Firman Tuhan Harian: Menyingkapkan Kerusakan Manusia | Kutipan 326

30 September 2020

Dalam imán mereka, manusia berusaha untuk membuat Tuhan memberi mereka tempat tujuan yang layak dan segala anugerah yang mereka butuhkan, untuk menjadikan Tuhan hamba mereka, agar Tuhan memelihara hubungan yang damai dan bersahabat dengan mereka, sehingga kapan pun, tidak akan pernah ada konflik di antara mereka. Artinya, kepercayaan mereka kepada Tuhan mewajibkan Tuhan untuk berjanji agar memenuhi segala tuntutan mereka, memberikan kepada mereka apa pun yang mereka doakan, sesuai dengan apa yang mereka baca dalam Alkitab: "Aku akan mendengarkan semua doamu." Mereka mengharapkan agar Tuhan tidak menghakimi atau menangani siapa pun, karena Tuhan senantiasa adalah Yesus, Juruselamat yang penuh rahmat, yang menjaga hubungan baik dengan orang-orang di setiap waktu dan tempat. Beginilah cara orang percaya kepada Tuhan: mereka selalu menuntut kepada Tuhan tanpa rasa malu, yakin bahwa Tuhan akan selalu memberikan segalanya kepada mereka secara membabi buta tanpa memandang apakah mereka memberontak ataukah taat. Mereka terus saja "menuntut pelunasan utang" dari Tuhan dan Tuhan, menganggap bahwa Dia harus "melunasinya" tanpa menolak dan lebih dari itu, harus membayar dua kali lipat; mereka berpikir, baik Tuhan telah mendapatkan sesuatu dari mereka atau tidak, Dia hanya dapat dimanipulasi oleh mereka, dan Dia tidak dapat mengatur manusia seenaknya, apalagi mengungkapkan hikmat dan watak-Nya yang benar, yang telah tersembunyi selama bertahun-tahun, kepada manusia, kapan pun diinginkan-Nya, tanpa seizin mereka. Mereka sekadar mengakui dosa-dosa mereka kepada Tuhan, percaya bahwa Tuhan akan mengampuni mereka, dan Dia tidak akan merasa muak melakukannya, dan bahwa ini akan berlangsung untuk selamanya. Mereka semata-mata menyuruh-nyuruh Tuhan, percaya bahwa Dia hanya akan menaati mereka, karena tertulis dalam Alkitab bahwa Tuhan bukan datang untuk dilayani oleh manusia, tetapi untuk melayani mereka, dan bahwa Dia datang untuk menjadi hamba mereka. Bukankah engkau selalu beriman seperti ini? Ketika tidak dapat memperoleh sesuatu dari Tuhan, engkau ingin melarikan diri; ketika tidak memahami sesuatu, engkau menjadi sangat kesal, dan bahkan sampai bertindak keterlaluan hingga melontarkan segala macam caci-maki terhadap-Nya. Engkau sekalian tidak mau mengizinkan Tuhan Sendiri mengungkapkan hikmat dan keajaiban-Nya secara penuh; sebaliknya, engkau hanya ingin menikmati kemudahan dan kenyamanan fana. Sampai sekarang, sikapmu dalam kepercayaanmu kepada Tuhan hanyalah terdiri dari cara pandang lama yang sama. Jika Tuhan menunjukkan kepadamu sedikit saja kemegahan, engkau tidak senang. Apakah engkau sekalian sekarang melihat sebesar apa persisnya tingkat pertumbuhanmu? Jangan mengira bahwa engkau sekalian setia kepada Tuhan padahal cara pandang lamamu belum berubah. Ketika tidak ada apa pun yang menimpamu, engkau berpikir bahwa semuanya berjalan lancar dan kasihmu kepada Tuhan mencapai ketinggian. Namun, ketika perkara yang sepele menimpamu, engkau jatuh ke Alam Maut. Inikah kesetiaanmu kepada Tuhan?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Engkau Harus Mengesampingkan Berkat Status dan Memahami Kehendak Tuhan untuk Memberikan Keselamatan kepada Manusia"

Lihat lebih banyak

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Bagikan

Batalkan