Firman Tuhan Harian: Mengenal Pekerjaan Tuhan | Kutipan 181

16 April 2021

Pekerjaan yang dilakukan Tuhan tidak merepresentasikan pengalaman daging-Nya; pekerjaan yang dilakukan manusia merepresentasikan pengalaman manusia. Semua orang berbicara tentang pengalaman pribadinya. Tuhan dapat secara langsung mengungkapkan kebenaran, sedangkan manusia hanya dapat mengungkapkan hal yang berhubungan dengan pengalamannya akan kebenaran. Pekerjaan Tuhan tidak memiliki aturan dan tidak tunduk pada batasan waktu atau wilayah. Dia dapat mengungkapkan siapa Dia kapan saja, di mana saja. Dia bekerja sesuai kehendak-Nya. Pekerjaan manusia memiliki syarat dan konteks; jika tidak, dia tidak dapat bekerja dan tidak dapat mengungkapkan pengetahuannya tentang Tuhan atau pengalamannya tentang kebenaran. Untuk mengetahui apakah sesuatu merupakan pekerjaan Tuhan sendiri atau pekerjaan manusia, engkau hanya perlu membandingkan perbedaan di antara keduanya. Jika tidak ada pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan Sendiri dan hanya ada pekerjaan manusia, engkau akan dengan mudah mengetahui bahwa ajaran manusia itu tinggi, melampaui kapasitas orang lain; cara bicara mereka, prinsip mereka dalam menangani berbagai hal, dan sikap mereka yang berpengalaman dan mantap dalam bekerja berada di luar jangkauan orang lain. Engkau semua mengagumi orang-orang berkualitas baik dan berpengetahuan tinggi ini, tetapi engkau tidak dapat melihat dari pekerjaan dan firman Tuhan betapa tinggi kemanusiaan-Nya. Sebaliknya, Dia itu biasa, dan ketika bekerja, Dia itu normal dan nyata tetapi juga tidak terukur bagi manusia fana, yang karenanya membuat manusia merasakan semacam rasa hormat terhadap-Nya. Mungkin pengalaman seseorang dalam pekerjaannya sangat hebat, atau imajinasi dan nalarnya sangat tinggi, dan kemanusiaannya sangat baik; ciri-ciri semacam itu hanya dapat membuat orang kagum, tetapi tidak membangkitkan ketakjuban dan ketakutan mereka. Semua orang mengagumi mereka yang memiliki kemampuan untuk bekerja dengan baik, yang memiliki pengalaman mendalam, dan yang dapat melakukan kebenaran, tetapi orang-orang semacam itu tidak pernah dapat menimbulkan ketakjuban, hanya kekaguman dan iri hati. Namun, orang yang telah mengalami pekerjaan Tuhan tidak mengagumi Tuhan; sebaliknya, mereka merasa bahwa pekerjaan-Nya melampaui jangkauan manusia dan tidak terselami oleh manusia, dan bahwa pekerjaan itu baru dan luar biasa. Ketika manusia mengalami pekerjaan Tuhan, pengetahuan pertama mereka tentang Dia adalah bahwa Dia tidak terselami, bijaksana, dan luar biasa, dan mereka secara tidak sadar menghormati-Nya dan merasakan misteri pekerjaan yang Dia lakukan, yang melampaui jangkauan pikiran manusia. Orang hanya ingin dapat memenuhi tuntutan-Nya, memuaskan keinginan-Nya; mereka tidak ingin melampaui-Nya, karena pekerjaan yang Dia lakukan melampaui pemikiran dan imajinasi manusia dan tidak dapat digantikan oleh manusia. Bahkan manusia sendiri tidak mengenal kekurangannya sendiri, tetapi Tuhan telah memelopori jalan baru dan datang untuk membawa manusia ke dunia yang lebih baru dan lebih indah, dengan demikian, umat manusia telah mencapai kemajuan baru dan memiliki awal yang baru. Hal yang orang rasakan terhadap Tuhan bukanlah kekaguman, atau lebih tepatnya, bukan hanya kekaguman. Pengalaman terdalam mereka adalah kekaguman dan kasih; perasaan mereka adalah bahwa Tuhan memang luar biasa. Dia melakukan pekerjaan yang tidak dapat dilakukan manusia dan mengatakan hal-hal yang tidak dapat dikatakan oleh manusia. Orang yang telah mengalami pekerjaan Tuhan selalu memiliki perasaan yang tak terlukiskan. Orang dengan pengalaman yang cukup dalam dapat memahami kasih Tuhan; mereka mampu merasakan keindahan-Nya, merasa bahwa pekerjaan-Nya sangat bijaksana, begitu luar biasa, dan dengan demikian menghasilkan kekuatan yang tak terbatas di antara mereka. Itu bukan rasa takut atau kasih dan rasa hormat sesekali, tetapi perasaan mendalam akan belas kasih dan toleransi Tuhan terhadap manusia. Namun, orang yang telah mengalami hajaran dan penghakiman-Nya merasakan kemegahan-Nya dan bahwa Dia tidak menoleransi pelanggaran. Bahkan orang yang telah mengalami banyak pekerjaan-Nya juga tidak mampu menyelami-Nya; semua orang yang benar-benar menghormati-Nya tahu bahwa pekerjaan-Nya tidak sejalan dengan gagasan manusia melainkan selalu bertentangan dengan gagasan mereka. Dia tidak membutuhkan manusia untuk mengagumi-Nya sepenuhnya atau tampak tunduk kepada-Nya; melainkan mereka harus mencapai rasa hormat sejati dan ketundukan sejati. Dalam banyak pekerjaan-Nya, siapa pun yang memiliki pengalaman sejati merasakan rasa hormat terhadap-Nya, yang lebih tinggi daripada kekaguman. Manusia telah melihat watak-Nya karena pekerjaan hajaran dan penghakiman-Nya, dan karena itu mereka menghormati-Nya di dalam hati mereka. Tuhan itu harus dihormati dan ditaati karena keberadaan dan watak-Nya tidak sama dengan keberadaan dan watak makhluk ciptaan, serta berada di atas keberadaan dan watak makhluk ciptaan. Tuhan adalah pribadi yang keberadaan-Nya tidak tergantung pada apa pun dan kekal, Dia adalah pribadi yang tidak diciptakan, dan hanya Tuhanlah yang layak menerima rasa hormat dan ketaatan; manusia tidak memenuhi syarat untuk ini. Jadi, semua orang yang telah mengalami pekerjaan-Nya dan benar-benar mengenal-Nya merasakan rasa hormat terhadap-Nya. Namun, mereka yang tidak melepaskan gagasan mereka tentang Dia—yaitu mereka yang tidak menganggap Dia sebagai Tuhan—tidak memiliki rasa hormat terhadap-Nya, dan meskipun mereka mengikuti-Nya, mereka tidak ditaklukkan; menurut naturnya, mereka memang orang-orang yang tidak taat. Tujuan yang hendak dicapai-Nya dengan melakukan pekerjaan sedemikian rupa adalah agar semua makhluk ciptaan dapat memiliki hati yang menghormati Sang Pencipta, menyembah-Nya, dan tunduk pada kekuasaan-Nya tanpa syarat. Inilah hasil akhir yang ingin dicapai oleh seluruh pekerjaan-Nya. Jika orang yang telah mengalami pekerjaan semacam ini sama sekali tidak menghormati Tuhan, dan jika ketidaktaatan mereka di masa lalu tidak berubah sedikit pun, mereka pasti akan disingkirkan. Jika sikap seseorang terhadap Tuhan hanya untuk mengagumi atau menunjukkan rasa hormat kepada-Nya dari kejauhan dan sama sekali bukan untuk mengasihi-Nya, maka inilah hasil yang dicapai orang yang tidak memiliki hati yang mengasihi Tuhan, dan orang itu tidak memenuhi syarat untuk disempurnakan. Jika begitu banyak pekerjaan tidak dapat memperoleh kasih sejati seseorang, berarti orang tersebut belum mendapatkan Tuhan dan tidak benar-benar mengejar kebenaran. Seseorang yang tidak mengasihi Tuhan tidak mengasihi kebenaran, dan dengan demikian tidak bisa mendapatkan Tuhan, apalagi menerima perkenanan Tuhan. Orang seperti ini, terlepas dari bagaimana mereka mengalami pekerjaan Roh Kudus, bagaimanapun mereka mengalami penghakiman, tetap tidak mampu menghormati Tuhan. Ini adalah orang yang naturnya tidak dapat diubah dan memiliki watak sangat jahat. Semua orang yang tidak menghormati Tuhan akan disingkirkan, menjadi sasaran hukuman, dan akan dihukum sama seperti mereka yang melakukan kejahatan, bahkan lebih menderita daripada mereka yang telah melakukan kefasikan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pekerjaan Tuhan dan Pekerjaan Manusia"

Lihat lebih banyak

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Bagikan

Batalkan