Firman Tuhan Harian: Mengenal Pekerjaan Tuhan | Kutipan 168

10 Oktober 2020

Yohanes dilahirkan berdasarkan janji, seperti halnya Ishak yang dilahirkan bagi Abraham. Ia mempersiapkan jalan bagi Yesus dan melakukan banyak pekerjaan, tetapi ia bukan Tuhan. Ia adalah salah seorang nabi, karena ia hanya mempersiapkan jalan bagi Yesus. Pekerjaannya juga hebat, dan hanya setelah ia mempersiapkan jalan, Yesus pun secara resmi memulai pekerjaan-Nya. Pada dasarnya, ia sekadar bekerja bagi Yesus, dan pekerjaan yang ia lakukan adalah melayani pekerjaan Yesus. Setelah ia selesai mempersiapkan jalan, Yesus pun memulai pekerjaan-Nya, pekerjaan yang lebih baru, lebih konkret, dan lebih terperinci. Yohanes hanya melakukan bagian awal dari pekerjaan tersebut; bagian yang lebih besar dari pekerjaan baru tersebut dikerjakan oleh Yesus. Yohanes pun melakukan pekerjaan baru, tetapi ia bukan orang yang mengantarkan zaman baru. Yohanes lahir sesuai yang dijanjikan, dan namanya diberikan oleh malaikat. Pada waktu itu, orang ingin menamainya mengikut nama ayahnya Zakharia, tetapi ibunya berkata, "Anak ini tidak dapat dipanggil dengan nama itu. Ia harus dinamai Yohanes." Ini semua atas perintah Roh Kudus. Yesus pun dinamai atas perintah Roh Kudus, dan Ia dilahirkan dari Roh Kudus, dan Ia dijanjikan oleh Roh Kudus. Yesus adalah Tuhan, Kristus, dan Anak manusia. Namun, pekerjaan Yohanes juga besar, mengapa ia tidak dipanggil Tuhan? Apakah tepatnya perbedaan antara pekerjaan yang Yesus lakukan dan pekerjaan yang Yohanes lakukan? Apakah satu-satunya alasan adalah bahwa Yohanes merupakan orang yang membuka jalan bagi Yesus? Ataukah karena hal itu telah ditetapkan sebelumnya oleh Tuhan? Walaupun Yohanes juga berseru, "Bertobatlah engkau: karena Kerajaan Surga sudah dekat," dan ia juga memberitakan Injil Kerajaan Surga, pekerjaannya itu tidak berkembang lebih jauh lagi dan hanya merupakan sebuah awal. Sebaliknya, Yesus bukan hanya memulai zaman yang baru juga mengakhiri zaman yang lama, tetapi Ia juga menggenapi hukum Perjanjian Lama. Pekerjaan yang Ia lakukan lebih besar dari pekerjaan Yohanes, dan terlebih dari itu, Ia datang untuk menebus seluruh umat manusia—Dialah yang mengerjakan tahap pekerjaan itu. Sedangkan Yohanes, ia hanya mempersiapkan jalan. Meskipun pekerjaannya hebat, perkataannya banyak, dan murid yang menjadi pengikutnya banyak, pekerjaan yang dilakukannya tidak lebih dari mengantarkan sebuah awal baru kepada manusia. Manusia tidak pernah menerima dari dirinya kehidupan, jalan ataupun kebenaran yang lebih mendalam, dan manusia juga tidak pernah memperoleh pemahaman tentang kehendak Tuhan melalui dirinya. Yohanes adalah seorang nabi yang besar (Elia) yang membukakan landasan baru bagi pekerjaan Yesus dan mempersiapkan orang-orang pilihan. Ia adalah pendahulu Zaman Kasih Karunia. Perkara semacam ini tidak dapat dipahami hanya dengan mengamati penampilan manusia normal mereka. Ini lebih dari itu karena Yohanes juga melakukan pekerjaan yang cukup besar dan terlebih lagi yang dijanjikan oleh Roh Kudus dan pekerjaannya itu ditopang oleh Roh Kudus. Karena itu, hanya melalui pekerjaan yang mereka lakukanlah orang dapat membedakan identitas masing-masing, karena tidak mungkin untuk mengetahui hakikat manusia hanya dari penampilan luarnya, juga tidak mungkin bagi manusia untuk memastikan apa yang menjadi kesaksian Roh Kudus. Pekerjaan yang Yohanes lakukan dan pekerjaan yang Yesus lakukan tidak sama dan berbeda juga dalam naturnya. Dari inilah orang menentukan apakah ia Tuhan atau bukan. Pekerjaan Yesus adalah memulai, melanjutkan, menyimpulkan dan membuahkan hasil. Ia melakukan setiap langkah ini, sedangkan pekerjaan Yohanes tidak lebih dari menciptakan sebuah awal. Pada mulanya, Yesus menyebarkan Injil dan memberitakan jalan pertobatan, dan selanjutnya membaptis manusia, menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan-setan. Pada akhirnya, Ia menebus umat manusia dari dosa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya untuk seluruh zaman itu. Ia juga mendatangi setiap tempat, berkhotbah kepada manusia dan menyebarkan Injil Kerajaan Surga di semua tempat. Dalam hal ini, Ia sama dengan Yohanes, perbedaannya adalah bahwa Yesus memulai zaman yang baru dan mengantarkan Zaman Kasih Karunia bagi manusia. Dari mulut-Nya keluar firman tentang apa yang seharusnya manusia lakukan dan cara yang seharusnya manusia ikuti di Zaman Kasih Karunia, dan pada akhirnya, Ia menyelesaikan pekerjaan penebusan. Yohanes tidak pernah dapat melakukan Pekerjaan ini. Jadi, Yesus-lah yang mengerjakan pekerjaan Tuhan itu sendiri, dan Dialah Tuhan itu sendiri, dan yang secara langsung merepresentasikan Tuhan. Gagasan manusia mengatakan bahwa semua orang yang lahir berdasarkan janji, yang lahir atas kehendak Roh, yang ditopang oleh Roh Kudus, dan yang membuka jalan keluar yang baru adalah Tuhan. Jika menuruti alasan ini, Yohanes pun dapat dianggap sebagai Tuhan, juga Musa, Abraham, dan Daud … mereka semua juga bisa dianggap sebagai Tuhan. Bukanlah ini lelucon luar biasa?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Misteri Inkarnasi (1)"

Lihat lebih banyak

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Bagikan

Batalkan