Firman Tuhan Harian: Menyingkapkan Kerusakan Manusia | Kutipan 347

23 Oktober 2020

Dagingmu, keinginan yang besar, ketamakanmu, dan nafsumu sudah terlalu berakar di dalam dirimu. Semua itu terus menerus menguasai hatimu sehingga engkau tidak berdaya untuk melemparkan kuk pikiran yang merusak dan bersifat feodal itu. Engkau tidak ingin mengubah situasimu saat ini atau lepas dari pengaruh kegelapan. Engkau terikat oleh hal-hal itu. Bahkan walau engkau tahu bahwa hidup seperti itu terlalu menyakitkan dan dunia seperti itu sangat gelap, tetapi tidak satu pun dari kalian yang memiliki keberanian untuk mengubah hidup seperti ini. Engkau hanya ingin keluar dari kehidupan nyata semacam itu, melepaskan jiwamu dari tempat penyucian, dan hidup di lingkungan yang damai, bahagia, seperti sorga. Engkau tidak ingin mengalami kesulitan yang bisa mengubah hidupmu saat ini: engkau juga tidak ingin mencari dalam penghakiman dan hajaran ini kehidupan yang harus engkau masuki. Sebaliknya engkau malah memimpikan mimpi yang tidak realistik tentang dunia di luar kehidupan saat ini. Hidup yang engkau rindukan adalah hidup yang bisa kau peroleh tanpa usaha, tanpa menderita, dan tanpa rasa sakit. Itu sangat tidak realistik! Karena apa yang engkau harapkan bukanlah hidup yang penuh makna dalam daging selamanya dan mendapat kebenaran seumur hidupmu, yaitu hidup untuk kebenaran dan membela keadilan. Ini bukanlah apa yang engkau anggap sebagai hidup yang cemerlang dan sukses. Engkau merasa ini bukanlah hidup yang penuh makna atau cemerlang. Bagimu, hidup seperti itu adalah menjual diri! Walau begitu engkau menerima hajaran ini hari ini, meski yang engkau kejar bukanlah supaya dirimu mendapat kebenaran atau menghidupi kebenaran di masa kini, melainkan supaya bisa hidup bahagia setelah kematian nanti. Engkau tidak mencari kebenaran, atau membela kebenaran, dan engkau pastinya tidak hidup untuk kebenaran. Engkau tidak mengejar jalan masuk saat ini, melainkan terus menerus berpikir akan tiba harinya di mana engkau memandang langit biru dan menitikkan air mata kepahitan, menantikan saat diangkat ke sorga. Apakah engkau tidak tahu bahwa pemikiran seperti itu tidak sesuai dengan realita? Engkau terus berpikir bahwa Juru Selamat yang penuh belas kasih dan kebaikan pasti akan datang suatu hari untuk membawamu dengan-Nya, engkau yang telah mengalami penderitaan dan kesulitan di dunia ini, dan Dia tanpa ragu akan membalas kalian yang menjadi korban dan ditekan. Bukankah engkau penuh dengan dosa? Apakah engkau satu-satunya orang yang menderita di dunia? Engkau sudah jatuh ke dalam wilayah kekuasaan Iblis dan menderita tetapi engkau masih meminta Tuhan membalaskan dendammu? Mereka yang tidak mampu memuaskan tuntutan Tuhan—bukankah mereka adalah musuh Tuhan? Mereka yang tidak percaya kepada Tuhan yang berinkarnasi—bukankah mereka adalah antikristus? Perbuatan baikmu dianggap sebagai apa? Apakah semua itu bisa menggantikan hati yang menyembah Tuhan? Engkau tidak bisa menerima berkat Tuhan hanya dengan melakukan perbuatan baik dan Tuhan tidak akan membalaskan dendammu hanya karena engkau menjadi korban dan ditekan. Mereka yang percaya Tuhan tapi tidak kenal Tuhan, tapi yang melakukan perbuatan baik—bukankah mereka semua juga dihajar? Engkau hanya percaya kepada Tuhan saja, hanya ingin Tuhan membalaskan dendammu dan membayar kompensasi atas apa yang terjadi padamu dan ingin Tuhan memberi jalan keluar dari penderitaan. Tapi engkau menolak memerhatikan kebenaran; atau menghidupi kebenaran. Malah ingin lari dari hidup yang hampa dan keras ini. Dan sambil hidup dalam daging dan dosa, engkau memandang kepada Tuhan dengan penuh harap, berharap Dia akan membenarkan kesakitanmu dan menyingkirkan kabut yang menutupi keberadaanmu. Bagaimana mungkin? Jika engkau memiliki kebenaran, engkau bisa mengikuti Tuhan. Jika engkau sudah menghidupinya, engkau bisa menjadi manifestasi firman Tuhan. Jika engkau memiliki kehidupan, engkau bisa menikmati berkat Tuhan. Mereka yang memiliki kebenaran bisa menikmati berkat Tuhan. Tuhan menjamin akan ada kompensasi bagi mereka yang mengasihi-Nya sepenuh hati dan mau menderita, bukan bagi mereka yang mengasihi diri sendiri dan menjadi korban tipuan Iblis. Bagaimana bisa ada kebaikan dalam mereka yang tidak menyukai kebenaran? Bagaimana bisa ada kebenaran dalam diri mereka yang hanya menyukai daging? Bukankah kebenaran dan kebaikan adalah tanda kebenaran? Bukankah kebenaran dan kebaikan disimpan bagi mereka yang mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati? Mereka yang tidak mengasihi kebenaran, yang sebenarnya adalah mayat hidup—bukankah mereka adalah orang yang menyebar kejahatan? Mereka yang tidak mampu menghidupi kebenaran—bukankah semuanya adalah musuh kebenaran? Bagaimana denganmu?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Mereka yang Telah Disempurnakan Bisa Menjalani Hidup yang Bermakna"

Lihat lebih banyak

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Bagikan

Batalkan