Firman Tuhan Harian: Jalan Masuk ke Dalam Kehidupan | Kutipan 482

23 Oktober 2020

Dari perbedaan hakikat Petrus dan Paulus, engkau seharusnya memahami bahwa semua orang yang tidak mengejar kehidupan sebenarnya sia-sia saja berjerih lelah! Engkau percaya kepada Tuhan dan mengikuti Tuhan, jadi dalam hatimu, engkau harus mengasihi Tuhan. Engkau harus menyingkirkan watakmu yang rusak, harus berusaha memenuhi keinginan Tuhan, dan harus melaksanakan tugas seorang ciptaan Tuhan. Karena engkau percaya kepada Tuhan dan mengikuti Tuhan, engkau harus memberikan segalanya kepada Tuhan, dan tidak boleh membuat pilihan atau tuntutan pribadi, dan engkau harus memenuhi keinginan Tuhan. Karena engkau diciptakan, engkau harus menaati Tuhan yang menciptakanmu, sebab dari dirimu sendiri, engkau tak memiliki kuasa atas dirimu, dan engkau tak memiliki kemampuan untuk mengendalikan nasibmu. Karena engkau seorang yang percaya kepada Tuhan, engkau harus mengejar kekudusan dan perubahan. Karena engkau ciptaan Tuhan, engkau harus mematuhi tugasmu, dan mempertahankan posisimu, dan tidak boleh melangkahi tugasmu. Hal ini bukan untuk membatasimu, atau untuk menekanmu melalui doktrin, melainkan inilah jalan agar engkau dapat melakukan tugasmu, jalan yang dapat dicapai—dan yang seharusnya dicapai—oleh semua orang yang melakukan kebenaran. Jika engkau membandingkan hakikat Petrus dan Paulus, engkau akan mengetahui cara engkau harus mencari. Berdasarkan jalan yang dilalui Petrus dan Paulus, yang satu adalah jalan untuk disempurnakan, dan yang satu adalah jalan untuk dilenyapkan. Petrus dan Paulus mewakili dua jalan berbeda. Meskipun masing-masing mereka menerima pekerjaan Roh Kudus, dan masing-masing mendapatkan pencerahan dan penerangan Roh Kudus, dan masing-masing menerima perkara yang telah dipercayakan kepada mereka oleh Tuhan Yesus, buah yang dihasilkan pada masing-masing mereka tidaklah sama: Salah seorang benar-benar menghasilkan buah, dan yang seorang lagi tidak. Berdasarkan hakikat mereka, pekerjaan yang mereka lakukan, yang dinyatakan secara lahiriah oleh mereka, dan kesudahan mereka, engkau semestinya memahami jalan mana yang harus kautempuh, jalan mana yang harus kaupilih untuk dilalui. Mereka menjalani dua jalan yang jelas berbeda. Paulus dan Petrus, merekalah intisari masing-masing jalan ini, dan sejak semula mereka dibiarkan untuk menjadi perlambang kedua jalan ini. Apakah hal-hal penting dalam pengalaman Paulus, dan mengapakah ia tidak berhasil? Apakah hal-hal penting dalam pengalaman Petrus, dan bagaimana ia mengalami disempurnakan? Jika engkau membandingkan hal yang dipedulikan oleh masing-masing mereka, engkau akan mengetahui orang seperti apa tepatnya yang diinginkan Tuhan, apakah kehendak Tuhan, apakah watak Tuhan, orang seperti apa yang pada akhirnya akan disempurnakan, serta orang seperti apa yang tidak akan disempurnakan, watak orang seperti apa yang disempurnakan, dan watak orang seperti apa yang tidak akan disempurnakan—perkara-perkara hakiki ini dapat dilihat dalam pengalaman Petrus dan Paulus. Tuhan menciptakan segala sesuatu, jadi Dia membuat semua ciptaan berada di bawah kekuasaan-Nya, dan tunduk pada kekuasaan-Nya. Dia akan memerintah segala sesuatu, supaya segala sesuatu ada di tangan-Nya. Semua ciptaan Tuhan, termasuk binatang, tumbuhan, umat manusia, gunung-gunung dan sungai-sungai, serta danau-danau—semua harus berada di bawah kekuasaan-Nya. Semua benda di angkasa dan di atas tanah harus berada di bawah kekuasaan-Nya. Semua ciptaan itu tak bisa punya pilihan lain, dan harus tunduk pada pengaturan-Nya. Hal ini ditetapkan oleh Tuhan, dan merupakan otoritas Tuhan. Tuhan memerintah segalanya, dan mengatur serta mengurutkan segalanya, masing-masing dikelompokkan berdasarkan jenisnya, dan diberikan posisinya sendiri-sendiri, seturut dengan kehendak Tuhan. Betapa pun besarnya, tidak ada sesuatu pun yang dapat melampaui Tuhan, dan segala sesuatu yang diberikan kepada umat manusia diciptakan oleh Tuhan, dan tak ada sesuatu pun yang berani tidak menaati Tuhan atau membuat tuntutan kepada Tuhan. Jadi, manusia sebagai ciptaan Tuhan juga harus melaksanakan tugasnya sebagai manusia. Terlepas dari apakah ia tuan yang mengatur segala sesuatu, tak peduli betapa tinggi pun status manusia di antara segala sesuatu, tetap ia hanya manusia rendah yang berada di bawah kekuasaan Tuhan, dan tak lebih dari sekadar manusia yang tak berharga, ciptaan Tuhan, dan tak akan pernah berada di atas Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan, manusia harus berupaya untuk melakukan tugas ciptaan Tuhan, dan berusaha mengasihi Tuhan tanpa membuat pilihan lain, sebab Tuhan layak menerima kasih manusia. Orang-orang yang berusaha untuk mengasihi Tuhan seharusnya tidak mencari keuntungan pribadi atau keuntungan yang didambakannya sendiri. Inilah sarana pengejaran yang paling benar. Jika perkara yang kaucari adalah kebenaran, perkara yang kaulakukan adalah kebenaran, dan perkara yang kaucapai adalah perubahan watakmu, maka jalan yang kautapaki adalah jalan yang benar. Jika perkara yang kaucari adalah berkat daging, dan perkara yang kaulakukan adalah kebenaran yang berasal dari konsepsimu sendiri, dan jika tidak ada perubahan pada watakmu, dan engkau sama sekali tidak taat kepada Tuhan dalam daging, dan engkau masih hidup dalam ketidakjelasan, perkara yang engkau upayakan tentu akan membawamu ke neraka, sebab jalan yang kaujalani adalah jalan kegagalan. Apakah engkau disempurnakan atau dilenyapkan tergantung pada pengejaranmu sendiri. Dengan kata lain, keberhasilan dan kegagalan tergantung pada jalan yang dilalui manusia.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Keberhasilan atau Kegagalan Tergantung pada Jalan yang Manusia Jalani"

Lihat lebih banyak

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Bagikan

Batalkan