Firman Tuhan Harian: Mengenal Pekerjaan Tuhan | Kutipan 193

09 Oktober 2020

Ketika di Zaman Kasih Karunia, Tuhan kembali ke surga tingkat ketiga, pekerjaan penebusan Tuhan terhadap seluruh umat manusia sebenarnya telah bergerak menuju ke tahap terakhir. Yang tersisa di bumi adalah salib yang Yesus pikul, kain kafan yang membungkus Yesus, dan mahkota duri dan jubah ungu yang Yesus kenakan (itu semua adalah objek yang orang Yahudi gunakan untuk mengejek-Nya). Artinya, pekerjaan penyaliban Yesus telah menyebabkan huru-hara untuk sejangka waktu tertentu dan kemudian mereda. Sejak saat itu, murid-murid Yesus mulai meneruskan pekerjaan-Nya, menggembalakan dan menyirami gereja-gereja di mana-mana. Isi pekerjaan mereka adalah ini: supaya semua orang bertobat, mengakui dosa-dosa mereka, dan dibaptis; para rasul menyebarkan kisah di balik penyaliban Yesus dan apa yang sebenarnya terjadi, semua orang tidak bisa tidak berlutut di hadapan Yesus untuk mengakui dosa-dosa mereka, dan para rasul juga menyebarkan firman yang Yesus ucapkan dan hukum dan perintah yang Dia tetapkan ke mana-mana. Sejak saat itu, dimulailah pembangunan gereja di Zaman Kasih Karunia. Apa yang Yesus sampaikan di zaman itu juga berfokus pada kehidupan manusia dan kehendak Bapa di surga. Hanya karena zamannya berbeda, maka banyak perkataan dan tindakan pada zaman itu sangat berbeda dari zaman sekarang. Namun, intinya tetap sama. Inti kedua zaman itu, tidak kurang tidak lebih, adalah pekerjaan Roh Tuhan dalam daging. Pekerjaan semacam itu dan firman yang disampaikan terus berlanjut sampai hari ini dan itu sebabnya mengapa berita itu masih dibagikan di gereja-gereja agamawi saat ini dan tidak ada yang berubah sama sekali. Ketika pekerjaan Yesus selesai, jalan yang benar dari Yesus Kristus telah menguasai bumi, tetapi Tuhan memulai sebuah rencana bagi tahap lain dalam pekerjaan-Nya, yaitu inkarnasi di akhir zaman. Bagi manusia, penyaliban Tuhan mengakhiri pekerjaan inkarnasi Tuhan, menebus seluruh umat manusia, dan membuat-Nya mampu merebut kunci ke alam maut. Semua orang berpikir pekerjaan Tuhan sudah selesai sepenuhnya. Padahal, bagi Tuhan, hanya sebagian kecil dari pekerjaan-Nya yang sudah selesai. Dia hanya menebus umat manusia; Dia belum menaklukkan umat manusia, apalagi mengubah keburukan Iblis dalam diri manusia. Itu sebabnya Tuhan berkata: "Walaupun inkarnasi daging-Ku harus melewati rasa sakit kematian, itu bukanlah seluruh tujuan inkarnasi-Ku. Yesus adalah Anak-Ku yang Kukasihi dan disalib bagi-Ku, tetapi Dia tidak menyelesaikan seluruh pekerjaan-Ku. Dia hanya melakukan sebagian darinya." Karena itu, Tuhan memulai bagian kedua dari rencana-Nya untuk meneruskan pekerjaan inkarnasi. Tujuan akhir Tuhan adalah menyempurnakan dan mendapatkan semua orang yang diselamatkan dari tangan Iblis, itu sebabnya Tuhan sekali lagi menyiapkan diri untuk menanggung risiko bahaya datang dalam wujud daging. Yang disebut "inkarnasi" mengandung arti tidak membawa kemuliaan (tidak membawa kemuliaan karena pekerjaan Tuhan belum selesai), melainkan menampakkan diri dalam identitas Anak yang dikasihi dan bahwa Dia adalah Kristus, yang kepada-Nya Tuhan berkenan. Itu sebabnya dikatakan menanggung risiko bahaya. Daging tidak memiliki kekuatan dan harus sangat berhati-hati, begitu berbeda dengan otoritas Bapa di surga, dan Dia hanya menggenapi pelayanan daging, menyelesaikan pekerjaan dan amanat Bapa tanpa terlibat dalam pekerjaan lain. Dia hanya menyelesaikan satu bagian pekerjaan. Itu sebabnya Tuhan disebut "Kristus" ketika datang ke bumi. Ini adalah makna yang terkandung di dalam nama-Nya. Alasan kenapa dikatakan kedatangan-Nya disertai pencobaan adalah karena ini hanya satu pekerjaan yang harus diselesaikan. Lebih lagi, alasan Bapa menyebutnya "Kristus" dan "Anak yang dikasihi" dan tidak memberi-Nya semua kemuliaan adalah karena inkarnasi daging datang untuk melakukan satu pekerjaan saja, bukan untuk merepresentasikan Bapa di surga, melainkan untuk menggenapi pelayanan Anak yang terkasih. Ketika Anak yang terkasih menyelesaikan seluruh amanat yang diterima-Nya, Bapa akan memberi-Nya seluruh kemuliaan bersama dengan identitas Bapa. Bisa dikatakan ini adalah aturan surgawi. Karena Dia yang datang menjadi daging dan Bapa di surga ada dalam dua situasi berbeda, keduanya hanya dapat saling memandang dalam Roh, Bapa mengawasi Anak, tetapi Anak tidak mampu melihat Bapa dari jauh. Hal ini dikarenakan fungsi daging terlalu kecil dan Dia berpotensi dibunuh sewaktu-waktu, itulah sebabnya dikatakan kedatangan-Nya disertai bahaya besar. Ini sama seperti Tuhan sekali lagi merelakan anak-Nya yang terkasih dan menaruh-Nya di mulut harimau. Risiko itulah yang dihadapi-Nya, apalagi Tuhan menaruh-Nya di tempat di mana Iblis paling memusatkan kekuatannya. Bahkan dalam kondisi yang tidak menguntungkan itu, Tuhan masih menyerahkan Anak-Nya yang terkasih ke tangan orang-orang cemar, ke tempat yang kotor, supaya mereka "bangkit". Ini karena satu-satunya cara agar pekerjaan Tuhan masuk akal dan satu-satunya cara menggenapi seluruh keinginan Bapa dan menyelesaikan bagian akhir pekerjaan-Nya di antara manusia. Yesus hanya menyelesaikan satu tahap dari pekerjaan Bapa. Oleh karena keterbatasan dari inkarnasi daging dan perbedaan dalam pekerjaan yang harus diselesaikan, Yesus sendiri tidak tahu akan ada kedatangan yang kedua dalam wujud daging. Karena itulah tidak ada seorang pun yang pernah membaca catatan sejarah tentang Dia, akan menemukan bahwa Yesus bernubuat Tuhan ingin berinkarnasi untuk kedua kalinya dalam rangka menyelesaikan seluruh pekerjaan-Nya dalam daging. Karena Yesus bahkan tidak tahu hal ini, para nabi besar dan pakar agama juga tidak tahu Tuhan ingin kembali datang dalam daging, yang artinya datang dalam wujud daging lagi untuk melakukan bagian kedua dari pekerjaan-Nya dalam daging. Karena itulah, tidak ada yang menyadari bahwa Tuhan itu sendiri sudah mulai menyembunyikan diri-Nya dalam daging sejak lama. Hal ini dapat dipahami karena hanya setelah Yesus dibangkitkan dan naik ke surga, barulah Dia menerima amanat ini, sehingga inkarnasi kedua Tuhan tidak punya akar dan dasar, sama seperti air, sukar untuk dipegang. Dan lagi, sulit untuk menemukan referensi tentang hal ini bahkan dalam Alkitab yang sangat terkenal. Dari begitu banyaknya pasal dan ayat di Alkitab, tidak ada satu kalimat atau kata pun yang menyebutkan hal ini. Namun, kedatangan Yesus di dunia sudah lama dinubuatkan, dan di samping itu, Dia dikandung oleh Roh Kudus. Meskipun demikian, Tuhan masih mengatakan ada risiko nyawa. Apa yang dikatakan tentang zaman sekarang? Tidak heran Tuhan berkata inkarnasi kali ini mengandung risiko bahaya ribuan kali lebih besar daripada inkarnasi di Zaman Kasih Karunia. Di banyak tempat, Tuhan telah bernubuat untuk mendapatkan sekelompok pemenang di tanah Sinim. Di belahan timur dunialah para pemenang didapatkan, jadi tempat kedatangan inkarnasi kedua Tuhan tanpa ragu adalah tanah Sinim, tepat di mana naga merah yang sangat besar bergelung. Di sana Tuhan akan mendapatkan keturunan naga merah yang sangat besar sehingga ia akan dikalahkan dan dipermalukan sepenuhnya. Tuhan ingin membangkitkan orang-orang yang menderita lama sekali, membangunkan mereka sepenuhnya, dan membuat mereka berjalan keluar dari kabut dan menolak si naga merah yang sangat besar. Tuhan ingin membangunkan mereka dari mimpinya, membuat mereka tahu hakikat si naga merah yang sangat besar, memberikan hati mereka sepenuhnya kepada Tuhan, bangkit dari tekanan kekuatan kegelapan, berdiri di Timur dunia, dan menjadi bukti bagi kemenangan Tuhan. Hanya pada saat itulah Tuhan mendapatkan kemuliaan. Karena alasan ini, Tuhan membawa pekerjaan yang berakhir di Israel ke tanah di mana naga merah yang sangat besar bergelung dan hampir dua ribu tahun setelah kepergian-Nya, Dia datang lagi dalam wujud daging untuk meneruskan pekerjaan di Zaman Kasih Karunia. Bagi mata telanjang manusia, Tuhan sedang melakukan pekerjaan baru dalam daging. Tetapi bagi Tuhan, Dia sedang meneruskan pekerjaan Zaman Kasih Karunia, yang hanya terpisah beberapa ribu tahun, dan hanya berbeda tempat dan jenis pekerjaannya. Walaupun rupa daging yang Tuhan pakai dalam pekerjaan sekarang ini berbeda dengan pribadi Yesus sebagai manusia, Mereka memiliki hakikat dan akar yang sama, dan Mereka berasal dari sumber yang sama. Mungkin secara penampilan luar Mereka banyak berbeda, tetapi kebenaran hakiki dari pekerjaan Mereka sama persis. Bagaimanapun juga, kedua zaman ini jelas sangat berbeda bagaikan siang dan malam. Bagaimana bisa pekerjaan Tuhan tidak berubah? Atau bagaimana pekerjaan-Nya bisa saling mengganggu satu sama lain?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pekerjaan dan Jalan Masuk (6)"

Lihat lebih banyak

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Bagikan

Batalkan