukan telah selesai, pekerjaan pemurnian manusia belum selesai. Pekerjaan seperti ini hanya akan selesai begitu manusia yang telah sepenuhnya disucikan, begitu manusia yang sungguh-sungguh tunduk kepada Tuhan dijadikan lengkap, dan begitu para penyamar yang tidak memiliki Tuhan di hatinya itu dibinasakan. Mereka yang tidak memuaskan Tuhan di tahap akhir pekerjaan-Nya akan disingkirkan sepenuhnya, dan mereka yang disingkirkan ini adalah milik Iblis. Karena mereka tidak mampu memuaskan Tuhan, mereka memberontak terhadap Tuhan, dan meskipun orang-orang ini mengikuti Tuhan hari ini, itu tidak membuktikan bahwa mereka adalah orang-orang yang pada akhirnya akan bertahan. Dalam firman yang mengatakan bahwa "mereka yang mengikut Tuhan sampai akhir akan menerima keselamatan", arti kata "mengikut" adalah berdiri teguh di tengah-tengah kesengsaraan. Pada zaman sekarang, banyak orang menganggap mengikut Tuhan itu mudah, tetapi ketika pekerjaan Tuhan hampir selesai, barulah engkau akan mengetahui arti "mengikut" yang sebenarnya. Hanya karena engkau masih mampu mengikut Tuhan hari ini setelah ditaklukkan, ini tidak membuktikan bahwa engkau adalah salah seorang dari antara mereka yang akan disempurnakan. Mereka yang tidak mampu bertahan dalam ujian, yang tidak mampu menang di tengah-tengah kesengsaraan, pada akhirnya tidak akan mampu pula berdiri teguh, sehingga tidak mampu pula mengikut Tuhan sampai akhirnya. Mereka yang sungguh-sungguh mengikut Tuhan mampu bertahan ketika pekerjaan mereka diuji, sedangkan mereka yang tidak sungguh-sungguh mengikut Tuhan tidak akan sanggup bertahan dalam ujian apa pun dari Tuhan. Cepat atau lambat, mereka akan dibuang, sedangkan para pemenang akan tinggal tetap di dalam kerajaan. Apakah manusia sungguh-sungguh mencari Tuhan atau tidak, itu ditentukan oleh ujian terhadap pekerjaannya, yaitu oleh ujian dari Tuhan, dan ini tidak ada kaitannya dengan keputusan manusia itu sendiri. Tuhan tidak menolak siapa pun begitu saja; segala yang Dia lakukan adalah untuk meyakinkan manusia sepenuhnya. Dia tidak melakukan apa pun yang tidak bisa dilihat oleh manusia, atau pekerjaan apa pun yang tidak dapat meyakinkan manusia. Apakah keyakinan manusia itu benar atau salah bukan dibuktikan oleh fakta, dan tidak bisa ditentukan oleh manusia. Memang benar bahwa "gandum tidak bisa diubah menjadi lalang dan lalang tidak bisa diubah menjadi gandum". Semua orang yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan pada akhirnya akan tetap tinggal di dalam kerajaan, dan Tuhan tidak akan salah memperlakukan siapa pun yang sungguh-sungguh mengasihi Dia. Berdasarkan fungsi dan kesaksian mereka yang berbeda-beda, para pemenang di dalam kerajaan akan melayani sebagai imam atau pengikut, dan semua orang yang telah menang di tengah-tengah kesengsaraan akan menjadi kumpulan imam di dalam kerajaan. Kumpulan imam ini akan terbentuk ketika pekerjaan injil di seluruh alam semesta telah selesai. Ketika saat itu tiba, hal yang harus manusia lakukan adalah melaksanakan kewajibannya di dalam kerajaan Tuhan serta hidup bersama dengan Tuhan di dalam kerajaan itu. Dalam kumpulan imam itu akan ada imam besar dan para imam, dan yang lainnya akan menjadi anak-anak Tuhan dan umat Tuhan. Ini semua ditentukan oleh kesaksian mereka untuk Tuhan selama masa kesengsaraan; bukan merupakan jabatan yang tiba-tiba saja diberikan. Begitu status manusia dikukuhkan, pekerjaan Tuhan akan berakhir, karena masing-masing orang akan digolongkan menurut jenisnya dan dikembalikan ke posisi aslinya, dan ini menandakan selesainya pekerjaan Tuhan, dan inilah hasil akhir dari pekerjaan Tuhan dan penerapan manusia serta kristalisasi dari visi pekerjaan Tuhan dan kerja sama manusia. Pada akhirnya, manusia akan menemukan istirahat di dalam kerajaan Tuhan, dan Tuhan pun akan kembali ke tempat kediaman-Nya untuk beristirahat. Inilah hasil akhir dari 6.000 tahun kerja sama antara Tuhan dan manusia.

Dikutip dari "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Konten Terkait