Firman Tuhan Harian: Jalan Masuk ke Dalam Kehidupan | Kutipan 558

21 Februari 2021

Untuk mengenal dirimu sendiri, engkau harus mengetahui pengungkapan kerusakanmu sendiri, kelemahan utamamu sendiri, watakmu, serta natur dan esensimu. Engkau juga harus tahu, sampai pada hal-hal terkecil, hal-hal yang tersingkap dalam kehidupan sehari-harimu—motifmu, sudut pandangmu, dan sikapmu tentang segala hal—apakah engkau sedang berada di rumah atau di luar rumah, ketika engkau sedang dalam ibadah, ketika engkau sedang makan dan minum firman Tuhan, atau dalam setiap masalah yang engkau hadapi. Melalui hal-hal ini engkau harus mengenal dirimu sendiri. Untuk mengenal dirimu sendiri pada tingkat yang lebih dalam, engkau harus menggabungkan firman Tuhan; hanya dengan mengenal dirimu sendiri berdasarkan firman-Nya barulah engkau dapat mencapai hasil. Saat menerima penghakiman dari firman Tuhan, kita tidak boleh takut menderita, kita juga tidak boleh takut kesakitan, dan kita terutama tidak boleh takut bahwa firman Tuhan akan menusuk hati kita. Kita harus membaca lebih banyak perkataan-Nya tentang cara Ia menghakimi dan menghajar kita dan mengungkapkan esensi kita yang rusak. Kita harus membacanya dan semakin sering membandingkan diri kita dengannya. Jangan membandingkan orang lain terhadap firman Tuhan—kita harus membandingkan diri kita sendiri dengan firman. Kita tidak kurang satu pun dari hal-hal ini; kita sekalian bisa cocok dengan semua itu. Jika engkau tak percaya, cobalah buktikan sendiri. Setelah membaca firman Tuhan, beberapa orang tidak mampu menerapkannya pada diri mereka sendiri; mereka berpikir bahwa bagian dari firman ini bukanlah tentang mereka, tetapi tentang orang lain. Contohnya, saat Tuhan menyingkapkan manusia sebagai sundal dan pelacur, beberapa saudari merasa bahwa karena mereka telah sangat setia kepada suami mereka, firman seperti itu pasti tidak mengacu pada diri mereka; beberapa saudari merasa bahwa karena mereka tidak menikah dan belum pernah berhubungan intim, firman seperti itu juga pasti bukan tentang mereka. Beberapa saudara merasa bahwa firman ini hanya ditujukan untuk wanita, dan tidak ada hubungannya dengan mereka; beberapa orang percaya bahwa firman Tuhan yang seperti itu terdengar terlalu kasar, dan menolak untuk menerimanya. Bahkan ada orang-orang yang mengatakan bahwa dalam beberapa ucapan, firman Tuhan itu salah. Apakah ini sikap yang benar terhadap firman Tuhan? Manusia tidak mampu merenungkan diri mereka sendiri berdasarkan firman Tuhan. Di sini, "sundal" dan "pelacur" mengacu pada kerusakan manusia dalam hal percabulan. Baik pria atau wanita, menikah atau tidak menikah, semua orang memiliki kerusakan dalam hal percabulan—jadi bagaimana bisa hal itu tidak ada hubungannya denganmu? Firman Tuhan menyingkapkan watak rusak manusia; baik pria atau wanita, tingkat kerusakan orang adalah sama. Bukankah ini fakta? Sebelum melakukan hal lain, kita harus menyadari bahwa kita harus menerima setiap firman yang diucapkan oleh Tuhan, entah firman-Nya itu enak didengar atau tidak dan entah firman-Nya itu memberi kepada kita perasaan pahit atau manis. Seperti itulah sikap yang harus kita miliki terhadap firman Tuhan. Sikap macam apakah ini? Apakah sikap yang saleh? Sikap yang sabar, ataukah sikap rela menerima penderitaan? Kuberitahukan kepadamu bahwa bukan satu pun dari sikap-sikap ini. Dalam iman kita, kita harus dengan tegas mempertahankan bahwa firman Tuhan adalah kebenaran. Karena firman Tuhan memang merupakan kebenaran, kita harus menerimanya secara rasional. Apakah kita mampu mengenalinya atau mengakuinya atau tidak, sikap pertama kita terhadap firman Tuhan haruslah sikap penerimaan yang mutlak. Setiap baris firman Tuhan berhubungan dengan keadaan tertentu. Artinya, tidak satu pun dari baris-baris perkataan-Nya adalah tentang penampilan lahiriah, apalagi tentang aturan-aturan lahiriah ataupun bentuk sederhana perilaku dalam diri manusia. Firman Tuhan bukan seperti itu. Jika engkau melihat setiap kalimat yang diucapkan oleh Tuhan sebagai suatu jenis sederhana perilaku manusia atau penampilan lahiriah, engkau tidak memiliki pemahaman rohani dan engkau tidak memahami apa yang dimaksud dengan kebenaran. Firman Tuhan sangat mendalam. Bagaimana mendalamnya firman Tuhan itu? Segala sesuatu yang Tuhan firmankan, segala sesuatu yang Dia ungkapkan, adalah tentang watak rusak manusia, dan hal-hal substantif yang berakar kuat dalam hidup mereka. Semua itu merupakan hal-hal esensial, bukan penampilan lahiriah, dan terutama bukan perilaku lahiriah. Melihat manusia dari penampilah lahiriahnya, mereka semua mungkin tampak baik-baik saja. Lalu, mengapa Tuhan mengatakan bahwa beberapa orang adalah roh jahat dan beberapa orang adalah roh najis? Ini adalah masalah yang tidak terlihat olehmu. Jadi, engkau tidak boleh mengandalkan penampilan atau apa yang kau lihat secara lahiriah untuk memegang teguh firman Tuhan.

—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Makna Penting Mengejar Kebenaran dan Jalan Pengejarannya"

Harap diperhatikan: semua video di kanal ini tersedia untuk ditonton secara gratis. Individu atau kelompok mana pun secara tegas dilarang mengunggah, memodifikasi, mengubah, atau mengutip video apa pun dari kanal YouTube Gereja Tuhan Yang Mahakuasa tanpa meminta izin sebelumnya. Gereja Tuhan Yang Mahakuasa berhak untuk mencari penyelesaian hukum jika terjadi pelanggaran terhadap persyaratan ini. Silakan hubungi kami terlebih dahulu dengan permohonan untuk menyebarkan video kepada publik.

Lihat lebih banyak

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Bagikan

Batalkan