Firman Tuhan Harian: Jalan Masuk ke Dalam Kehidupan | Kutipan 520

19 Februari 2021

Selama mengikuti Yesus, Petrus memiliki banyak pendapat mengenai-Nya dan selalu menghakimi-Nya dari sudut pandangnya sendiri. Walaupun memiliki tingkat pemahaman tertentu mengenai Roh, Petrus belum sepenuhnya tercerahkan. Oleh karena itu, Petrus berkata: "Aku harus mengikuti dia yang diutus Bapa di surga. Aku harus mengakui dia yang dipilih oleh Roh Kudus." Petrus tidak memahami hal-hal yang dilakukan Yesus dan tidak pula menerima pencerahan. Setelah mengikuti-Nya selama beberapa waktu, Petrus mulai tertarik pada apa yang dilakukan dan dikatakan-Nya, dan kepada Yesus itu sendiri. Petrus mulai merasa bahwa Yesus membangkitkan kasih sayang dan rasa hormat. Petrus senang bergaul dengan-Nya, tinggal di dekat-Nya, dan mendengarkan perkataan Yesus yang memberikan bekal serta pertolongan. Selama mengikut Yesus, Petrus mengamati dan memperhatikan segala hal mengenai kehidupan-Nya: tindakan, perkataan, gerakan, dan ucapan-Nya. Petrus mendapatkan pemahaman mendalam bahwa Yesus tidak seperti manusia biasa. Walaupun penampilan-Nya sebagai manusia sangat biasa, Ia penuh kasih, belas kasihan, dan toleransi untuk manusia. Segala sesuatu yang dilakukan atau dikatakan-Nya sangat membantu orang lain, dan di sisi-Nya, Petrus melihat dan mempelajari hal-hal yang belum pernah dilihat atau dimilikinya sebelumnya. Petrus melihat bahwa walaupun Yesus tidak tinggi besar perawakannya dan tidak memiliki kemanusiaan yang tidak biasa, Ia memiliki aura yang sungguh luar biasa dan istimewa. Walaupun tidak mampu menjelaskan sepenuhnya, Petrus dapat melihat bahwa tindakan Yesus berbeda dengan orang lain, karena Ia melakukan hal-hal yang jauh berbeda dengan yang dilakukan oleh manusia biasa. Sejak bergaul dengan Yesus, Petrus juga menyadari bahwa karakter-Nya berbeda dengan manusia biasa. Ia selalu bertindak dengan mantap dan tidak pernah tergesa-gesa, tidak pernah melebih-lebihkan atau meremehkan suatu perkara, dan menjalani hidup-Nya dengan sewajarnya sekaligus mengagumkan. Dalam bertutur kata, Yesus elegan dan elok, terbuka dan riang, tetapi tenang, dan tidak pernah kehilangan martabat-Nya dalam melaksanakan pekerjaan-Nya. Petrus melihat bahwa Yesus terkadang pendiam, tetapi pada waktu lain berbicara tak henti-hentinya. Terkadang, Ia begitu bahagia sehingga terlihat begitu hidup dan tangkas seperti burung merpati, tetapi terkadang begitu sedih sehingga sama sekali tidak berbicara, seolah-olah Ia seorang ibu yang kelelahan. Adakalanya Ia dipenuhi kemarahan, seperti seorang prajurit pemberani yang menerjang maju untuk membunuh musuh-musuhnya, dan terkadang bahkan bagaikan seekor singa yang mengaum. Terkadang Ia tertawa, di lain waktu Ia berdoa dan menangis. Bagaimanapun tindakan Yesus, Petrus semakin bertumbuh dalam kasihnya yang tak terbatas dan rasa hormatnya kepada Dia. Tawa Yesus memenuhinya dengan kebahagiaan, kesedihan-Nya memerosokkannya ke dalam duka, dan kemarahan-Nya membuatnya takut, sementara belas kasihan, pengampunan, dan ketegasan-Nya membuat Petrus sungguh-sungguh mengasihi Yesus, menumbuhkan rasa hormat dan kerinduan yang sejati kepada-Nya. Tentu saja, Petrus secara bertahap menyadari semua ini setelah beberapa tahun tinggal bersama Yesus.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Cara Petrus Mengenal Yesus"

Lihat lebih banyak

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Bagikan

Batalkan