Mengenai Sebutan dan Identitas (Bagian Dua)

Pada mulanya, waktu Yesus belum secara resmi melakukan pelayanan-Nya, seperti murid-murid yang mengikuti-Nya, kadang-kadang Yesus juga menghadiri pertemuan ibadah, dan menyanyikan lagu pujian, memuji, dan membaca Perjanjian Lama dalam Bait Suci. Setelah Dia dibaptis dan keluar dari air, Roh secara resmi turun ke atas-Nya dan mulai bekerja, menyingkapkan identitas-Nya dan pelayanan yang harus dilakukan-Nya. Sebelum ini, tidak ada seorang pun yang mengetahui identitasnya, selain Maria, bahkan Yohanes pun tidak. Yesus berusia 29 tahun pada waktu dibaptis. Setelah pembaptisan-Nya selesai, surga terbuka, dan sebuah suara berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Setelah Yesus dibaptis, Roh Kudus mulai memberikan kesaksian tentang Dia dengan cara ini. Sebelum dibaptis pada usia 29 tahun, Dia menjalani hidup manusia biasa, makan pada waktu makan, tidur dan berpakaian secara normal, dan tak ada sesuatu dalam diri-Nya yang berbeda dengan orang lain. Tentunya hal ini hanyalah di mata manusia yang bersifat daging. Adakalanya, Dia juga merasa lemah, dan adakalanya Dia juga tak bisa menanggap hal-hal tertentu, seperti yang tertulis di Alkitab: "Kecerdasan-Nya bertumbuh bersama-sama dengan usia-Nya." Perkataan ini hanya untuk menunjukkan bahwa Dia memiliki kemanusiaan yang biasa dan normal, dan tidak berbeda dengan orang-orang lain. Dia juga bertumbuh sebagai seorang yang normal, dan tidak ada yang khusus mengenai Dia. Namun, Dia berada dalam pemeliharaan dan perlindungan Tuhan. Setelah dibaptis, Dia mulai dicobai, setelah itu, Dia mulai melakukan pelayanan-Nya dan bekerja, dan menjadi pemilik kuasa, hikmat, dan otoritas. Namun, bukan berarti bahwa Roh Kudus tidak bekerja di dalam diri-Nya, atau tidak berada di dalam diri-Nya sebelum pembaptisan-Nya. Sebelum pembaptisan-Nya, Roh Kudus juga berdiam di dalam diri-Nya, tetapi belum mulai bekerja secara resmi, sebab ada batasan-batasan waktu bagi Tuhan dalam melakukan pekerjaan-Nya dan, terlebih lagi, orang yang normal mengalami proses pertumbuhan yang normal. Roh Kudus selalu hidup di dalam Dia. Waktu Yesus lahir, Dia berbeda dengan orang lain, dan ada bintang timur tampak. Sebelum kelahiran-Nya, sesosok malaikat menampakkan diri kepada Yusuf dalam mimpi dan memberitahukan kepadanya bahwa Maria akan melahirkan seorang bayi laki-laki, dan bahwa anak itu dikandung dari Roh Kudus. Bukan tepat setelah pembaptisan Yesus, yang juga merupakan saat Roh Kudus resmi memulai pekerjaan-Nya, barulah Roh Kudus turun ke atas Yesus. Perkataan bahwa Roh Kudus turun seperti seekor burung merpati ke atas-Nya mengacu pada dimulainya pelayanan-Nya secara resmi. Roh Tuhan sudah ada di dalam diri-Nya sebelumnya, tetapi Dia belum mulai bekerja, sebab waktunya belum tiba, dan Roh Kudus tidak mulai bekerja secara gegabah. Roh memberi kesaksian tentang Dia melalui pembaptisan. Saat Yesus keluar dari air, Roh secara resmi mulai bekerja di dalam Yesus, yang menandakan bahwa daging Tuhan yang berinkarnasi sudah mulai menggenapi pelayanan-Nya, dan sudah memulai pekerjaan penebusan, dengan kata lain, Zaman Kasih Karunia sudah resmi dimulai. Jadi, ada waktu untuk pekerjaan Tuhan, apa pun pekerjaan yang Dia kerjakan. Setelah pembaptisan-Nya, tidak terjadi perubahan khusus dalam diri Yesus, Dia masih berada dalam daging-Nya yang semula. Hanya saja, Dia mulai bekerja dan menyingkapkan identitas-Nya, dan Dia menjadi penuh otoritas dan kuasa. Dalam hal inilah Dia berbeda dengan sebelumnya. Identitasnya berbeda, dengan kata lain, ada perubahan penting dalam kedudukan-Nya. Inilah kesaksian Roh Kudus, dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia. Pada mulanya, orang tidak mengerti, dan mereka baru mengerti sedikit setelah Roh Kudus memberi kesaksian tentang Yesus dengan cara tertentu. Jika Yesus sudah melakukan pekerjaan besar sebelum Roh Kudus memberi kesaksian tentang Dia, tetapi tanpa kesaksian Tuhan sendiri, seberapa besar pun pekerjaan-Nya, orang tak akan pernah tahu identitas-Nya, sebab mata manusia tidak akan mampu melihatnya. Tanpa tahap kesaksian Roh Kudus, tidak seorang pun dapat mengenali-Nya sebagai Tuhan yang berinkarnasi. Jika, setelah Roh Kudus memberi kesaksian tentang Dia, Yesus tetap melakukan pekerjaan dengan cara yang sama, tanpa ada perbedaan, maka, kesaksian itu berarti tidak akan ada dampaknya. Dalam hal ini juga menjadi nyata pekerjaan Roh Kudus. Setelah Roh Kudus memberi kesaksian, Roh Kudus harus menunjukkan diri-Nya sendiri, agar engkau dapat melihat dengan jelas bahwa Dia itu Tuhan, bahwa ada Roh Tuhan di dalam Dia. Kesaksian Tuhan tidak salah, dan hal ini dapat membuktikan bahwa kesaksian-Nya benar. Jika pekerjaan sebelum dan setelah kesaksian sama saja, pelayanan inkarnasi-Nya, dan pekerjaan Roh Kudus, tidak akan mendapat penekanan, sehingga manusia tidak akan mampu mengenali pekerjaan Roh Kudus, karena tidak ada perbedaan yang jelas. Setelah memberi kesaksian, Roh Kudus harus menyokong kesaksian-Nya, karena itu Dia harus mewujudkan hikmat dan otoritas-Nya dalam Yesus, yang berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Tentu saja, ini bukanlah hasil pembaptisan, baptisan hanyalah upacara, baptisan hanyalah cara untuk menunjukkan bahwa sudah waktunya untuk melaksanakan pelayanan-Nya. Pekerjaan tersebut dilakukan agar kuasa Tuhan yang besar terlihat jelas, kesaksian Roh Kudus terlihat jelas, dan Roh Kudus akan bertanggung jawab atas kesaksian ini sampai akhir. Sebelum melakukan pelayanan-Nya, Yesus juga mendengarkan khotbah, berkhotbah, dan menyebarkan Injil di berbagai tempat. Dia tidak melakukan pekerjaan besar karena waktunya belum tiba bagi-Nya untuk melakukan pelayanan-Nya, dan karena Tuhan sendiri dengan rendah hati bersembunyi di dalam daging, dan tidak melakukan pekerjaan apa pun sampai waktunya tiba. Dia tidak melakukan pekerjaan sebelum pembaptisan karena dua alasan: Pertama, karena Roh Kudus belum secara resmi turun ke atas-Nya untuk bekerja (dengan kata lain, Roh Kudus belum mengaruniakan kuasa dan otoritas kepada Yesus untuk melakukan pekerjaan tersebut), dan sekalipun Dia mengetahui identitas-Nya sendiri, Yesus belum dapat melakukan pekerjaan yang hendak dilakukan-Nya kemudian, dan masih harus menunggu sampai waktu pembaptisan-Nya. Inilah waktu Tuhan, dan tak ada yang bisa menentangnya, bahkan Yesus sendiri pun tidak. Yesus sendiri tidak bisa mengacaukan pekerjaan-Nya sendiri. Tentu saja, inilah kerendahan hati Tuhan, serta hukum yang mendasari pekerjaan Tuhan. Jika Roh Tuhan tidak bekerja, tidak ada yang dapat melakukan pekerjaan-Nya. Kedua, sebelum dibaptis, Dia hanyalah manusia yang sangat normal dan biasa, tidak ada bedanya dengan orang normal lainnya. Inilah salah satu aspek bahwa Tuhan yang berinkarnasi tidaklah supernatural. Tuhan yang berinkarnasi tidak berlawanan dengan pengaturan Roh Tuhan. Dia bekerja dengan cara yang teratur dan sangat biasa. Baru setelah pembaptisan-Nya, pekerjaan-Nya memiliki otoritas dan kuasa. Dengan kata lain, sekalipun Dia Tuhan yang berinkarnasi, Dia tidak melakukan tindakan supernatural, dan bertumbuh seperti orang normal lainnya. Jika Yesus sudah mengetahui identitas-Nya sendiri, sudah melakukan pekerjaan besar di seluruh negeri sebelum pembaptisan-Nya, dan sudah berbeda dengan orang normal lainnya, menunjukkan bahwa diri-Nya sangat luar biasa, maka bukan hanya tidak mungkin bagi Yohanes untuk melakukan pekerjaannya, tetapi juga tidak mungkin bagi Tuhan untuk memulai tahap pekerjaan-Nya yang berikutnya. Jika demikian halnya, ini akan membuktikan bahwa ada yang tidak beres dengan apa yang dilakukan Tuhan, dan bagi manusia, akan tampak seolah Roh Tuhan dan daging Tuhan yang berinkarnasi tidak berasal dari sumber yang sama. Jadi, pekerjaan Yesus yang dicatat di Alkitab adalah pekerjaan yang dilakukan setelah Dia dibaptis, pekerjaan yang dilakukan dalam jangka waktu tiga tahun. Alkitab tidak mencatat apa yang Dia lakukan sebelum Dia dibaptis karena Dia tidak melakukan pekerjaan ini sebelum Dia dibaptis. Dia hanyalah manusia biasa, dan merepresentasikan manusia biasa. Sebelum Yesus memulai pelayanan-Nya, Dia tidak ada bedanya dengan orang biasa, dan orang lain tidak dapat melihat perbedaan dalam diri-Nya. Baru setelah mencapai usia 29 tahun, Yesus menyadari bahwa Dia datang untuk menyelesaikan suatu tahap pekerjaan Tuhan. Sebelumnya, Dia sendiri tidak mengetahuinya, sebab pekerjaan yang dilakukan Tuhan tidaklah supernatural. Saat Dia menghadiri pertemuan di rumah ibadat ketika berusia dua belas tahun, Maria mencari-Nya, dan Dia hanya mengucapkan satu kalimat, seperti semua anak kecil mana pun: "Ibu! Tidak tahukah engkau bahwa Aku harus menempatkan kehendak Bapa-Ku di atas segalanya?" Tentu saja, karena Dia dikandung dari Roh Kudus, tak dapatkah Dia sedikit khusus? Akan tetapi, kekhususan-Nya bukan berarti bahwa Dia supernatural, tetapi hanya berarti bahwa Dia lebih mengasihi Tuhan dibandingkan anak kecil mana pun. Meskipun dalam penampilan Dia seorang manusia, hakikat-Nya tetap khusus dan berbeda daripada orang-orang lainnya. Namun, baru setelah pembaptisanlah Dia betul-betul merasakan bahwa Roh Kudus bekerja di dalam diri-Nya, merasakan bahwa Dia adalah Tuhan itu sendiri. Baru setelah mencapai usia 33 tahun, Dia betul-betul menyadari bahwa Roh Kudus bermaksud untuk melakukan pekerjaan penyaliban lewat Dia. Pada usia 32 tahun, Dia sudah mengetahui sebagian kebenaran yang terdalam, seperti yang tertulis dalam Injil Matius: "Maka jawab Simon Petrus: 'Engkau adalah Mesias, Anak Tuhan yang hidup!' ... Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Dia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga." Dia tidak mengetahui sebelumnya pekerjaan apa yang akan dilakukan-Nya, tetapi mengetahuinya pada waktu yang ditentukan. Dia tidak mengetahui segalanya pada waktu Dia dilahirkan. Roh Kudus berkerja secara bertahap dalam diri-Nya, dan ada proses dalam pekerjaan itu. Jika Dia telah mengetahui sejak semula bahwa Dia itu Tuhan, dan Kristus, dan Anak manusia yang berinkarnasi, bahwa Dia akan menyelesaikan pekerjaan penyaliban, mengapa Dia tidak mengerjakannya sebelumnya? Mengapa baru setelah memberi tahu murid-murid-Nya mengenai pelayanan-Nya Yesus merasa sedih, dan berdoa sungguh-sungguh untuk hal ini? Mengapa Yohanes membuka jalan bagi-Nya dan membaptis-Nya sebelum Dia memahami banyak hal yang belum dipahami-Nya? Di sini terbukti bahwa inilah pekerjaan Tuhan yang berinkarnasi dalam daging. Jadi, untuk Dia dapat memahami, dan menyelesaikan, ada proses, sebab Dia adalah daging inkarnasi Tuhan, yang pekerjaan-Nya berbeda dengan pekerjaan yang dilakukan langsung oleh Roh.

Setiap tahap pekerjaan Tuhan mengikuti satu alur yang sama. Jadi, dalam rencana pengelolaan enam ribu tahun Tuhan, setiap tahap langsung diikuti oleh tahap berikutnya, dari penciptaan dunia sampai sekarang ini. Jika tak ada seorang pun yang membuka jalan, tidak ada pula yang akan mengikutinya, karena ada orang-orang yang mengikuti, berarti ada orang-orang yang membuka jalan. Dengan cara inilah pekerjaan diteruskan tahap demi tahap. Satu tahap mengikuti tahap yang lain, dan tanpa ada orang yang membuka jalan, tidaklah mungkin untuk memulai pekerjaan ini, dan Tuhan tidak akan memiliki sarana untuk melanjutkan pekerjaan-Nya. Tidak ada tahap yang saling bertentangan, setiap tahap mengikuti tahap yang lain dalam urutan yang membentuk suatu aliran. Semua ini dilakukan oleh Roh yang sama. Akan tetapi, terlepas dari apakah seseorang membuka jalan, atau melanjutkan pekerjaan orang lain, hal ini tidak menentukan identitas mereka. Bukankah benar demikian? Yohanes membuka jalan, dan Yesus melanjutkan pekerjaannya, apakah hal ini membuktikan bahwa identitas Yesus lebih rendah daripada identitas Yohanes? Yahweh melakukan pekerjaan-Nya sebelum Yesus, dapatkah engkau katakan bahwa Yahweh lebih besar daripada Yesus? Entah mereka membuka jalan atau melanjutkan pekerjaan orang lain tidaklah penting. Hal yang terpenting adalah hakikat pekerjaan mereka, dan identitas yang direpresentasikannya. Bukankah benar demikian? Karena Tuhan bermaksud untuk bekerja di antara manusia, Dia harus membangkitkan orang-orang yang dapat membuka jalan. Ketika Yohanes baru mulai berkhotbah, ia berkata, "Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Bertobatlah, sebab kerajaan surga sudah dekat!" Ia berkata demikian sejak awal, dan mengapa ia dapat mengatakan kata-kata ini? Dilihat dari urutan perkataan ini diucapkan, Yohaneslah yang pertama mengatakan Injil kerajaan surga, baru Yesus kemudian mengucapkannya. Menurut gagasan manusia, Yohaneslah yang membuka jalan yang baru, dan tentu saja Yohanes lebih besar daripada Yesus. Akan tetapi, Yohanes tidak mengatakan bahwa dia adalah Kristus, dan Tuhan tidak memberi kesaksian tentang dia sebagai Anak terkasih Tuhan, tetapi Tuhan hanya memakainya untuk membuka jalan dan mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Ia membuka jalan bagi Yesus, tetapi tidak dapat bekerja atas nama Yesus. Semua pekerjaan manusia juga dipelihara oleh Roh Kudus.

Pada zaman Perjanjian Lama, Yahweh-lah yang menuntun jalan, dan pekerjaan Yahweh merepresentasikan keseluruhan zaman Perjanjian Lama, dan seluruh pekerjaan yang dilakukan di Israel. Musa sekadar menegakkan pekerjaan ini di bumi, dan jerih payahnya dihitung sebagai kerja sama yang diberikan manusia. Pada waktu itu, Yahweh-lah yang berbicara, dan Dia-lah yang memanggil Musa, dan membangkitkan Musa di antara umat Israel, dan membuat Musa memimpin mereka di padang gurun menuju ke Kanaan. Pekerjaan ini bukanlah pekerjaan Musa sendiri, melainkan pekerjaan yang diarahkan langsung oleh Yahweh sendiri, dan karena itu Musa tidak dapat disebut Tuhan. Musa juga menurunkan hukum Taurat, tetapi hukum Taurat ini ditetapkan langsung oleh Yahweh. Yahweh-lah yang membuat hukum itu diucapkan oleh Musa. Yesus juga membuat perintah-perintah, dan menghapuskan hukum Taurat Perjanjian Lama dan menetapkan perintah-perintah untuk zaman yang baru. Lalu, mengapa Yesus itu adalah Tuhan itu sendiri? Sebab kedua hal ini bukan hal yang sama. Pada waktu itu, pekerjaan yang dilakukan Musa tidak merepresentasikan zaman itu, ataupun membuka jalan yang baru. Musa maju dengan arahan Yahweh, dan Ia hanya orang yang dipakai Tuhan. Saat Yesus datang, Yohanes melakukan tahap pekerjaan membuka jalan, dan sudah mulai menyebarkan Injil kerajaan surga (Roh Kudus-lah yang memulai pekerjaan ini). Saat Yesus menampakkan diri, Dia secara langsung melakukan pekerjaan-Nya sendiri, tetapi ada perbedaan besar antara pekerjaan-Nya dan pekerjaan serta ucapan Musa. Yesaya juga mengucapkan banyak nubuat, tetapi mengapa ia bukan Tuhan itu sendiri? Yesus tidak terlalu banyak bernubuat, tetapi mengapa Dia itu Tuhan itu sendiri? Tidak ada seorang pun yang berani mengatakan bahwa pekerjaan Yesus pada waktu itu semuanya berasal dari Roh Kudus, mereka juga tidak berani mengatakan bahwa semua itu berasal dari kehendak manusia, atau sepenuhnya pekerjaan Tuhan itu sendiri. Manusia sama sekali tidak dapat menelaah perkara-perkara semacam itu. Dapat dikatakan bahwa Yesaya melakukan pekerjaan tersebut, dan mengucapkan nubuat-nubuat tersebut, dan semua itu berasal dari Roh Kudus. Semua itu tidak berasal langsung dari Yesaya sendiri, melainkan penyingkapan dari Yahweh. Yesus tidak melakukan banyak pekerjaan, dan tidak mengucapkan banyak perkataan, tidak pula Dia mengucapkan banyak nubuat. Bagi manusia, khotbah-Nya tidak tampak terlalu mulia, namun Dia itu Tuhan itu sendiri, dan hal ini tidak dapat terselami oleh manusia. Tidak seorang pun pernah percaya kepada Yohanes, atau Yesaya, atau Daud, dan tak seorang pun pernah menyebut mereka Tuhan, atau Daud adalah Tuhan, atau Yohanes adalah Tuhan. Tak seorang pun pernah berkata seperti itu, dan hanya Yesus yang pernah disebut Kristus. Penggolongan ini dibuat berdasarkan kesaksian Tuhan, pekerjaan yang dilakukan-Nya, dan pelayanan yang dilaksanakan-Nya. Adapun orang-orang besar dalam Alkitab—Abraham, Daud, Yosua, Daniel, Yesaya, Yohanes, dan Yesus—melalui pekerjaan yang mereka lakukan, engkau dapat menilai siapa yang adalah Tuhan itu sendiri, dan golongan orang mana yang nabi, dan siapa yang rasul. Siapa yang dipakai Tuhan, dan siapa Tuhan itu sendiri, dibedakan dan ditentukan oleh hakikat dan jenis pekerjaan yang mereka lakukan. Jika engkau tidak dapat membedakannya, hal ini membuktikan bahwa engkau tidak mengerti arti percaya kepada Tuhan. Yesus adalah Tuhan karena Dia mengucapkan begitu banyak perkataan dan melakukan begitu banyak pekerjaan, terutama Dia melakukan banyak mukjizat. Begitu pula Yohanes, ia juga melakukan banyak pekerjaan dan mengucapkan banyak perkataan, sama halnya dengan Musa. Lalu, mengapa mereka tidak disebut Tuhan? Adam diciptakan langsung oleh Tuhan. Mengapa ia tidak disebut Tuhan, sebaliknya hanya disebut ciptaan? Jika ada orang mengatakan kepadamu, "Saat ini, Tuhan sudah mengerjakan begitu banyak pekerjaan, dan mengucapkan begitu banyak perkataan. Dia adalah Tuhan itu sendiri. Jadi, karena Musa mengucapkan begitu banyak perkataan, pasti Musa juga Tuhan itu sendiri!" Engkau harus kembali bertanya kepadanya, "Pada waktu itu, mengapa Tuhan memberi kesaksian tentang Yesus, dan bukan tentang Yohanes, sebagai Tuhan itu sendiri? Bukankah Yohanes datang sebelum Yesus? Pekerjaan mana yang lebih besar, pekerjaan Yohanes atau Yesus? Bagi manusia, Yohanes tampaknya lebih besar daripada Yesus, tetapi mengapa Roh Kudus memberi kesaksian tentang Yesus, dan bukan tentang Yohanes?" Hal yang sama terjadi saat ini! Pada mulanya, ketika Musa memimpin bangsa Israel, Yahweh berbicara kepadanya dari tengah-tengah awan. Musa tidak berbicara langsung, melainkan diarahkan langsung oleh Yahweh. Inilah pekerjaan pada Israel dalam Perjanjian Lama. Di dalam Musa tidak ada Roh, atau wujud Tuhan. Ia tidak dapat melakukan pekerjaan itu, jadi ada perbedaan besar antara pekerjaan yang dilakukan Musa dan pekerjaan Yesus. Hal itu karena pekerjaan yang mereka lakukan memang berbeda! Apakah seseorang itu dipakai Tuhan, atau seorang nabi, atau rasul, atau Tuhan sendiri, itu dapat dilihat dari sifat pekerjaannya, dan ini akan mengakhiri segala keraguanmu. Di dalam Alkitab dikatakan bahwa hanya Anak Domba yang dapat membuka ketujuh meterai. Selama berabad-abad, sudah banyak penafsir kitab suci di antara tokoh-tokoh besar itu. Lalu, dapatkah engkau mengatakan bahwa mereka semua itu Anak Domba? Dapatkah engkau mengatakan bahwa semua penjelasan mereka berasal dari Tuhan? Mereka sekadar penafsir. Mereka tidak memiliki identitas Anak Domba. Bagaimana mungkin mereka layak membuka ketujuh meterai? Memang benar bahwa "Hanya Anak Domba yang dapat membuka ketujuh meterai," tetapi Dia datang bukan hanya untuk membuka ketujuh meterai. Pekerjaan itu bukanlah sesuatu yang harus dilakukan, tetapi tetap dilakukan. Dia memahami dengan jelas pekerjaan-Nya sendiri. Apakah perlu bagi-Nya menghabiskan banyak waktu untuk menafsirkan kitab suci? Haruskah "zaman Anak Domba menafsirkan kitab suci" ditambahkan ke dalam pekerjaan enam ribu tahun? Dia datang untuk melakukan pekerjaan yang baru, tetapi Dia juga memberikan sedikit penyingkapan mengenai pekerjaan di masa yang lampau, membuat orang memahami kebenaran dalam pekerjaan enam ribu tahun. Tidak perlu menjelaskan begitu banyak perikop dalam Alkitab. Pekerjaan zaman sekarang inilah kuncinya, itulah yang penting. Engkau harus tahu bahwa Tuhan bukan datang terutama untuk membuka ketujuh meterai, melainkan untuk melakukan pekerjaan penyelamatan.

Engkau hanya tahu bahwa Yesus akan turun ke bumi pada akhir zaman, tetapi bagaimana tepatnya Dia akan turun? Orang berdosa sepertimu, yang baru saja ditebus, yang belum diubahkan, atau disempurnakan Tuhan, mungkinkah engkau berkenan di hati Tuhan? Bagimu, engkau yang masih berada dalam diri manusia yang lama, memang benar bahwa engkau diselamatkan oleh Yesus, dan engkau tidak terhitung sebagai orang berdosa karena penyelamatan Tuhan, tetapi hal ini tidak berarti bahwa engkau tidak berdosa, dan tidak najis. Bagaimana mungkin engkau bisa kudus jika engkau belum diubahkan? Di dalam dirimu, engkau dipenuhi dengan kenajisan, egois dan kasar, tetapi engkau masih berharap untuk dapat turun bersama Yesus—enak sekali kau! Engkau melewatkan satu tahap dalam kepercayaanmu kepada Tuhan: engkau baru hanya ditebus, tetapi belum diubahkan. Agar engkau dapat berkenan di hati Tuhan, Tuhan harus langsung melakukan pekerjaan pengubahan dan pembersihan terhadapmu. Jika engkau hanya ditebus, engkau tidak akan dapat mencapai kekudusan. Dengan begini, engkau tidak akan layak mendapat bagian dalam berkat-berkat Tuhan yang baik, sebab engkau melewatkan satu tahap pekerjaan Tuhan dalam mengelola manusia, yaitu tahap kunci berupa pengubahan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, engkau, seorang berdosa yang baru ditebus saja, tidak dapat langsung menerima warisan Tuhan.

Tanpa dimulainya tahap pekerjaan yang baru ini, siapakah yang tahu akan sampai sejauh mana perbuatanmu, wahai para penginjil, pengkhotbah, penafsir, dan orang-orang yang disebut tokoh rohani besar! Tanpa dimulainya tahap pekerjaan yang baru ini, segala perkataanmu sudah usang. Perkataan itu entah soal naik ke atas takhta, atau mempersiapkan tingkat pertumbuhan untuk menjadi raja; entah menyangkal diri atau menundukkan tubuh seseorang; entah bersabar atau memetik pelajaran dari segala sesuatu; entah kerendahan hati atau kasih. Bukankah ini semua sekadar menyanyikan lagu lama? Hanya perkara menyebut hal yang sama dengan nama yang berbeda! Entah masalah menudungi kepala seseorang atau memecah-mecah roti, atau menumpangkan tangan dan berdoa, dan menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan. Apakah ada pekerjaan yang baru? Apakah mungkin ada peluang untuk perkembangan? Jika engkau terus mengikuti jalan ini, engkau akan mengikuti ajaran dengan membabi buta, atau mematuhi berdasarkan kesepakatan saja. Engkau semua menganggap pekerjaanmu begitu mulia, tetapi tidakkah engkau tahu bahwa itu semua sudah berlalu dan diajarkan oleh "orang-orang tua" dari zaman purbakala? Bukankah segala yang engkau semua katakan dan lakukan sekadar kata-kata terakhir orang-orang tua itu? Bukankah perkataan itu amanat orang-orang tua itu sebelum mereka meninggal? Apakah engkau semua pikir tindakanmu melampaui tindakan para rasul dan nabi generasi-generasi sebelumnya, dan bahkan melampaui segala sesuatu? Awal tahap pekerjaan ini telah mengakhiri pemujaanmu akan pekerjaan Witness Lee yang berupaya menjadi raja dan naik ke takhta, dan menghentikan kecongkakkan dan gertakanmu, supaya engkau semua tidak dapat ikut campur dalam tahap pekerjaan ini. Tanpa tahap pekerjaan ini, engkau semua akan makin tenggelam jauh lebih dalam ke dalam keadaan yang mungkin mengalami penebusan. Terlalu banyak yang usang di antara engkau semua! Untungnya, pekerjaan saat ini telah membawamu kembali. Jika tidak, siapa yang dapat mengira ke arah mana engkau semua akan pergi! Karena Tuhan itu Tuhan yang selalu baru dan tak pernah usang, mengapa engkau tidak mencari perkara-perkara yang baru? Mengapa engkau selalu berpegang pada perkara-perkara yang lama? Oleh karena itu, memahami pekerjaan Roh Kudus saat ini sangatlah penting!

Dikutip dari "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Konten Terkait