Firman Tuhan Harian: Jalan Masuk ke Dalam Kehidupan | Kutipan 449

11 Februari 2021

Mereka, yang tidak bijak dan sombong, tidak saja tak berusaha melakukan yang terbaik atau melakukan kewajibannya, mereka juga mengulurkan tangan, meminta anugerah, seakan mereka layak memintanya. Dan jika mereka tidak mendapat apa yang dimintanya, mereka bahkan menjadi lebih tidak beriman lagi. Bagaimana bisa manusia seperti itu dianggap waras? Kalian tidak memenuhi standar dan tak bernalar, sangat tidak mampu melakukan tugas yang harusnya kalian penuhi dalam pekerjaan pengelolaan. Harga diri kalian sudah sangat jatuh! Kegagalan engkau semua untuk membalas budi-Ku karena menunjukkan kebaikan kepadamu sekalian sudah merupakan tindakan pemberontakan ekstrem, yang sudah cukup untuk membuat kalian menerima hukuman, dan menunjukkan betapa pengecutnya diri kalian, tidak kompeten, rendah, tidak berharga. Bagaimana mungkin kalian masih layak mengulurkan tangan meminta anugerah? Engkau semua tidak bisa membantu sedikit pun pekerjaan-Ku, tidak bisa memegang imanmu, dan menjadi saksi-Ku. Itu adalah kesalahan dan kegagalanmu sekalian, tetapi engkau semua malah menyerang-Ku, mengatakan kebohongan tentang-Ku, dan mengeluh Aku tidak benar. Apakah itu merupakan kesetiaanmu? Apakah itu merupakan kasihmu? Pekerjaan apa lagi yang kalian lakukan selain ini? Apa peran sertamu dalam semua pekerjaan yang sudah dilakukan? Berapa banyak yang sudah kalian berikan? Jika Aku tidak menyalahkan kalian itu adalah tindakan belas kasih yang sangat besar, tapi kalian malah dengan tanpa malu memberikan alasan kepada-Ku dan mengeluh tentang Aku diam-diam. Apakah kalian masih memiliki sedikit saja unsur kemanusiaan? Walaupun tugas manusia dicemari oleh pikiran dan gagasannya, engkau masih harus melakukan tugasmu dan berpegang pada imanmu. Ketidakmurnian dalam pekerjaan manusia berhubungan dengan masalah kualitas, sementara jika manusia tidak melakukan tugasnya, itu menunjukkan pemberontakannya. Tidak ada hubungan antara tugas manusia dan apakah dia diberkati atau dikutuk. Tugas adalah apa yang manusia harus lakukan; itu adalah tugas wajibnya dan tidak bergantung pada kondisi, alasan, atau kompensasi. Hanya dengan demikianlah dia melakukan tugasnya. Manusia yang diberkati menikmati kebaikan ketika disempurnakan setelah penghakiman. Manusia yang dikutuk menerima penghakiman ketika wataknya tidak berubah setelah mengalami hajaran dan penghakiman, karena dia tidak disempurnakan. Sebagai makhluk ciptaan, manusia harus memenuhi tugasnya, melakukan apa yang harus dilakukan, dan melakukan apa yang mampu dilakukannya, terlepas dari apakah dia akan diberkati atau dikutuk. Ini adalah syarat dasar dari manusia, yang mencari Tuhan. Engkau tidak seharusnya melakukan kewajibanmu hanya untuk diberkati, dan engkau tidak seharusnya menolak bertindak karena takut dikutuk. Aku beritahu satu hal: Jika manusia mampu melakukan tugasnya, itu berarti dia melakukan apa yang harus dilakukannya. Jika manusia tidak mampu melakukan kewajibannya, itu menunjukkan pemberontakannya. Manusia akan diubahkan bertahap selalu lewat proses melakukan kewajibannya, dan lewat proses ini juga dia menunjukkan kesetiaannya. Karena itu semakin banyak tugas yang bisa engkau lakukan, semakin banyak kebenaran yang engkau akan terima, dan semakin nyata pengungkapanmu. Mereka yang hanya sekadar melakukan tugas dan tidak mencari kebenaran, akan dihukum pada akhirnya, karena orang-orang seperti itu tidak melakukan tugas mereka dalam melakukan kebenaran dan tidak melakukan kebenaran dalam rangka memenuhi tugasnya. Orang-orang seperti itu tidak akan berubah dan akan dikutuk. Tidak hanya pengungkapan mereka tidak murni, tetapi yang mereka ungkapkan tidak lain adalah kejahatan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perbedaan antara Pelayanan Tuhan yang Berinkarnasi dan Tugas Manusia"

Lihat lebih banyak

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Bagikan

Batalkan