Firman Tuhan Harian: Jalan Masuk ke Dalam Kehidupan | Kutipan 553

06 Maret 2021

Pekerjaan yang dikerjakan di antaramu dikerjakan menurut apa yang harus dikerjakan. Setelah menaklukkan semua individu, sekelompok orang akan disempurnakan. Karena itu kebanyakan pekerjaan saat ini juga persiapan untuk tujuan menyempurnakan engkau, karena ada banyak orang yang lapar akan kebenaran yang bisa disempurnakan. Jika pekerjaan penaklukan dilakukan padamu dan tidak ada pekerjaan lain yang dilakukan, maka bukankah sebagian orang yang merindukan kebenaran tidak akan mendapatkannya? Pekerjaan saat ini bertujuan membuka jalan bagi penyempurnaan manusia di masa depan. Walau pekerjaan-Ku hanyalah penaklukan, jalan kehidupan yang dikatakan oleh-Ku tidak lain adalah persiapan untuk menyempurnakan orang di masa depan. Pekerjaan yang datang setelah penaklukan berfokus pada menyempurnakan manusia, jadi penaklukan dilakukan untuk meletakkan dasar bagi penyempurnaan. Manusia hanya bisa disempurnakan setelah ditaklukkan. Sekarang tugas utama adalah menaklukkan, barulah mereka yang merindukan dan mencari kebenaran akan disempurnakan. Untuk bisa disempurnakan dibutuhkan aspek positif dari jalan masuk manusia: Apakah engkau memiliki hati yang mengasihi Tuhan? Apakah pengalaman paling mendalam yang kau alami ketika berjalan di jalan ini? Seberapa murni kasihmu untuk Tuhan? Seberapa tepat engkau melakukan kebenaran? Untuk disempurnakan engkau harus memiliki pengetahuan dasar tentang semua aspek kemanusiaan. Ini adalah persyaratan dasar. Semua yang tidak bisa disempurnakan setelah ditaklukkan menjadi obyek pelayanan dan pada akhirnya akan dibuang ke lautan api dan belerang dan akan tetap jatuh ke jurang tanpa dasar karena watak mereka tidak berubah dan mereka masih menjadi milik Iblis. Jika manusia kekurangan kualifikasi untuk disempurnakan, maka dia tidak ada gunanya—dia adalah alat, yang tidak berguna, yang tidak bisa bertahan dalam ujian api! Seberapa besar kasihmu bagi Tuhan saat ini? Seberapa besar kebencianmu terhadap dirimu sendiri? Seberapa dalam engkau benar-benar mengenal Iblis? Apakah engkau sudah memperkuat ketetapan hatimu? Apakah kemanusiaanmu tertata dengan baik? Apakah hidupmu sudah berubah? Apakah engkau menghidupi hidup yang baru? Apakah hidupmu tampak berbeda dari luar? Jika hal-hal ini tidak berubah, engkau tidak bisa disempurnakan, walau jika engkau tidak undur, namun engkau hanya ditaklukkan saja. Ketika tiba waktunya untuk mengujimu, engkau kekurangan kebenaran, kemanusiaanmu tidak normal, dan engkau sama seperti binatang. Engkau sudah ditaklukkan, sudah ditaklukkan oleh-Ku. Sama seperti keledai begitu pernah merasakan cambuk tuannya, akan menjadi takut dan menurut ketika melihat tuannya, begitu juga engkau, keledai yang sudah ditaklukkan. Jika seseorang kekurangan aspek positif ini dan sebaliknya menjadi pasif dan takut, cemas, ragu dengan segala hal, tidak mampu membedakan apa pun dengan baik, tidak mampu menerima kebenaran, tidak melakukan kebenaran, bahkan tidak memiliki hati yang mengasihi Tuhan—jika seseorang tidak memiliki pengertian tentang cara mengasihi Tuhan, cara hidup penuh makna, atau bagaimana cara menjadi manusia sejati—bagaimana bisa orang itu menjadi saksi Tuhan? Ini menunjukkan bahwa hidupmu tidak memiliki nilai dan engkau tidak lebih dari keledai yang sudah ditaklukkan. Engkau sudah ditaklukkan, tapi itu hanya berarti engkau sudah meninggalkan naga merah besar dan menolak untuk tunduk di wilayah kekuasaannya; itu berarti engkau percaya ada Tuhan, ingin menaati semua rencana Tuhan, dan tidak mengeluh. Tapi bagaimana dengan aspek positif? Kemampuan menghidupi firman Tuhan, kemampuan menyatakan Tuhan—engkau tidak memilikinya sama sekali, yang berarti engkau belum ditangkap Tuhan dan engkau tidak lebih dari keledai yang sudah ditaklukkan. Tidak ada yang diinginkan dari dalammu dan Roh Kudus tidak bekerja di dalammu. Kemanusiaanmu terlalu kurang dan tidak mungkin Tuhan memakai engkau. Engkau harus diperkenan oleh Tuhan dan harus seratus kali lebih baik daripada sekadar memercayai binatang, daripada sekadar berjalan seperti mayat hidup—hanya mereka yang sudah sampai di tingkat ini yang layak disempurnakan. Hanya jika seseorang memiliki kemanusiaan dan hati nurani yang sesuai untuk dipakai oleh Tuhan. Hanya setelah disempurnakan, engkau bisa disebut manusia. Hanya yang sudah disempurnakan, yang bisa hidup bermakna. Hanya orang-orang seperti itu yang bisa bersaksi dengan benar tentang Tuhan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Mereka yang Telah Disempurnakan Bisa Menjalani Hidup yang Bermakna"

Lihat lebih banyak

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Bagikan

Batalkan