Firman Tuhan Harian: Jalan Masuk ke Dalam Kehidupan | Kutipan 472

07 Maret 2021

Tuhan membuatmu mengalami berbagai macam badai, kesukaran, kesulitan, dan banyak kegagalan dan kemunduran, sehingga, akhirnya, selama proses mengalami hal-hal ini, engkau akhirnya mendapati bahwa segala sesuatu yang Tuhan katakan itu benar, dan bahwa keyakinan, gagasan, imajinasi, pengetahuan, teori filosofis, dan falsafahmu, apa yang telah engkau pelajari di dunia dan yang telah diajarkan oleh orang tuamu semuanya itu salah. Semua itu tidak dapat menuntunmu ke jalan yang benar dalam hidupmu, tidak dapat menuntunmu untuk memahami kebenaran dan datang ke hadapan Tuhan, dan jalan yang engkau tempuh adalah jalan kegagalan. Tuhan akan membuatmu menyadari hal ini pada akhirnya. Bagi dirimu, ini adalah proses yang perlu, dan hal yang harus engkau peroleh selama proses mengalami keselamatan. Tetapi hal ini juga menyedihkan Tuhan: karena orang-orang memberontak, dan memiliki watak yang rusak, mereka harus melalui proses ini dan mengalami kemunduran ini. Tetapi jika seseorang sungguh-sungguh mencintai kebenaran, jika mereka benar-benar ingin diselamatkan oleh Tuhan, jika mereka bersedia menerima berbagai metode penyelamatan Tuhan—misalnya ujian, disiplin, penghakiman dan hajaran—jika mereka bertekad untuk menderita demikian, jika mereka rela membayar harga ini, Tuhan sebenarnya tidak ingin mereka menderita begitu banyak kesusahan, Dia juga tidak ingin mereka mengalami begitu banyak kemunduran dan kegagalan. Namun, orang-orang terlalu memberontak. Mereka ingin mengambil jalan serong, mereka bersedia menderita kesukaran ini. Manusia memang seperti itu, dan Tuhan tidak punya pilihan selain menyerahkan manusia kepada Iblis, dan menempatkan mereka ke dalam berbagai situasi yang terus-menerus melunakkan mereka, sehingga mereka memperoleh berbagai jenis pengalaman dan mempelajari berbagai pelajaran dari situasi ini, dan mengenali esensi dari segala macam hal yang jahat. Setelah itu, mereka merenungkan kembali dan mendapati bahwa firman Tuhan adalah kebenaran, mereka mengakui bahwa firman Tuhan adalah kebenaran, bahwa hanya Tuhan yang merupakan kenyataan dari semua hal positif, dan bahwa hanya Tuhanlah yang benar-benar mengasihi manusia, dan tidak ada yang lebih baik, atau yang lebih peduli kepada manusia selain daripada Tuhan. Sampai sejauh mana orang digembleng pada akhirnya? Sampai engkau mengatakan, "Aku telah mengalami segala macam situasi, dan tidak ada satu pun situasi, orang, peristiwa, atau hal apa pun yang dapat membuatku memahami kebenaran, yang dapat membuatku menikmati kebenaran, yang bisa membuatku memasuki kebenaran kenyataan. Aku hanya bisa dengan taat melakukan penerapan sesuai dengan firman Tuhan, dengan taat tinggal di tempatku sebagai manusia, bertindak sesuai status dan tugas makhluk ciptaan, dengan taat menerima kedaulatan dan pengaturan Tuhan, dan datang ke hadapan Sang Pencipta tanpa keluhan atau pilihan apa pun, dan tanpa tuntutan atau keinginanku sendiri." Ketika orang telah mencapai taraf ini, mereka benar-benar tunduk di hadapan Tuhan, dan Tuhan tidak perlu lagi menciptakan berbagai situasi untuk mereka alami. Jadi jalan mana yang ingin kautempuh? Tidak seorang pun, dalam keinginan subjektifnya, mau menderita kesusahan, dan tidak seorang pun ingin mengalami kemunduran, kegagalan, kesengsaraan, frustrasi, dan badai. Namun, tidak ada cara lain. Hal-hal di dalam diri manusia—esensi naturnya, pemberontakannya, pemikiran dan perspektifnya—semua itu terlalu rumit; setiap hari, hal-hal itu menjadi berbaur dan terjalin di dalam dirimu, dan bergolak di dalam dirimu. Engkau memasuki sedikit kebenaran kenyataan, engkau memahami sedikit kebenaran, dan engkau tidak memiliki kekuatan untuk mengatasi esensi watakmu yang rusak, gagasanmu, dan imajinasimu. Oleh karena itu, engkau tidak punya pilihan selain menerima pendekatan lain: untuk terus-menerus mengalami kegagalan dan frustrasi, dan terus-menerus jatuh, terombang-ambing oleh kesukaran, bergolak dalam kotoran, sampai saatnya tiba ketika engkau berkata, "Aku lelah, aku muak, aku tidak ingin hidup seperti ini. Aku tidak ingin mengalami kegagalan ini, aku ingin datang ke hadapan Sang Pencipta dengan ketaatan. Aku akan mendengarkan firman Tuhan, aku akan melakukan apa yang Dia katakan. Hanya inilah jalan yang benar dalam kehidupan." Hanya pada saat engkau sepenuhnya mengakui kekalahan, barulah engkau akan datang ke hadapan Tuhan. Apakah engkau mengetahui sesuatu tentang watak Tuhan dari hal ini? Apa sikap Tuhan terhadap manusia? Apa pun yang Tuhan lakukan, Dia mengharapkan yang terbaik untuk manusia. Lingkungan apa pun yang Dia tentukan atau apa pun yang Dia minta untuk engkau lakukan, Dia selalu berharap untuk melihat hasil yang terbaik. Katakanlah engkau menghadapi sesuatu dan mengalami kemunduran dan kegagalan. Tuhan tidak ingin melihatmu gagal dan engkau kemudian berpikir dirimu sudah tamat, bahwa engkau telah direnggut oleh Iblis, dimana setelah itu engkau tidak akan pernah lagi mampu memulihkan dirimu, dan engkau terpuruk dalam kesedihan—Tuhan tidak ingin melihat hasil seperti ini. Apa yang ingin dilihat Tuhan? Engkau mungkin telah gagal dalam hal ini tetapi engkau dapat mencari kebenaran, untuk menemukan alasan kegagalanmu; engkau menerima kenyataan dari kegagalan ini dan belajar sesuatu darinya, engkau memetik pelajaran, engkau menyadari bahwa adalah salah bertindak seperti itu, bahwa hanya bertindak sesuai dengan firman Tuhanlah yang benar. Engkau menyadari, "Aku jahat dan aku memiliki watak rusak iblis dalam diriku. Ada pemberontakan dalam diriku, aku jauh berbeda dari orang-orang benar yang Tuhan bicarakan, dan aku tidak memiliki hati yang takut akan Tuhan." Engkau menyadari sebuah fenomena, fakta sebenarnya dari hal tersebut, dan engkau memahami banyak hal dan bertumbuh melalui kemunduran dan kegagalan ini. Inilah yang ingin dilihat Tuhan. Apa artinya "bertumbuh dewasa"? Itu berarti Tuhan bisa mendapatkan dirimu, dan engkau bisa memperoleh keselamatan. Ini berarti engkau mampu memasuki kebenaran kenyataan, bahwa engkau telah datang selangkah lebih dekat untuk memijakkan kaki di jalan takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan. Inilah yang ingin dilihat Tuhan. Tuhan bertindak dengan maksud baik, dan semua tindakan-Nya mengandung kasih-Nya yang tersembunyi, yang orang sering kali tak mampu menghargainya. Manusia berpikiran sempit dan picik, dan hatinya sesempit lubang jarum; jika Tuhan tidak mengakui dirinya atau tidak memiliki kasih karunia atau berkat untuknya, dia menyalahkan Tuhan. Namun Tuhan tidak bertengkar dengan manusia; Dia menyiapkan lingkungan yang membuat manusia tahu bagaimana kasih karunia dan manfaat diperoleh, apa arti kasih karunia bagi manusia, dan apa yang dapat dipelajari manusia dari hal tersebut. Misalnya engkau suka makan sesuatu yang baik yang Tuhan katakan buruk bagi kesehatanmu jika dimakan berlebihan. Engkau tidak mendengarkan, tetapi bersikeras untuk memakannya, dan Tuhan mengizinkanmu untuk membuat pilihan itu dengan bebas. Akibatnya, engkau jatuh sakit. Setelah mengalami ini beberapa kali, engkau akhirnya mengerti bahwa firman Tuhanlah yang benar, bahwa semua yang Dia katakan adalah benar, dan bahwa engkau harus melakukan penerapan sesuai dengan firman-Nya. Ini adalah jalan yang benar. Jadi, menjadi apa kemunduran, kegagalan, dan kesedihan yang orang alami ini? Engkau jadi menghargai maksud Tuhan yang bersungguh-sungguh, dan engkau juga percaya dan yakin bahwa firman Tuhan itu benar; imanmu kepada Tuhan bertumbuh. Ada hal lain juga: dengan mengalami masa kegagalan ini, engkau mulai menyadari kebenaran dan ketepatan firman Tuhan, engkau melihat bahwa firman Tuhan adalah kebenaran, dan engkau memahami prinsip menerapkan kebenaran. Jadi, adalah baik bagi orang untuk mengalami kegagalan—meskipun itu juga sesuatu yang menyakitkan, sesuatu yang menggembleng mereka. Namun jika digembleng demikian pada akhirnya membuatmu kembali ke hadapan Tuhan, menyambut firman-Nya, dan menerima firman itu sebagai kebenaran, maka penggemblengan, kemunduran dan kegagalan seperti itu tidak dialami dengan sia-sia. Inilah yang ingin dilihat oleh Tuhan.

—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Bagaimana Mengenali Natur dan Esensi Paulus"

Harap diperhatikan: semua video di kanal ini tersedia untuk ditonton secara gratis. Individu atau kelompok mana pun secara tegas dilarang mengunggah, memodifikasi, mengubah, atau mengutip video apa pun dari kanal YouTube Gereja Tuhan Yang Mahakuasa tanpa meminta izin sebelumnya. Gereja Tuhan Yang Mahakuasa berhak untuk mencari penyelesaian hukum jika terjadi pelanggaran terhadap persyaratan ini. Silakan hubungi kami terlebih dahulu dengan permohonan untuk menyebarkan video kepada publik.

Lihat lebih banyak

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Bagikan

Batalkan