Firman Tuhan Harian: Jalan Masuk ke Dalam Kehidupan | Kutipan 431

06 Maret 2021

Seharusnya engkau sekalian mendalami pelajaran-pelajaran yang lebih realistis. Tidak perlu berbicara muluk dan kosong yang membuat orang kagum. Ketika berbicara tentang pengetahuan, setiap orang lebih tinggi dari orang sebelumnya, tetapi mereka tetap belum memiliki jalan pengamalan. Berapa banyak orang yang telah memahami prinsip-prinsip pengamalan? Berapa yang telah mengerti pelajaran-pelajaran nyata? Siapa yang bisa bersekutu tentang kenyataan? Mampu berbicara tentang firman Tuhan bukan berarti bahwa engkau memiliki tingkat pertumbuhan sejati; itu cuma menunjukkan bahwa engkau terlahir cerdas dan berbakat. Apabila engkau tidak bisa menunjukkan jalan, hasilnya akan nihil, dan engkau pun hanya menjadi sampah yang tidak berguna! Bukankah engkau berpura-pura belaka apabila engkau tidak bisa berkata apa pun tentang jalan pengamalan yang nyata? Bukankah engkau hanya bersandiwara apabila engkau tidak dapat memberikan pengalaman-pengalaman nyatamu sendiri kepada orang lain, sehingga memberikan kepada mereka pelajaran-pelajaran yang dapat mereka pelajari atau jalan yang dapat mereka ikuti? Bukankah engkau hanya menjadi penipu? Nilai apa yang kaupunyai? Orang seperti itu hanya bisa menjadi "penemu teori sosialisme" alih-alih "kontributor perwujudan sosialisme". Tiadanya kenyataan berarti tiadanya kebenaran. Tiadanya kenyataan berarti tiada guna. Tiadanya kenyataan berarti menjadi mayat hidup. Tiadanya kenyataan berarti menjadi "pemikir Marxisme-Leninisme" tanpa nilai sebagai rujukan. Aku menyerukan agar setiap orang berhenti membahas teori dan sebagai gantinya membahas hal-hal yang nyata, hal-hal yang asli dan penting; pelajarilah "seni modern", sampaikan hal-hal yang realistis, berikan sumbangsih nyata, dan miliki semangat pengabdian. Hadapi kenyataan ketika berbicara; jangan tenggelam dalam omongan-omongan yang tidak realistis dan berlebihan untuk membuat orang senang atau agar mereka tertarik dan memandangmu dengan cara berbeda. Apa nilainya? Apa gunanya membuat orang memperlakukanmu dengan hangat? Bersikaplah "artistik" dalam tutur katamu, bersikaplah lebih adil dalam perilakumu, bersikaplah lebih masuk akal dalam caramu menangani berbagai hal, bersikaplah lebih praktis dalam perkataanmu, ingatlah untuk memberi manfaat kepada rumah Tuhan dalam setiap tindakanmu, dengarkan hati nurani saat engkau sedang emosi, jangan membalas kebaikan dengan kebencian, atau tidak berterima kasih terhadap kebaikan, dan jangan menjadi orang munafik, supaya engkau tidak menjadi pengaruh buruk. Ketika engkau makan dan minum firman Tuhan, hubungkan firman tersebut lebih dekat ke kenyataan, dan ketika engkau bersekutu, bicaralah lebih banyak tentang hal-hal yang realistis. Jangan bersikap merendahkan; ini tidak akan memuaskan Tuhan. Dalam interaksimu dengan orang lain, bersikaplah lebih toleran, lebih banyak mengalah, lebih murah hati, dan belajarlah dari "jiwa perdana menteri". Apabila pikiranmu tidak baik, berlatihlah untuk lebih meninggalkan daging. Ketika engkau sedang bekerja, bicaralah lebih banyak tentang cara-cara yang realistis dan jangan berbicara terlalu tinggi, jika tidak, perkataanmu tidak akan dapat dicapai oleh banyak orang. Kurangi kenikmatan, perbanyak sumbangsih—tunjukkan semangat pengabdian tanpa pamrihmu. Bersikaplah lebih peduli terhadap maksud Tuhan, dengarkan hati nuranimu lebih banyak, berilah lebih banyak perhatian, dan jangan lupa bahwa Tuhan menasihati engkau semua setiap hari dengan sabar dan sungguh-sungguh. Lebih seringlah membaca "almanak lama". Perbanyak doa dan lebih sering bersekutu. Jangan melulu karut; bersikaplah lebih masuk akal dan peroleh wawasan. Ketika tangan dosamu terulur, tarik kembali; jangan biarkan ia menjangkau terlalu jauh. Itu tidak ada gunanya, dan apa yang engkau dapatkan dari Tuhan hanyalah kutukan, jadi berhati-hatilah. Biarlah hatimu mengasihani orang lain dan jangan senantiasa menyerang dengan senjata di tangan. Bersekutulah lebih banyak tentang pengetahuan akan kebenaran dan lebih seringlah berbicara tentang hidup, binalah semangat membantu orang lain. Perbanyak kerja dan kurangi bicara. Perbanyak pengamalan dan kurangi penelitian dan analisis. Jadikan dirimu sekalian lebih digerakkan oleh Roh Kudus, dan berikan lebih banyak kesempatan kepada Tuhan untuk menyempurnakanmu. Hilangkan lebih banyak unsur manusia; engkau masih memiliki terlalu banyak cara manusia dalam menangani berbagai hal, dan perbuatan serta perilakumu yang dangkal masih menjijikkan bagi orang lain: terus hilangkan semua itu. Keadaan mentalmu masih terlalu hina; luangkan lebih banyak waktu untuk mengubahnya. Engkau masih memberi manusia terlalu banyak status; berikan lebih banyak status kepada Tuhan dan jangan bersikap begitu tidak masuk akal. "Bait suci" sejak awal merupakan milik Tuhan dan semestinya tidak dirampas oleh manusia. Singkatnya, perbanyak fokus pada kebenaran dan kurangi emosi. Hal terbaik adalah menyingkirkan daging. Perbanyak berbicara tentang kenyataan dan kurangi tentang pengetahuan; dan yang terbaik adalah berdiam diri dan tidak mengatakan apa pun. Perbanyak bicara tentang jalan pengamalan dan kurangi omongan membangga-banggakan diri yang tidak berguna. Hal yang terbaik adalah mulai mengamalkan dari sekarang.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Lebih Fokus pada Kenyataan"

Lihat lebih banyak

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Bagikan

Batalkan